"Sejarak tercipta di Bumi Serentak Bak Regam, Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari 2024 hanya diikuti satu pasangan calon alias calon tunggal dan akan berhadapan melawan kotak kosong pada 27 Nopember 2024"
Setelah gerbong terakhir DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyatakan memberikan rekomendasi  dukungan kepada Mohd. Fadhil Arief-Bahktiar sebagai bakal pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari pada Pilkada Serentak 2024 dengan surat rekomendasi Nomor. 645.06.01/SKEP/KWK/DPP-PKS/2024, sudah dipastikan sejarah baru telah tercipta di Bumi Serentak Bak Regam, sang Petahana menjadi calon tunggal dan akan melawan kotak kosong dalam pemungutan suara yang akan dilaksanakan 27 Nopember 2024 mendatang. Sebelumnya gelombang dukungan dari delapan partai politik  sudah diterima oleh Mohd. Fadhil Arief-Bahktiar dari PPP, NasDem, PKB, Demokrat, PDI Perjuangan, Gerindra, Golkar dan PAN
Muhammad Aris, SH, Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDi) Kabupaten Batang Hari, mengatakan, bahwa setelah DPP PKS menyatakan dukungan kepada sang Petahana, pasangan Mohd. Fadhil Arif-Bahktiar tidak terhindarkan lagi, pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batang Hari 2024 akan hanya diikuti satu pasangan calon saja alias calon tunggal yang akan melawan kotak kosong. "Jika sembilan partai politik yang telah memberikan dukungan kepada  pasangan Mohd. Fadhil Arif-Bahktiar, maka Pilkada di Batang Hari dipastikan diikuti satu pasangan calon alias calon tunggal dan tentunya akan melawan kotak kosong pada 27 Nopember 2024 mendatang," kata Aris yang juga berprofesi Advokat ini.
"Jika sembilan partai politik yang telah memberikan dukungan kepada  pasangan Mohd. Fadhil Arif-Bahktiar, maka Pilkada di Batang Hari dipastikan diikuti satu pasangan calon alias calon tunggal dan tentunya akan melawan kotak kosong pada 27 Nopember 2024 mendatang,"
Bila kita jumlah perolehan suara sah sembilan partai politik yang seluruhnya adalah partai peraih kursi di DPRD Kabupaten Batang Hari di Pemilu 2024 yang mendukung pasangan Petahana, sebut Aris meraih dukungan 167.161 suara atau 95,47 persen dari seluruh suara sah hasil pemilu 2024 sebanyak 175.093 suara. Sementara sembilan partai politik non parlemen (gagal meraih kursi) jika dikalkulasikan suaranya hanya mencapai 7.932 atau 4,53 persen, sehingga tidak akan mampu memenuhi syarat ambang batas minimal perolehan suara sah yang ditetapkan KPU Kabupaten Batang Hari sebanyak 17.510 suara atau 10 persen. "Sang pasangan Petahana menguasai 95 persen lebih suara, itu artinya peluang pasangan calon lain untuk mendaftar di KPU Kabupaten Batang Hari sudah tertutup," kata Aris.
Dari sebaran total 175.093 suara sah hasil Pemilu 2024 lalu, sebut Aris yang juga mantan Komisioner KPU Kabupaten Batang Hari 2008-2013 ini, adalah PKB memperoleh 17.217 suara dengan meraih 4 kursi, Gerindra 9.818 suara (2 kursi), PDI Perjuangan 13.398 suara (4 kursi), Golkar 14.309 suara (3 kursi), NasDem 25.170 suara (5 kursi), Buruh 427 suara, Gelora 867 suara, PKS 14.629 suara (2 kursi), PKN 260 suara, Hanura 347 suara, PAN 20.617 suara (4 kursi), PBB 314 suara, Demokrat 10.329 suara (2 kursi), PSI 222, Perindo 2.167 suara, PPP 41.674 suara (9 kursi) dan Ummat 3.328 suara. Sementara partai Garuda tidak berhasil meraih satupun suara.
Dominasi Petahana.
SUPERIOR!. Selain Kabupaten Batang Hari yang akan mencatat sejarah baru, ternyata pelaksanaan satu pasangan calon pemilihan atau calon tunggal sudah pernah digelar di 53 daerah di Indonesia, hasilnya sangat mencengangkan alias superior, dimana pemilihan yang diikuti petahana di 49 daerah di Indonesia semuanya disapu bersiah alias meraih kemenangan 100 persen.
Penulis mencoba menguraikan, sehwa sebanyak 53 daerah yang telah menyelenggarakan Pilkada dengan peserta satu pasangan calon (baca: calon tunggal) yang harus melawan kotak kosong pada tahun 2015, 2017, 2018 dan 2020. Dari 53 daerah tersebut, sebanyak 49 daerah yang diikuti para petahana dan empat daerah yang diikuti non petahana bertarung melawan kotak kosong, hasilnya para Petahana berhasil menang seluruhnya (49) daerah alias 100 persen menang, namun dua petahana nyaris tumbang dari kotak kosong pada saat Pilkada Pati tahun 2017 dan Pilkada Humbang Hasundutan tahun 2020.
Sementara, empat daerah yang diikuti non Petahana, lanjut penulis, satu diantaranya harus berakhir dengan kekalahan alias kalah dari kotak kosong, yakni; pasangan Munafri Arifuddin-Andi Rahmawati Dewi (Wakil Ketua DPRD) yang diusung NasDem, Golkar, PDIP, Gerindra, Hanura, PKB, PPP, PBB, PKS dan PKPI kalah melawan kotak kosong pada Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Makassar tahun 2018 lalu.