Kabut asap akibat pembakaran lahan di sejumlah daerah berimbas ke Kabupaten Batang Hari. Akibatnya, kabut asap tersebut cukup mengganggu pemandangan dan kesehatan bagi masyarakat setempat. Meski demikian, aktivitas perkantoran dan kegiatan belajar mengajar sekolah di wilayah Kabupaten Batang Hari masih berjalan normal seperti biasanya.
Memang diakui, hingga saat ini belum bisa diketahui kadar kualitas udara di Kabupaten Batang Hari masuk kategori sehat atau tidak, karena belum ada penelitian atau pengecekan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Batang Hari melalui Instansi terkait Khususnya Badan Lingkungan Hidup atau Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Hari. Pengecekan kualitas udara ini sangat penting dilakukan agar bisa diketahui sedini mungkin kualitas udara di bumi serentak bak regam akibat kabut asap. Dua daerah tentangga sendiri diantaranya Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi sudah meliburkan aktivitas kegiatan belajar sekolah akibat kabut asap tersebut. Selanjutnya, bagaimana dengan kabupaten Batang hari, sejauhmana tindakan mengatasi kepulan kabut asap tersebut.
Dari data Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Batanghari, menyebutkan penderita ISPA terus mengalami kenaikan. Pada bulan Agustus sebanyak 391 kasus.Kemudian pada awal September naik menjadi 451 kasus atau naik sekitar 15 persen dan pada pertengahan September sedikit turun menjadi 407 kasus. Namun pada akhir September kembali meningkat menjadi 415 orang dan awal Oktober penderita ISPA bertambah menjadi 501 kasus.
Melalui surat terbuka ini kepada pak Bupati Batang Hari. kami masyarakat ingin mengetahui apakah kualitas udara akibat kabut asap sudah masuk kategori sehat atau tidak sehat dan kapan penelitian atau pengecekan kualitas udara itu mulai dilakukan melalui instansi terkait. Hasilnya, kami akan menunggunya. (penulis adalah warga Komplek Citra Palem Permai blok GG.01 RT 27/04 Kelurahan Rengas Condong, Kecamatan Muara Bulian, Batang Hari).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H