Di zaman sekarang seperti ini, siapa sih yang tidak tahu tentang new media? Apalagi, dengan meledaknya pasar smartphonedan juga banyaknya konten-konten aplikasi yang memudahkan kita dengan hanya satu jari saja, memulai dengan pembayaran, memesan sesuatu, mengirim teks, semua hanya dengan satu genggaman dan juga satu kegunaan dari new media dan new technology.
New media yang dianggap sebagai dr jaman yg penting: apakah sebagai penyebab atau efek, mereka adalah bagian dari yang lebih besar, perubahan bahkan global, sejarah. kedua, ada biaya ideologis kuat utopis dan positif dengan konsep 'baru'. ketiga, itu adalah bentuk sebuah inklusivitas sebuah media dengan seiringnya perkembangan zaman dan juga perkembangan arti new mediaitu sendiri.
Istilah new media muncul untuk menangkap rasa yang cukup pesat dari tahun 1980-an di dunia media dan komunikasi mulai terlihat berbeda dan perbedaan ini tidak terbatas pada satu sektor atau elemen dari dunia itu. Tentu saja, media seperti telah terus-menerus berada dalam keadaan teknologi, kelembagaan dan budaya perubahan sedang diidentifikasi dan dijelaskan dan telah, untuk berbagai tingkat, dari tahun 1960 dan seterusnya, berikut ini adalah indikasi dari jenis yang lebih luas dari perubahan sosial, ekonomi dan budaya dengan yang media baru terkait:
1. A shift from modernity to postmodernity:sangat diperebutkan, namun upaya untuk mengkarakterisasi perubahan mendalam dan struktural dalam masyarakat dan ekonomi dari tahun 1960-an.
2. Intensifying processes of globalisation:mengikutsertakan negara dalam andil ini supaya ada batas-batas dalam hal perdagangan, organisasi perdagangan, adat dan budaya serta identitas.
3.  A replacement, in the West, of an industrial age of manufacturing by a ‘postindustrial’ information age:pergeseran dalam pekerjaan, keterampilan, investasi dan keuntungan, di produksi barang bahan pelayanan dan 'industri' informasi yang banyak menggunakan media baru terlihat menjanjikan.
4. A decentring of established and centralised geopolitical orders: lemahnya mekanisme kekuasaan dan kontrol dari pusat kolonial Barat, yang difasilitasi oleh tersebar, batas-batas jaringan media komunikasi baru.
Media baru disini menambah kepentingan karena inklusivitas yang berguna, belum lagi dengan semakin majunya jaman, media baru merupakan suatu hal yang lumrah pada era sekarang.
Namun, bahkan di sini, meskipun media digital akurat sebagai deskripsi formal, itu mengandaikan istirahat mutlak (antara analog dan digital) di mana kita akan melihat tidak ada yang sebenarnya ada.
Dengan adanya new media, hal ini tidak akan berjalan jika tidak adanya koneksi internet, apa sih internet? Jadi, internet itu adalah hubungan antara komputer dengan jaringan server yang luas, yang menyimpan banyak sekali data. Tanpa internet, tidak akan ada jaringan new media yang pesat seperti sekarang. Justru, dengan adanya internet inilah semuanya jadi mudah, membludaknya pasar komunikasi dengan berjualan kuota dan juga membludaknya konten-konten yang berisi informasi dan juga hal lainnya.
Bedanya internet dengan media lain adalah, internet sudah menjadi ‘kehidupan’ bagi era sekarang, pada jaman dulu internet hanya digunakan untuk berkirim e-mail saja. Berbeda dengan sekarang yang semua orang memakai internet dengan leluasa dan dengan mudahnya mendapatkan sesuatu hanya dari sebuah smartphone. Sedangkan media massa yang kita ketahui seperti radio, televisi dan juga koran membutuhkan lebih banyak ‘tenaga’ seperti listrik ataupun baterai, belum lagi harus mendengarkan banyak iklan. Hal ini lah yang membuat internet berbeda dengan media lainnya.
Karakteristik dari new media ini juga ada beberapa macam, yaitu :
- Computer- mediated communications:mail, chat room, komunikasi berbasis avatar
- forum, transmisi gambar suara, World Wide Web, blog dll, sosial situs, dan jaringan telepon selular.
- New ways of distributing and consuming: teks media ditandai dengan interaktivitas
- dan format hypertextual - World Wide Web, CD, DVD, Podcast dan berbagai platform untuk game komputer.
- Virtual ‘realities’:lingkungan simulasi dan ruang representasional mendalam.
- A whole range of transformations and dislocations of established media: sebagai contohnya; dalam dunia sinema, fotografi, animasi, jurnalistik, film dan sinema.
- Penerapan karakteristik new media di jurnalisme online sekarang banyak kemajuan dan juga rata-rata memenuhi semua karakteristik yang ada seperti kita ketahui diatas, rata-rata situs jurnalisme online sekarang dipenuhi dengan platform ‘comment’, ‘like’, dan juga ‘share’ dimana semuanya berbasis kepada semua karakteristik yang ada.
- Contoh-contoh portal atau media online yang ada seperti sekarang ini adalah:
- Twitter:akun sosial media satu ini mengijinkan penggunanya untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya, uniknya adalah hanya bisa dikatakan dengan mengetik 140 karakter saja, nama lainnya adalah ‘nge-tweet’ platform ini juga menyediakan Direct Message untuk penggunanya jika ingin berbincang lebih pribadi lagi, ada juga pergantian profile picture dengan ‘avatar’ hal ini mempunyai keunikan tersendiri bagi twitter dengan karakteristik media yang ada.
- Path: akun sosial media satu ini jugamerupakan sosial media yang sedang digandrungi oleh banyaknya para pengguna new mediaseperti sekarang, dengan membatasi pertemanan dengan 550 orang saja, karena tujuan Path membuat platform ini untuk hanya dengan orang-orang terkasih dan juga lebih private. Belum lagi, uniknya platform ini juga bisa membagikan aktivitas kita kepada teman-teman kita seperti mendengarkan lagu apa, sedang membaca buku apa, menonton film apa, dan juga bisa membagikan jam berapa kita tidur dan jam berapa kita bangun. Hal ini sudah jelas pasti bahwa Path mempunyai karakteristik new media yang bisa dibilang addicting dan unik.
- Instagram: platform ini bisa dibilang berbeda dengan yang lainnya, yaitu membagikan informasi melalui gambar dan juga dapat diberi caption serta memperbolehkan teman-teman kita yang memakai platform ini untuk memberi komentar dan juga membagikannya lewat akun yang lain. Hal ini memenuhi karakteristik new media yang ada.
- Daftar pustaka:
- Lister, M., et al. (2009). New Media: a critical introduction.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H