Inovasi pendidikan di Indonesia bersumber dari para praktisi pendidikan di lapangan, terlebih pada kehidupan di era global dengan berbagai persoalan telah menuntut perubahan pendidikan yang mendasar. Kehidupan berbangsa dan bernegara yang kurang kondusif cenderung mengarah pada kebebasan yang kurang terkendali telah menimbulkan berbagai permasalahan di dalam berbagai kehidupan, termasuk pendidikan. Pendidikan dilakukan untuk memperbaiki kehidupan seseorang agar menjadi lebih baik dari sebelumnya. Pendidikan merupakan produk yang terlahir dari aktivitas manusia saat bereaksi terhadap fenomena realitas kesemestaan jagad raya. Dalam perkembangan pendidikan tidak hanya berperan sebagai sarana untuk memenuhi hasrat keingintahuan manusia, namun juga berperan sebagai sarana bagi realisasi potensi diri individu.
Inovasi pendidikan dibentuk sesuai perkembangan zaman, hal ini dilakukan agar pendidikan dapat memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat. Sehingga kualitas pendidikan semakin baik. Sedangkan peningkatan kualitas tidak dapat berjalan tanpa adanya inovasi pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan kita harus melihat masalah pendidikan sebagai suatu sistem agar dapat melihat bagaimana masalah-masalah saling berhubungan yang menjadi penyebab dari masalah itu sendiri.
Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama dalam pembelajaran, sebuah inovasi harus dapat di laksanakan agar terjadi perubahan namun dalam penerapannya sebuah inovasi biasanya menghadapi berbagai hambatan dan sulit diterima oleh masyarakat. Sehingga dapat mempengaruhi berjalannya inovasi pada pendidikan. Hambatan ini bisa diakibatkan karena adanya banyak faktor yang mempengaruhi berjalannya inovasi pendidikan. Â
  Hambatan inovasi merupakan suatu keadaan yang dirasakan seseorang atau beberapa orang yang dapat mempengaruhi untuk tidak memfungsikan keinginan pemikiran dan kemauan manusia dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan dalam rangka menghasilkan pengetahuan, barang dan jasa baru, serta dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.
   Hambatan hambatan dalam berinovasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Ada tiga hambatan utama, yang berpotensi timbul dalam setiap adopsi inovasi. Pertama, Mental block barriers. Yaitu hambatan yang lebih disebabkan oleh sikap mental, seperti salah persepsi atau asumsi, cenderung berpikir negatif, dihantui oleh kecemasan dan kegagalan, tidak mau mengambil resiko terlalu dalam, malas, serta cenderung resisten/menolak terhadap setiap perubahan. Kedua, hambatan yang sifatnya culture block (hambatan budaya). Hambatan ini mencakup pada hambatan dalam adat yang sudah mengakar dan mentradisi, dan taat terhadap tradisi setempat. Ketiga, hambatan social block (hambatan sosial). Yaitu hambatan inovasi sebagai akibat dari faktor sosial dan pranata masyarakat sekitar. Hambatan berkenaan dengan perbedaan suku dan agama maupun ras, perbedaan sosial ekonomi, nasionalisme yang sempit, arogansi primordial, serta fanatisme daerah yang kurang terkontrol.
   Selain tiga hambatan tersebut, masih ada hambatan yang dapat mempengaruhi pada keberhasilan inovasi pendidikan. Diantaranya ialah perkiraan yang tidak tepat terhadap inovasi, seperti tidak tepatnya pertimbangan implementasi inovasi. Konflik dan motivasi yang kurang sehat, lemahnya berbagai faktor penunjang sehingga mengakibatkan tidak berkembanganya inovasi yang diharapkan, keuangan yang tidak terpenuhi, serta adanya penolakan inovasi dari sekelompok tertentu.  Â
Diperlukan solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, seperti adanya keterbukaan antara pemerintah pusat dan daerah, adanya rapat atau forum yang melibatkan pemerintah juga pendidik dan tenaga kependidikan agar terjadi transparansi mengenai inovasi yang akan dilakukan. Selain itu dalam menjalankan inovasi pendidikan di daerah-daerah harus sesuai dengan kebutuhan dan melihat kondisi geografis daerah tersebut.
Memberikan pemahaman kepada instansi pendidikan daerah serta pemerintah daerah terkait manfaat dari adanya inovasi pendidikan juga dapat menjadi salah satu solusi mengatasi hambatan. Komunikasi yang baik dapat mengatasi adanya perbedaan pendapat, menyamakan tujuan yang ingin dicapai dan memberikan keleluasaan dalam berinovasi.
Selain itu adanya pengawasan dari pemerintah dalam bidang sarana prasarana pendidikan sebagai penunjang keberhasilan sebuah inovasi pendidikan diperlukan dan diadakan pemerataan pendidikan baik pusat maupun daera. Perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi merupakan kebijaksanaan yang penting dalam usaha pemerataan pendidikan.Dalam membuat sebuah Inovasi harus melihat kebutuhan dan kondisi yang sedang dialami oleh siswa maupun guru, hal ini sangat berpengaruh pada keberhasilan sebuah inovasi.
Dunia pendidikan tentu saja membutuhkan inovasi inovasi baru untuk adanya perubahan yang lebih baik terhadap pembelajar. Dalam menjalankan inovasi juga tentunya banyak hambatan. Hambatan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantanya yaitu mental block barries, culture block, dan social block. Untuk mengatasi hambatan tersebut maka diperlukan solusi, diantanya seperti adanya keterbukaan antara pemerintah pusat dan daerah, memberikan pemahaman kepada instansi pendidikan tentang adanya inovasi baru, dan adanya pengawasan dari pemerintah dalam bidang sarana prasarana pendidikan sebagai penunjang keberhasilan sebuah inovasi pendidikan diperlukan dan diadakan pemerataan pendidikan baik pusat maupun daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H