Mohon tunggu...
zahra shafwah alaydrus
zahra shafwah alaydrus Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa aktif UPN Veteran Jakarta

I am a student of UPN Veteran Jakarta majoring in Communication. I am a critical thinker, creative person, and communicative. I am a person who likes to participate in organizations and likes to try new things, which made me learn from that experience.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Komunikasi Intrapersonal

4 Desember 2023   22:36 Diperbarui: 5 Desember 2023   01:08 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia komunikasi, ada satu bentuk komunikasi yang seringkali terabaikan namun memegang peran penting dalam membentuk pandangan pribadi seseorang terhadap dunia, yaitu komunikasi intrapersonal. Jika kita merinci definisi dari beberapa sumber, komunikasi intrapersonal dapat dijelaskan sebagai proses kompleks di mana seseorang tidak hanya berbicara pada dirinya sendiri tetapi juga secara intensif terlibat dalam interaksi internal yang mencakup penerimaan, pengolahan, penyimpanan, dan penghasilan informasi. Menurut buku Trans--Per Understanding Human Communication, proses di mana seseorang menghasilkan pemahaman disebut sebagai komunikasi intrapersonal. Sementara dalam buku Fundamental Concept in Human Communication, Ronald L. Applbaum memberikan definisi yang mencakup berbicara kepada diri sendiri dan memberikan makna intelektual dan emosional kepada lingkungan.

Dengan kata lain, komunikasi intrapersonal adalah panggung di mana seseorang memainkan dua peran sekaligus --- sebagai komunikator yang berbicara pada diri sendiri dan sebagai komunikan yang merespons dan memberikan makna pada lingkungan sekitarnya. Proses ini melibatkan beberapa tahapan yang dimulai dari dorongan internal untuk berkomunikasi hingga pada akhirnya merumuskan pandangan pribadi terhadap situasi atau isu tertentu.

Dalam setiap langkahnya, individu terlibat dalam encoding pesan, di mana pikiran diubah menjadi bahasa internal, dan pengiriman pesan internal melalui berbicara dalam pikiran atau merenung. Proses ini memungkinkan mereka untuk menerima dan memproses informasi, mengaktifkan pemahaman, dan memberikan tanggapan internal yang mencakup respons, refleksi, dan pengolahan emosional terhadap pesan. Komunikasi intrapersonal bukan sekadar aktivitas batin yang terjadi tanpa makna. Sebaliknya, proses ini memberikan kesempatan bagi individu untuk meresapi informasi secara internal, mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai, keinginan, dan emosi mereka.

Lebih dari sekadar dialog dengan diri sendiri, komunikasi intrapersonal membantu membentuk dasar bagi empati, kesadaran diri, dan kemampuan beradaptasi dalam interaksi sosial. Dalam era di mana hubungan interpersonal semakin kompleks, pemahaman yang mendalam terhadap diri sendiri melalui komunikasi intrapersonal menjadi kunci untuk membuka peluang pengembangan diri dan peningkatan keterampilan sosial. Artinya, proses ini tidak hanya memainkan peran sentral dalam membentuk persepsi seseorang terhadap dunia tetapi juga berkontribusi pada pembentukan dasar yang kuat untuk interaksi sosial yang lebih bermakna.

Tergambar dalam serial Netflix indonesia terbaru yang kini sedang viral, berjudul Gadis Kretek. Dalam serial ini, kompleksitas hubungan interpersonal menjelaskan bahwa seringkali seseorang itu membutuhkan fondasi yang kokoh dan pemahaman diri melalui komunikasi intrapersonal yang menjadi kunci utama. Podcast "K2cast" hadir dengan episode yang membahas topik tersebut. Dimana serial Netflix Gadis Kretek tidak hanya menghadirkan romansa namun juga mendalam ke dalam sejarah dan perjuangan gender pada masa lalu dan mengulik karakter utama serial tersebut dari sudut pandang komunikasi intrapersonal. 

Caca dan Shafwah membuka obrolan dengan sambutan hangat kepada para pendengar dan memperkenalkan tamu mereka, Rosi, Naomi, dan Hana. Masing-masing tamu berbagi kabar terkini, dan pembicaraan mengarah pada kesibukan mereka dalam berbagai kegiatan. Rosi membahas pengalamannya sebagai volunteer, sementara Naomi menceritakan kehektikannya dengan kegiatan sehari-hari. Hana juga berbagi pengalaman dengan kegiatan terkininya. Setelah mendengarkan cerita tamu, Caca dan Shafwah memberikan feedback serta menjelajahi lebih dalam tentang kegiatan mereka.

Pergantian topik terjadi ketika Rosi mengungkapkan minatnya pada serial Netflix Gadis Kretek. Semua anggota podcast tampaknya akrab dengan serial ini, dan Rosi memberikan tinjauan singkat serta poin-poin menarik tentang kisah ini. Rosi menjelaskan bahwa Gadis Kretek tidak hanya mencuri perhatian dengan romansa, tetapi juga memberikan pandangan mendalam tentang sejarah perkembangan industri kretek di Indonesia pada era 1960-an. Hana menambahkan bahwa series ini juga mengangkat isu diskriminasi terhadap perempuan, yang menjadi fokus perbincangan di media sosial. Caca dan Shafwah menyatakan kesan positif mereka setelah menonton series ini, memberikan apresiasi khusus pada peran Dian Sastro sebagai Jeng Yah. Mereka sepakat bahwa Gadis Kretek tidak hanya menghibur, tetapi juga membuka wawasan terhadap feminisme dan kesetaraan gender.

Diskusi kemudian merambah pada bentuk-bentuk diskriminasi yang dihadapi Jeng Yah dalam series, termasuk pandangan masyarakat terhadap perempuan yang tidak menikah pada masa itu. Naomi mengekspresikan rasa penasaran terhadap tema ini, dan Rosi memberikan contoh konkret dari adegan dalam series. Rosi menekankan bahwa Jeng Yah, meskipun dihadapkan pada diskriminasi, adalah sosok kuat yang menolak norma-norma gender tradisional. Shafwah dan Caca memberikan pujian pada karakter ini dan menyoroti pilihan Jeng Yah untuk melawan ekspektasi sosial.

Hana memperluas pembahasan dengan mengaitkan karakter Dasiyah (Jeng Yah) dalam serial tersebut dengan konsep komunikasi intrapersonal. Hal ini disoroti oleh Rosi lebih lanjut mengenai bagaimana Jeng Yah menggunakan proses ini untuk memahami dirinya sendiri, menghadapi tekanan, dan membangun keyakinan akan potensinya. Bentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh Jeng Yah dijelaskan oleh Caca dengan melakukan refleksi diri. Refleksi diri adalah tindakan menyelidiki diri sendiri secara mendalam, merangkum aspek fisik, kondisi sosial, emosional, dan spiritual. 

Proses ini memungkinkan individu untuk mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam terhadap dirinya sendiri. Ahli psikologi meyakini bahwa refleksi diri merupakan bentuk evaluasi yang terencana, di mana individu secara kritis mengevaluasi tindakan mereka untuk memastikan kesesuaian dengan tujuan awal. Seperti yang disebutkan dalam Buku Ajar Pengantar Kewirausahaan oleh Andi Mursidi, dkk., refleksi diri kadang juga terkait dengan aspirasi dan impian yang ingin dicapai. Dengan demikian, setiap individu dapat mengarahkan jalannya sesuai dengan rencana dan tujuan awal yang telah ditetapkan.

Hana menyebutkan bahwa dalam konteks refleksi diri melalui komunikasi intrapersonal, pernyataan tersebut menggambarkan bagaimana Jeng Yah secara dalam-dalam berkomunikasi dengan dirinya sendiri untuk memahami nilai-nilai, harapan, dan impian yang dimilikinya. Melalui proses ini, Jeng Yah mengidentifikasi bahwa dia tidak ingin terjebak dalam norma-norma sosial dan gender yang ada di masyarakat pada zamannya. Komunikasi intrapersonal Jeng Yah memungkinkannya untuk menyadari keinginannya untuk mengambil peran yang lebih besar dalam mengelola pabrik kretek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun