Bahasa Arab sebagai bahasa asing tentu membuat orang yang mempelajarinya mengalami kesulitan dalam melafalkannya. Hal karena mereka tidak terbiasa menggunakan huruf atau kata-kata tersebut dalam kehidupan sehari-hari.Â
Meskipun  kita sering melafalkan bahasa Arab seperti membaca al-quran, hadits, ibadah sholat akan tetapi masih banyak diantara kita yang pengucapan huruf dalam bahasa Arab tidak sesuai kaidah atau aturannya. Dengan demikian belajar ilmu Ashwat atau bunyi dalam bahasa Arab sangat penting.
Secara umum, bahasa Arab memiliki tiga unsur utama, yaitu ; bunyi (Ashwat), kosakata (Mufrodat) dan stuktur (Tarakib). Masing-masing unsur memiliki peran penting dalam membentuk sebuah bahasa, jika salah satu diantaranya ada kekurangan maka bahasa tersebut menjadi tidak sempurna baik tulisan maupun lisan.
Kebanyakan kita hanya mengenal bentuk huruf, penulisan huruf didepan, tengah atau diakhir padahal bagian terpenting dalam sebuah bahasa adalah mengenal bunyinya.Â
Dampaknya adalah mereka takut salah dalam mengucapkan bahasa tersebut atau berani mengucapkan bahasa tersebut tetapi salah dalam mengucapkannya, sehingga orang lain tidak memahami apa yang dibicarakan.
Kesalahan dalam mengucapkan bunyi dalam bahasa Arab (Ashwat) disebabkan beberapa faktor diantaranya; kurangnya minat siswa mempelajari ilmu Ashwat, pembelajaran yang kurang menarik, tidak menetapkan target dalam belajar bahkan kesalahan guru yang mewariskan bunyi yang salah kepada muridnya. Sehingga mereka juga berada didalam lingkaran kesalahan pengucapan bunyi.
Belajar pengucapan Ashwat yang benar, sehingga mengantarkan kepada kesuksesan dalam belajar bahasa Arab dapat dilakukan melalui tiga langkah;
Pertama, mengenal bunyi yang menjadi objek pembelajaran. Misal bunyi (), sekaligus bagaimana pengucapannya ketika berada di awal, tengah dan akhir kata. Dan disediakan tidak dalam bentuk tunggal melainkan dirangkai dalam suku kata. Seperti; (, ).
Kedua, membedakan bunyi yang dipelajari dengan bunyi lain yang sering terjadi kesalahan, misal antara bunyi () dengan bunyi () dan bunyi () dengan bunyi (). Untuk mengetahui perbedaannya hendaklak dibuat dalam bentuk suku kata. Seperti; ( - ) dan ( - ) setiap pada huruf maka akan mempengaruhi maknanya.
Ketiga, mempraktekkan pengucapan bunyi tersebut kedalam konteks kalimat, misalnya dengan sering membaca ayat-ayat Al-quran atau hadits yang didalamnya terdapat bunyi yang dipelajari. Misal bunyi () dalam ( ).
Demikian tiga langkah untuk sukses dalam mempelajari ilmu Ashwat atau bunyi dalam bahasa Arab, yang menjadi kunci dari semua itu adalah dilakukan dengan sempurna dan dilatih terus menerus. Semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh