Mohon tunggu...
Shafrie Abillah
Shafrie Abillah Mohon Tunggu... Freelancer - hi everyone

Actually I'mma photographer, writer, traveler, musician even your boyfie hehe, welcome

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan Limbah Menjadi Pakan Ternak

4 September 2021   04:29 Diperbarui: 4 September 2021   06:01 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Back to Village Periode 3 Universitas Jember 2021 dilaksanakan secara online individu di desa masing-masing. KKN pada tahun ini dilaksanakan selama 4 minggu di setiap minggunya nanti akan diadakan pertemuan secara online (Persuli) dimulai semenjak penerjunan tanggal 12 Agustus 2021 dan penarikan pada tanggal 5 September 2021. Terdapat 5 tema yang ditawarkan yaitu, Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak Covid19, Program Inovasi Teknologi/Informasi Dalam Penanganan Covid19, Program Pemberdayaan Bumdes/ jarring Pengaman Desa Penanganan Covid19, Program Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid19 dan terakhir Program Penanganan Stunting dan Aki Akb. Pada tahun ini Saya Shafrie Abillah dari Fakultas Ilmu Budaya dengan NIM 180110101002 Mahasiswa bimbingan Ir. Sigit Prastowo, MP mengambil tema Program Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat terdampak Covid19. Saya diminta untuk menemukan inovasi baru untuk mengatasi permasalahan kewirausahaan masyarakat yang terdampak Covid19 di Kelurahan Sumbersari, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. Dengan bekerja sama dengan peternak lokal yang tinggal di daerah yang bisa dikatakan perkotaan saya menemukan suatu permasalahan yaitu para peternak disini mengalami kendala untuk mendapatkan pakan ternaknya. Meskipun disini berbeda dengan jurusan yang saat ini saya tempuh sedikit out of the box namun mahasiswa disini diminta untuk sebisa mungkin menyelesaikan masalah yang sekarang berada di antara mereka. Mungkin juga para pembaca sekalian juga ada yang mengalami kendala pakan seperti yang saya sebutkan bisa terus disimak so, stay tune and keep on reading.

Di daerah Sumbersari yang bisa dibilang padat penduduk yang berada di sekitar area kampus Universitas Jember bisa dikatakan pusat Pendidikan karena disana juga terdapat beberapa segilintir Lembaga Pendidikan seperti SMAN 1, SMAN 2 dan lain-lain. Pusat pemerintahan kecamatan Sumbersari berada di Kelurahan Karangrejo. Pada Kecamatan Sumbersari terdapat 7 Kelurahan yaitu, Wirolegi, Karangrejo, Kranjingan, Kebonsari, Tegalgede, Sumbersari dan Antirogo. Kali ini saya akan focus di Kelurahan Sumbersari sesuai dengan mitra saya yang berada disana. Penduduk di Kelurahan Sumbersari Sebagian besar berprofesi sebagai PNS, TNI/Polri dan tidak sedikit yang bekerja pada bagian pemerintahan. Akan tetapi, tidak sedikit juga penduduk yang berprofesi sebagai pedagang, buruh tani, petani, peternak, wirausaha dll. Disini saya akan mengambil sampel masyarakat yang berprofesi sebagai peternak untuk Program Pemberdayaan Kewirausahaan.

Di tengah pandemic yang tak kunjung usai ini, para peternak mengalami kesulitan dalam mencari pakan. Karena mereka tidak bisa keluar untuk sekedar mencari atau membeli rumput ditamabah dengan kondisi mereka yang berada di tengah-tengah daerah perkotaan. Di Kelurahan Sumbersari hampir jarang sekali ditemukan area persawahan karena sebagian telah dijadikan area Pemukiman seperti Perumahan, Rumah kos, Caf dll. Mencermati akan hal seperti ini, saya salah satu Mahasiswa Universitas Jember yang sedang melaksanakan Kegiatan KKN Back to Village 3, tertarik untuk membantu para peternak agar lebih mudah dalam mendapatkan pakan ternak dibantu dengan sepupu saya untuk memberikan masukan serta membantu dalam proses pengolahan dan dokumentasi. Dan bekerja sama dengan Mahasiswa yang mengambil tema Program Literasi Desa pada Masa Pandemi Covid19 agar para peternak yang lain bisa mengaplikasikannya sendiri di rumah. Jadi para peternak yang terdampak Covid19 dan mereka yang tinggal di daerah perkotaan tidak kesusahan dalam mencari atau membeli pakan ternak karena bisa membuat sendiri dengan limbah yang sudah tidak digunakan. Contoh limbah yang bisa digunakan untuk difermentasikan yaitu, kulit edamame, daun bawang merah, ampas perasan ketela, bongkol jagung dan juga dedak. Limbah tersebut dikeringkan dan dipisah dari wadah yang berbeda lalu difermentasikan dengan EM4. Tetapi kitab bisa membuat EM4 sendiri dengan cara yang praktis dengan mencapur cairan gula dan air kelapa/nira yang di tutup dalam wadah selama 7 hari. Jika sudah kita bisa mencampur EM4 dengan limbah tadi dan di tutup selama 7 hari untuk difermentasikan juga. Hasil akhir dari fermentasi limbah dan EM4 nanti bisa untuk dijadikan pakan ternak.

Konsep yang sangat sederhana sekali sebenarnya. Dari pakan ternak tersebut banyak manfaat yang bisa kita peroleh yaitu lebih hemat waktu dan tenaga, pakan tersebut nantinya juga lebih awet, mengurangi limbah di daerah perkotaan, hewan ternak juga tidak bau pada kotoran dan lebih gemuk. Terlebih lagi saya akan memberikan bimbingan secara langsung terhadap mitra agar produk yang saya kembangkan bisa berhasil maksimal. 

Beginilah kondisi kandang ternak di daerah perkotaan yang mendapatkan sedikit pakan untuk perharinya. Terkadang hewan ternak hanya diberi pakan setiap pagi karena para peternak kesusahan dam mencari pakan di daerah perkotaan. Untuk kelanjutannya saya akan memberikan sedikit tips pada channel youtube saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun