PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi dan informasi yang cepat dan inovatif mempermudah manusia untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Jaringan internet dan peralatan teknologi lainnya sebagai media yang dapat membantu manusia membaca, memahami, mengembangkan dan memanfaatkan kemampuan literasi tanpa adanya buku (mudah dibawa). Pernyataan di samping disebut literasi digital. Mengutip dari Media Indonesia, secara umum definisi Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Beragam model untuk literasi digital yang dapat dijumpai di internet, tiap sumber dan jenisnya memiliki keunikan dan keunggulannya masing-masing.
Setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi di dunia modern sekarang ini. Jika dibandingkan dengan negara Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei, Perkembangan teknologi Indonesia masih tertinggal. Maka dari itu, literasi digital harus disebar dan diterapkan agar dipraktikan supaya kemampuan teknologi Indonesia meningkat pesat.
Sejak Maret 2020, pandemi Covid-19 yang mulai menyebar di wilayah Indonesia telah  menghantam hampir semua sektor ekonomi di Indonesia. Melansir dari website data BPS, ekonomi Indonesia 2020 turun sebesar 2,07 persen, hal itu dibuktikan dengan:
Ekonomi Indonesia tahun 2020 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,07 persen (c-to-c) dibandingkan tahun 2019. Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan sebesar 15,04 persen. Sementara itu, dari sisi pengeluaran hampir semua komponen terkontraksi, Komponen Ekspor Barang dan Jasa menjadi komponen dengan kontraksi terdalam sebesar 7,70 persen. Sementara, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 14,71 persen.
Ekonomi Indonesia triwulan IV-2020 terhadap triwulan IV-2019 mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 2,19 persen (y-on-y). Dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 13,42 persen. Dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami kontraksi pertumbuhan terdalam sebesar 7,21 persen. Sementara, Impor Barang dan Jasa yang merupakan faktor pengurang terkontraksi sebesar 13,52 persen.
PEMBAHASAN
- Literasi Keuangan DigitalÂ
Pandemi Covid-19 dapat menjadi penggerak perubahan untuk keuangan digital. UMKM dan masyarakat yang tidak mempunyai rekening bank mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi keuangan seperti mobile money, fintech, dan online banking. Pasca Pandemi ini pemerintah harus mampu mengidentifikasikan sektor-sektor ekonomi untuk dapat mempercepat memulihkan ekonomi nasional. Salah satu sektor yang cenderung dominan di tengah pandemi, yaitu sektor ekonomi yang terkait dengan teknologi digital. Akses internet bagi masyarakat Indonesia mengalami peningkatan cukup meningkat. Semenjak pemerintah memfokuskan pembangunan infrastruktur secara merata, khususnya infrastruktur digital, di wilayah yang masuk ke kategori 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).
Kesadaran masyarakat akan pentingnya berinteraksi melalui internet serta literasi digital dalam memanfaatkan teknologi juga mulai tumbuh, seiring dengan semakin mudahnya akses digital dan terjangkaunya harga smartphone sebagai media dalam menghubungkan masyarakat dengan dunia luar yang cenderung tanpa batas.
- Literasi Bisnis DigitalÂ
      Disamping adanya keuangan digital terdapat bisnis digital sebagai pemasok devisa keuangan rumah tangga, melalui e-commerce. Pemanfaatan e-commerce bagi pebisnis mikro cenderung terbatas pada sarana untuk mencari pasar bagi produknya. Sedangkan pebisnis makro mempunyai strategi yang sangat beragam dari mulai pembentukan brand image, brand engagement, hingga implementasi terintegrasi pada sistem penjualan dan pemeliharaan konsumennya. Implementasi e commerce melalui marketplace cukup direspon baik oleh responden. Mengutip dari Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, dan Perpajakan, pernyataan diatas dapat dibuktikan, sebagai berikut dilihat dari 29 responden yang diminta untuk memilih marketplace yang pernah digunakan terdapat 22 responden atau 76 persen yang menggunakan marketplace untuk menjual produknya. Adapun marketplace yang digunakan adalah Tokopedia, Bukalapak, Shopee, Facebook marketplace, Gojek, Grab, Instagram dan Maselo. Hasil dari jawaban responden tentang implementasi e-commerce dengan menggunakan marketplace. Pandemi Covid-19 telah membuktikan bahwa UMKM berperan penting terhadap perekonomian Indonesia. Sektor UMKM dinilai paling tinggi tingkat rentannya terhadap pandemi ini karena pendapatan UMKM dapat menjadi perputaran dagangan yang dilakukan setiap hari. Ketika UMKM tidak mampu lagi menopang krisis ekonomi akibat pandemi ini, perekonomian Indonesia turun drastis.
Pandemi  Covid-19 telah  membuat terjadinya perlambatan sektor ekonomi  di  Indonesia  dengan berbagai permasalahannya. Sektor Usaha Mikro Kecil  Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terpenting dari sektor ekonomi sangat merasakan dampaknya. Inilah yang dikhawatirkan oleh semua pihak, karena telah membuat sektor UMKM mengalami kemunduran yang signifikan. Dengan keadaan yang terdesak, para UMKM melek dengan literasi digital, sehingga pengembangan UMKM berbasis digital menjadi salah satu solusi penyelamat. Semua  jenis usaha yang menjual produknya secara online baik menggunakan website atau aplikasi termasuk dalam ranah kewirausahaan digital. Penggunaan aplikasi e-commerce dan pemanfaatan media sosial dalam pemasaran digital  termasuk  ranah  kewirausahaan  digital.
Jika dikaitkan dengan perencanaan pembangunan sosial dengan pemikiran tradisional, yaitu sebagai reformasi sosial. Sesuai dengan definisinya, reformasi sosial merupakan menata kembali atau memperbarui struktur sosial di masyarakat melalui kajian ulang dapat mengalami kemajuan atau kemunduran. Dengan meningkatnya masyarakat mengenai literasi digital, sama saja dengan memperbarui struktur sosial ke arah kemajuan yang dapat mengatasi permasalahan dari pandemi Covid-19. Kemajuan ini dapat membantu perekonomian masyarakat dan negara karena dapat mengurangi angka pengangguran dan devisa negara. Hal ini dapat mempercepat mengembalikan perekonomian yang hampir memburuk karena adanya pembatasan sosial, yang membuat aktivitas transaksi jual-beli terganggu.
Kemudian, dikaitkan dengan bidang perencanaan sosial, yaitu Keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, mulai dari melakukan analisis masalah mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mendapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan masalah apa yang ingin mereka atasi. Seperti halnya apa yang dipelajari masyarakat dalam literasi digital, sehingga masyarakat mempunyai pengetahuan untuk menggunakan media digital dan dapat menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara bijak sebagai penunjang interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, masyarakat dapat berpartisipasi dalam proses perencanaan pembangunan maupun pengembangan dengan menganalisis keadaan krisis ekonomi saat pandemi, dan memikirkan bagaimana caranya mengatasi memulihkan ekonomi secara signifikan.
Terakhir, jika dikaitkan dengan karakteristik masalah sosial, yaitu realitas objektif bahwa permasalahan sosial memang benar-benar ada dan dirasakan, tanpa harus mengalaminya. Kontraksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat dirasakan oleh beberapa lapisan masyarakat, namun ada juga yang menjadi pandemi ini sebagai ladang untuk menambah income. Tidak dapat dipungkiri jika perekonomian memburuk akan terjadi permasalahan sosial. Dengan adanya literasi digital, masyarakat perekonomian atas dan menengah dapat membantu masyarakat bawah dalam transaksi jual-beli maupun lapangan pekerjaan untuk keberlangsungan hidupnya.
      Keberadaan literasi digital dapat memberikan dampak baik bagi individu yang ingin mempelajari dan menerapkan dalam kehidupan. Zaman yang terus berkembang, inovasi mengenai teknologi dan alat komunikasi semakin cepat dan informasi pesat dan tanpa batas.
- Literasi digital dapat membantu perputaran dalam bisnis/UMKM
Teknologi digital telah mengubah semua karakter dan sifat model kewirausahaan yang lebih berbasis digital (Nambisan, 2017). Banyaknya marketplace yang bermunculan, sebagai etalase mempromosikan produk dan transaksi jual-beli. Marketplace yang selalu mempunyai strategi untuk menarik pembeli, seperti adanya diskon, gratis ongkir, cashback, giveaway, dan undian, hal itu didapat dari literasi digital sebagai strategi promosi. Apalagi  media  sosial dapat membantu untuk membuka  peluang  usaha baru  bagi  masyarakat  dalam  mengembangkan  model  kewirausahaan  digital.
- Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi.
      Literasi digital yang selalu memberikan beragam inovasi dan kreativitas yang mempermudah manusia dalam melakukan aktivitas. Informasi-informasi yang diberikan juga membuat individu memahami dan mendalami pengetahuan tersebut, sehingga menjadi cakap untuk menggunakkan teknologi. Adanya rasa ingin tahu dan tidak termakan hoax, sehingga membentuk individu menjadi karakter yang selalu mencari kebenaran dari sebuah informasi dan semakin menggali banyak hal yang didapat serta memiliki pandangan yang berbeda untuk memecahkan masalah.
- Literasi digital dapat mempermudah transaksi keuanganÂ
Masyarakat urban yang gemar dengan belanja kebutuhan sehari-hari/gaya hidupnya, dengan adanya marketplace dan mobile application dapat mempermudah melakukan aktivitas dan transaksi jual-beli. Berbagai marketplace yang mengembangkan aplikasi berbasis android seperti Tokopedia dan Bukalapak. Tidak terkecuali aplikasi Gojek dan Grab yang dirintis pertama kali dengan memanfaatkan android sebagai basis operating sistemnya. Perubahan pola hidup di masyarakat, terutama dalam penggunaan teknologi informasi dan handphone, menyebabkan berbagai macam sektor kegiatan, usaha dan pelayanan menjadi lebih praktis dan mudah. Aplikasi sistem keuangan digital atau sering disebut financial technology (fintech). Saat ini keuangan digital saling berpacu menawarkan kemudahan dan kelengkapan fitur untuk memenuhi kebutuhan keuangan milenial di era yang serba digital. Bahkan, fintech diprediksi sebagai pesaing bank dan menjadi masa depan keuangan yang akan mengisi hari-hari milenial ditengah banyaknya masyarakat yang semakin melek teknologi. Jenis-jenis fintech yang ada di Indonesia seperti, investasi online (P2P Lending, Bibit, Crowdfunding, dll), dompet digital (Dana, Ovo, dll), bank digital (Bank Mandiri dengan e-Cash, SaKuku,dll), pinjaman online (JULO, Koinworks, Kredit Pintar, dll).
Transformasi digital akan berhasil jika terdapat kerjasama dari pemerintah, kementerian, lembaga industri, swasta, dan masyarakat. Kemudahan informasi dan mengakses internet untuk mendapatkan pengetahuan literasi digital sebagai penunjang kecakapan dunia digital. Terdapat beberapa solusi agar pengembangan teknologi digital dapat dimanfaatkan sebermanfaat mungkin,
- Program Literasi Nasional Digital
Mengutip dari Kumparan.com, program literasi digital nasional telah diluncurkan oleh Kementerian Informasi Komunikasi dan Informatika. Program ini tentunya mendapat sambutan baik oleh Presiden dan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Pendidikan. Pemanfaatan gawai bagi peserta didik dalam pembelajaran. Tidak dapat dipungkiri bahwa selama pandemi peran teknologi tampak nyata dan penting. Berbagai perangkat teknologi dan aplikasi pembelajaran sering digunakan oleh guru. Penggunaan teknologi yang tidak dibarengi dengan edukasi dan disikapi dengan bijaksana akan menjadi buah simalakama. Seiring padatnya lalu lintas digital masyarakat, hoaks dan kejahatan digital (cyber crime) pun ada dimana-mana. Diharapkan program ini dapat menciptakan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang teknologi.
- Digitalisasi UMKM
Ekonomi digital di desa akan memberikan dampak ekonomi secara nasional. Mengutip dari Media Indonesia, adanya program warkop digital yang digagas oleh Ketua Komite Penyelarasan Teknologi Informasi Komunikasi (KPTIK) bekerjasama dengan Gubernur Provinsi Bengkulu, memiliki tujuan untuk menciptakan SDM yang menguasai perkembangan digital hingga membuka usaha digital di desa-desa dengan langkah sederhana. Program ini nantinya akan melahirkan ekonomi digital di pedesaan. Tak hanya itu, digitalisasi UMKM dapat di marketplace sebagai media promosi dan transaksi jual-beli, mempermudah jangkauan pembeli maupun penjual di  kota maupun desa.
KESIMPULANÂ
Kedudukan inovasi teknologi sangat penting dalam membantu pemerintah untuk menghadapi tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Penerapan bisnis dan keuangan digital, juga perlu diimbangi dengan literasi digital terutama yang baik di masyarakat untuk memitigasi risiko dan melindungi konsumen. Dengan adanya literasi digital diharapkan masyarakat dapat cerdas dan bijak dalam memanfaatkan dan melihat peluang dengan berkembangnya teknologi yang cepat dan tak terbatas. Keadaan sulit karena adanya pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan untuk masyarakat terus memiliki gaya hidup yang maju. Semakin masyarakat berpartisipasi dalam memajukan pembangunan perekonomian dan struktur sosial yang baik, semakin terwujudnya keharmonisan dan kemudahan dalam melakukan aktivitas. Dengan masyarakat yang haus akan literasi digital, diharapkan dapat menjadi masyarakat yang unggul dan dapat menciptakan peluang-peluang yang baru, sehingga apapun masalah yang akan berimbas ke seluruh lapisan masyarakat dapat segera teratasi.
DAFTAR PUSTAKA
Lestari, Anggi Putri. 2021. Ini Pengertian Literasi Digital dan Pentingnya bagi Pelajar. Diakses pada 10 Maret 2022. Dari https://mediaindonesia.com/teknologi/445079/ini-pengertian-literasi-digital-dan-pentingnya-bagi-pelajar
Badan Pusat Statistik. 2021. Ekonomi Indonesia 2020 Turun sebesar 2,07 Persen (c-to-c). Diakses pada 10 Maret 2022. Dari https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/02/05/1811/ekonomi-indonesia-2020-turun-sebesar-2-07-persen--c-to-c-.html
Djati, Yohanes Wisnu dan Sasmito, Bayu Prestianto. 2021. Analisis Tingkat Literasi Digital dan Penerapan E-Commerce Pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah Di Kota Semarang. JEMAP: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi, dan Perpajakan. ISSN: 2622-612X (Media Online). Vol.4, No.1
Arianto,Bambang. 2020. Pengembangan UMKM Digital di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Administrasi Bisnis. Vol. 6, No.2
Puspitasari, Ratna Nisrina. 2021. Literasi Digital: Tantangan dan Solusi. Diakses pada 11 Â Maret 2022. Dari https://kumparan.com/ratna-nisrina-puspitasari/literasi digital- tantangan-dan-solusi-1vriwK2bx7h
Buana,Gana. 2022. Digitalisasi UMKM Berdampak Pada Pemulihan Ekonomi Nasional. Diakses pada 11 Maret 2022. Â Dari
https://mediaindonesia.com/ekonomi/470701/digitalisasi-umkm-berdampak-pada-pemulihan-ekonomi-nasional
Shafna Aulia AnggarastaÂ
Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H