Dalam situasi yang penuh ketidakpastian seperti krisis, penganggaran sering kali mendapat kritik karena dianggap tidak fleksibel. Maksudnya, penganggaran yang dilakukan biasanya berdasarkan rencana dan anggaran bersifat tetap (kaku) tidak dapat dengan cepat beradaptasi atau berubah sesuai dengan kondisi yang mendesak atau berubah drastis selama krisis. Dengan kata lain, penganggaran yang sudah ditetapkan sebelumnya mungkin tidak cukup responsif atau mampu menangani perubahan yang cepat dalam situasi yang penuh ketidakpastian sehingga tidak efektif dalam menghadapi krisis.
Namun, dalam penelitian yang berjudul "Exploring the Impact of Organizational Context on Budgeting" karya Batt, Catherine, Rikhardsson, Pall Karlsson, dan Thorlakur melakukan penelitian pada Perusahaan-perusahaan di  Islandia selama krisis keuangan 2008. Jurnal tersebut terbit pada tahun 2021  dan menunjukkan temuan menarik tentang fleksibilitas dan ketahanan anggaran sebagai alat manajemen. Penganggaran tetap relevan dan berfungsi sebagai alat manajemen yang krusial, bahkan dalam situasi krisis keuangan. Lebih dari sekadar alat pengendalian, penganggaran bertransformasi menjadi sarana perencanaan strategis yang fleksibel dan adaptif, memungkinkan organisasi untuk bertahan dan merespons dinamika lingkungan yang cepat berubah.
Selama krisis, fokus penganggaran bergeser dari evaluasi kinerja ke perencanaan strategis. Penganggaran kini tidak hanya berfungsi untuk mengukur keberhasilan, tetapi juga untuk merencanakan masa depan yang lebih terstruktur. Penemuan ini menggarisbawahi pentingnya mempertahankan penganggaran sebagai praktik universal yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi, tanpa terpengaruh oleh tingkat kompleksitas atau ketidakpastian.Â
Penganggaran seharusnya dipandang sebagai alat yang membantu organisasi bertahan di tengah krisis. Konteks ini juga menantang narasi tentang kegagalan anggaran dalam bisnis modern, terutama saat menghadapi ketidakpastian. Dengan demikian, pemahaman yang lebih baik tentang penganggaran dalam konteks organisasi dapat memperkuat praktik manajerial dan meningkatkan ketahanan di masa sulit. Hal ini sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk memberikan pelajaran bahwa ketahanan dan keberlanjutan organisasi sangat dipengaruhi oleh strategi manajemen yang tepat, di mana penganggaran tetap menjadi inti dari pengelolaan sumber daya dan perencanaan masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI