Mohon tunggu...
ratna kartika
ratna kartika Mohon Tunggu... -

Keep trying to be better and share happiness with the other

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Batu Akik, Si Cantik Bernuansa Mistik

13 April 2015   10:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:10 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demam batu akik kini tengah menjangkiti masyarakat Indonesia, walaupun batu akik sudah ada sejak jaman dulu kala. Batuan akik atau yang dalam istilahgemstonedigolongkan sebagai batuan setengah mulia memiliki kekerasan kurang dari 7 mohs.

Berbeda dengan intan, batuan akik terbentuk saat larutan hidrotermal semakin mendingin karena semakin dekat permukaan. Sambil berjalan ke atas, dia mengisi rekahan dan pori-pori batuan, dan bahkan mengisi fosil kayu sehingga membatu. "Batuan akik terbentuk oleh tudung-tudung silika atau larutan hidrotermal, yang tidak terlalu jauh dari permukaan. Temperaturnya kira-kira 300 derajat celsius," kata Sujatmiko, geolog yang juga Sekretaris Jenderal Masyarakat Batu Mulia Indonesia. (http://sains.kompas.com/)

Ada banyak jenis batu akik yang banyak diminati oleh para kolektor, beberapa diantaranya seperti merah delima, safir, kecubung, giok, bacan. Warna warna nya pun cantik cantik, ada yang berwarna merah, biru, ungu lavender, biru, hijau dan masih banyak lagi. Jenis batuan ini sangat diminati karena selain warna dan motif yang menarik, banyak yang percaya bahwa batu akik memiliki beragam khasiat yang mampu memberikan manfaat bagi pemakai atau pemiliknya. Seperti dapat memperlancar proses peredaran darah sehingga membuat tubuh menjadi lebih bugar dan sehat.

Namun tak sedikit pula yang percaya bahwa batu akik memiliki kesaktian seperti sebagai ilmu pelet atau sebagai pemikat bagi lawan jenis yang disukainya seperti batu akik jenis combong. Padahal pada jaman Wali Songo, jenis batu ini dijadikan sebagai alat bantu penanda waktu tiba sholat 5 waktu dengan bantuan sinar matahari (On The Spot, Trans7). Ada pula yang percaya bahwa batu akik jenis bacan dipercaya dapat menjadi penglaris dari usaha yang sedang dilakukan atau sebagai pelindung dari musuh. Intinya batu akik dipercaya memiliki aura mistis yang dapat dimanfaatkan oleh pemiliknya, entah itu positif atau negative.

Batu akik sejatinya hanyalah bagian dari batuan alam yang indah yang merupakan satu dari berjuta kekayaan alam negeri kita Indonesia ini. Sudahlah patut kita bersyukur dapat hidup di negara yang kaya raya akan sumber daya alamnya. Batu hanyalah sebuah batu, yang mana itu hanya dapat digunakan sebagai perhiasan dan bukan yang lainnya. Kalaupun ada sebagian orang yang percaya bahwa batu akik memiliki khasiat tersendiri yang mampu mendatangkan manfaat tertentu bagi pemiliknya maka pemikiran tersebut hendaknya dirubah karena hal tersebut akan mendekatkan kepada syirik.

Manusia diciptakan dengan 3 naluri, yakni naluri untuk mempertahankan diri, naluri berkasih sayang/seksualitas dan naluri untuk menyucikan atau mengagungkan sesuatu. Setiap manusia pasti memiliki ketiga naluri ini, dan manusia juga diciptakan memiliki akal untuk dapat memanage pemenuhan ketiga naluri ini agar dapat dibawa kearah yang baik dan bukan sebaliknya. Naluri berkasih sayang misalnya, jika naluri ini di penuhi tidak dengan menggunakan akal maka hasilnya pun adalah seperti yang terjadi pada saat ini, misalnya homoseksual, lesbian, transgender, inses atau perkawinan sejarah, pedofil dan masih banyak lagi penyimpangan seksual yang berakibat buruk bagi manusia itu sendiri.

Tak ubahnya dengan naluri untuk menyucikan atau mengagungkan sesuatu yang ada pada diri manusia. Jika naluri ini dipenuhi dengan jalan yang benar yakni dengan berpegang teguh pada ajaran agama, maka hasilnya pun akan menjadi baik dan membawa ketenangan dan ketentraman bagi manusia itu sendiri. Namun jika sebaliknya, pemenuhan ini dengan jalan yang salah, maka akan membawa manusia itu sendiri kepada kesengsaraan dan kesyirikan yang jatuhnya adalah dosa besar yang didapatkan.

Batu akik tak ubahnya seperti kita manusia yang hanyalah makhluk ciptaan Allah SWT, sama seperti hewan, tumbuhan, matahari, bulan, bintang, dan seluruh isi di alam semesta ini. Sejatinya makhluk ciptaan itu bersifat lemah, serba kurang dan selalu butuh kepada yang lain. Namun, walau diciptakan sama sama sebagai makhluk, manusia telah diciptakan berbeda karena manusia memiliki akal yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Seharusnya dengan akal yang telah diberikan ini, kita sebagai manusia dapat berpikir logis bahwa batu akik hanyalah batu yang tidak memiliki kekuatan sedikitpun untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan hidup manusia. Kalaupun ada yang percaya bahwa batu akik mampu mendatangkan hal hal mistis, itu karena jin atau setan yang telah menghasut pikiran manusia untuk mempercayainya, dan sejatinya manusia tersebut telah meminta tolong kepada jin atau setan tersebut, bukan kepada batu akiknya.

Meminta pertolongan hanyalah kepada Sang Pencipta yakni Allah SWT, hanya Dialah yang mampu mengabulkan segala permohonan kita. Jangan kita mengundang murka Nya dengan berbuat syirik kepada batu akik, marilah kita menjadi manusia pandai dan berperadaban tinggi dengan bekal akhlak mulia dan iman yang kuat. Agar dapat tercipta kehidupan Rahmatan lil Alamin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun