Mohon tunggu...
Shafiyah Maulida
Shafiyah Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswa Program Studi Jurnasitik - UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pemikiran Kaum Khawarij di Era Modern

30 Desember 2023   16:25 Diperbarui: 30 Desember 2023   16:45 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Islam yang kaya melibatkan berbagai peristiwa dan pemikiran yang membentuk dan memengaruhi arah peradaban. Di antara banyak aliran pemikiran, kaum Khawarij muncul sebagai kelompok yang memiliki dampak mendalam di era awal Islam dan keberadaan mereka tidaklah hanya mencirikan masa lalu, namun juga meresap hingga ke era modern. 

Apa itu kaum Khawarij? Kaum Khawarij adalah kelompok pemikir radikalisme yang muncul pada awal sejarah Islam, tepatnya pada masa kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Radikalisme sendiri adalah paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis dalam hal ini kaum khawarij sering menggunakan kekerasan bagi mereka yang tidak sejalan dengan paham atau keyakinan mereka. 

Secara etimologi kata khawarij berasal dari bahasa Arab, yaitu kharaja yang berarti keluar, mucul, timbul atau memberontak. Khawarij muncul pada tahun 657 M setelah Pertempuran Siffin antara pasukan Khalifah Ali dan pasukan Muawiyah. Mereka menolak mediasi dalam konflik tersebut dan menganggapnya sebagai tindakan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam. Lalu, Mereka memisahkan diri dari komunitas umat Islam karena perbedaan pandangan terkait kepemimpinan dan keadilan. Pemikiran radikal mereka ini menekankan keadilan mutlak dalam segala hal, membentuk landasan bagi berbagai gerakan dan ideologi di era modern. 

Dampak pemikiran kaum Khawarij mencakup berbagai aspek, termasuk munculnya gerakan-gerakan ekstremis yang merujuk pada pemikiran radikal tersebut. Kelompok-kelompok ini sering kali menggunakan keyakinan Khawarij sebagai pembenaran untuk tindakan kekerasan mereka. Selain itu, pemikiran radikal kaum Khawarij juga memiliki dampak yang signifikan di era modern, terutama dalam konteks perkembangan ideologi dan gerakan Islamis. Berikut beberapa dampaknya : 

  • Ekstremisme Ideologis: Pemikiran kaum Khawarij menciptakan landasan bagi kelompok-kelompok ekstremis modern yang menentang pemerintahan yang dianggap tidak sesuai dengan tuntutan keadilan Islam. Beberapa organisasi teroris mengambil inspirasi dari pandangan radikal Khawarij dalam tindakan kekerasan mereka.
  • Fragmentasi Umat Islam: Pemikiran Khawarij memberikan kontribusi pada fragmentasi umat Islam, dengan kelompok-kelompok berbeda yang memiliki pandangan politik dan teologis yang kontras. Hal ini menciptakan ketegangan internal di dalam komunitas Muslim dan menyulitkan upaya bersama untuk mengatasi tantangan bersama.
  • Penolakan terhadap Kompromi: Kaum Khawarij menolak kompromi dalam urusan politik dan agama, yang dapat memengaruhi stabilitas negara-negara dengan mayoritas populasi Muslim. Sehingga sikap ini dapat menghambat perkembangan dan reformasi yang diperlukan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.

Pemikiran radikal kaum Khawarij, yang berkembang pada awal sejarah Islam, tetap menjadi tantangan di era modern. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil untuk mengatasi penyebaran dan tindakan dari pemikiran kaum Khawarij di era modern :

  • Pendidikan: Mendorong pendidikan dan pencerahan dalam masyarakat Muslim untuk memahami sejarah dan kerangka pemikiran Islam dengan benar. Hal ini dapat membantu mencegah penyebaran pemahaman radikal yang salah.
  • Kampanye Anti-Radikalisasi: Banyak negara dan organisasi yang meluncurkan kampanye anti-radikalisasi dengan tujuan menyadarkan masyarakat akan bahaya pemikiran ekstrem. Kampanye ini bisa dilakukan melalui media sosial, seminar, dan materi edukatif, upaya ini mendorong dialog terbuka tentang isu-isu keagamaan dan menekankan pentingnya toleransi serta keberagaman dalam masyarakat.
  • Media Responsif dan Edukatif: Media memiliki peran besar dalam membentuk opini masyarakat. Oleh karena itu, upaya diperlukan untuk mempromosikan pemberitaan yang seimbang dan tidak memihak, serta mengedukasi masyarakat melalui program-program televisi, radio, dan daring yang mendukung nilai-nilai toleransi.

Pemikiran yang cukup radikal dari kaum Khawarij, meskipun muncul pada awal sejarah Islam, tetapi memiliki dampak hingga di era modern. Pemahaman yang mendalam tentang sejarah mereka, dampak pemikiran radikal, dan upaya untuk mengatasi konsekuensinya dapat membantu membangun masyarakat Muslim yang lebih inklusif, toleran, dan stabil.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun