Mohon tunggu...
Siti Shafiyah
Siti Shafiyah Mohon Tunggu... -

DREAMER :D

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Tahapan Perkembangan Kognitif Anak? Apa Sajakah Itu?

27 April 2015   01:33 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:39 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Apa itu perkembangan kognitif anak?” sebuah pertanyaan seperti ini seringkali terjadi, disini penulis mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Perkembangan kognitif anak merupakan perkembangan yang berkaitan dengan kecerdasan anak yang diperlihatkan melalui kemampuan mengingat, mengenal dan memahami berbagai objek. Perkembangan kognitif ini memiliki beberapa tahapan. Sebagai orangtua, sudah sharusnya mengetahui tahapan perkembangan kognitif ini. Tak lain agar dapat memberikan stimulus secara tepat untuk mengasah kemampuan kognitif si buah hati di usia ini, sehingga dapat berkembang optimal. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Tahapan Simbolik. Di masa praoperasional ini, kemampuan kognitif si prasekolah berada pada tahapan simbolik, yakni kemampuan menggunakan simbol. Salah satunya adalah bahasa yang kita gunakan sehari-hari. Contoh, kata "kursi" bisa mewakili keterangan benda yang dapat diduduki atau benda yang mempunyai empat kaki dan ada sandarannya. Jadi, kita bisa memberikan stimulus dan masukan mengenai bahasa kepada si prasekolah, karena saat ini kekuatan menyerap segala sesuatu tentang bahasa ada pada diri anak. Selain melalui bahasa, kemampuan simbolik pada masa ini bisa juga diwujudkan melalui gambar.

Bermain Khayal. Di masa praoperasional, si prasekolah juga sudah bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati suatu model tingkah laku. Jadi, anak sudah mampu melakukan sebuah peniruan tingkah laku yang pernah dilihatnya di waktu lampau. Karena itu pengalaman-pengalaman tersebut ia tampilkan dalam kegiatan bermain khayal, dimana anak berpura-pura menjadi tokoh tertentu dan melakukan apa yang biasanya dikerjakan oleh tokoh itu. Pada tahap ini pula anak mampu menjalankan dua peran sekaligus yang memisahkan antara dunia "pura-pura" dengan dunia nyata.

Mampu Mengelompokkan. Kemampuan lainnya adalah mengelompokkan, entah benda, warna, bentuk, maupun ukuran. Manfaatnya, anak terlatih untuk bisa berpikir secara logis. Jadi, baik sekali bila kita bisa menciptakan permainan yang dapat mengasah kemampuan kognitif dalam hal pengelompokan ini. Umpama, mengajak anak mengumpulkan mainan yang dimilikinya berdasarkan persamaan warna, atau mengumpulkan benda-benda yang ada di rumah berdasarkan ukuran tertentu. Bila hal ini sering kita lakukan pada anak, maka semakin lama anak semakin mampu melakukan pengelompokan ke tingkat yang lebih tinggi, semisal mengelompokkan atas dasar dua hingga tiga dimensi. Pada awalnya anak belum bisa memusatkan perhatian pada benda dua dimensi yang berbeda secara serempak. Hal ini disebabkan anak baru bisa memusatkan satu hubungan pada satu saat dan belum bisa melihat keseluruhan.

Mengurutkan Sesuatu. Perkembangan kognitif lainnya dalam pengelompokan adalah menyusun menurut rangkaian atau urutan tertentu (sequence). Permainan yang menunjang hal ini contohnya bermain menyusun menara gelang. Tahap perkembangan kognitif ini bila diasah dengan baik akan menghasilkan sistematika logika berpikir yang baik. Supaya lebih baik lagi, stimulasi yang kita berikan bisa juga dengan mengajak anak mengurutkan sesuatu sesuai yang kita contohkan. Misal, kita mengurutkan kubus, segitiga, lingkaran, silinder. Lalu setelahnya anak diminta untuk mengurutkan kembali dengan pola yang sama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun