Dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG's Desa yang diselenggarakan oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Mahasiswa Kelompok 121 - 4 "Bumisari" menyelenggarakan "Sosialisasi Membangun Kesadaran Orang Tua untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Anak" dalam upaya untuk mewujudkan "Desa Tanpa Kelaparan" sebagai tema program yang dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juli sampai dengan 15 Agutus 2022 di Kelurahan Sindangsari, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
Kegiatan KKN yang dilaksanakan oleh 7.089 mahasiswa ini dibagi kembali ke dalam 241 kelompok besar dengan setiap kelompok besar dibagi kembali menjadi kelompok kecil beranggotakan 5 orang. Kelompok kecil 4 dari Kelompok besar 121, yang beranggotakan 5 mahasiswa dari Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS), Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra (FPBS), dan Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD), menamai tim mereka sebagai "Bumisari" sebagai gabungan kata "Sukabumi" dan "Sindangsari". Selama kegiatan KKN berjalan, Bumisari telah melakukan 5 program kerja yang terdiri dari: DATABASE (Pendataan Ibu Hamil dan Bayi Asi Ekslusif), SOMETING (Sosialisasi Mencegah Stunting), 3M (Menonton, Membaca dan Memahami, Program KEKAL dan MAKAR PENIPU (Kebutuhan Kalori dan Makanan Karbohidrat Pengganti Nasi Putih), dan Program MEMAHAT (Memasak Makanan Sehat). Program tersebut berjalan selama masa pelaksanaan KKN dalam upaya menanggulangi prevalensi stunting dan kekurangan gizi di masyarakat.
SOMETING merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengedukasi warga Kelurahan Sindangsari terhadap pencegahan stunting dan pentingnya asupan gizi bagi keluarga untuk tumbuh kembang generasi selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan pada 6 Agustus 2022 di Yayasan Amal Islami bersamaan dengan acara penyuluhan dengan tema "Membangun Kesadaran Orang Tua untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Anak".Â
Edukasi yang diberikan mengenai stunting kepada ibu-ibu di Kelurahan Sindangsari ini melibatkan kerjasama bersama bidan dari Puskesmas Cikundul sebagai pemateri dengan alasan agar informasi yang diberikan akurat dan datang dari seorang profesional di bidang kesehatan yang paham lebih mendalam terhadap kasus stunting. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk memberikan edukasi kepada warga Kelurahan Sindangsari terhadap pentingnya gizi keluarga untuk pencegahan stunting dan pentingnya untuk giat berpartisipasi di dalam program kesehatan yang telah difasilitasi oleh posyandu demi kesehatan keluarga.
Stunting sendiri adalah masalah kurang gizi kronis yang biasanya ditandai dengan tubuh yang pendek. Namun selain dengan fisik, penderita stunting biasanya rentan terhadap penyakit, memiliki kecerdasan yang di bawah normal, serta produktivitas yang rendah. Â Penyebab dari stunting adalah kurangnya asupan gizi di 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak janin sampai bayi berumur 2 tahun, fasilitas sanitasi yang kurang memadai, sulitnya akses air, dan kebersihan lingkungan yang kurang.
Edukasi mengenai stunting ini menjadi penting untuk masyarakat mengingat bagaimana menurut hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021 yang dilaksanakan Kementerian Kesehatan, 1 dari 3 anak Indonesia menderita stunting dikarenakan kurangnya asupan gizi yang diberikan. Prevalensi stunting di seluruh Indonesia sendiri sebesar 27,5% dan menurut WHO, jika suatu wilayah yang memiliki prevalensi stunting di atas 20%, maka wilayah tersebut sudah dianggap kronis dalam stunting. Maka dari itu, warga Indonesia harus dapat menanggulangi permasalahan tersebut dengan mulai dari edukasi terhadap gizi dan SOMETING dilaksanakan dengan tujuan untuk memulai edukasi tersebut di daerah Kelurahan Sindangsari.
