Mohon tunggu...
Shafira Rixas Febriana
Shafira Rixas Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammdiyah Jakarta

kunci sehat satu, jangan sakit :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Museum Nasional Indonesia Simbol Sejarah dan Kebudayaan Bangsa yang Kembali Bangkit

28 November 2024   08:16 Diperbarui: 28 November 2024   08:55 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.com/widyahalim/

Museum Nasional Indonesia, yang juga dikenal sebagai Museum Gajah, adalah salah satu museum paling penting di Asia Tenggara. Berlokasi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, museum ini merupakan museum terbesar keempat di Asia. 

Keistimewaannya tidak hanya terletak pada koleksi artefak berharga, tetapi juga pada sejarahnya yang penuh dengan dinamika.Perjalanan saya menuju Museum Nasional dimulai dari pagi hari, saya menuju ke museum nasional dari kampus saya yakni Universitas Muhammadiyah Jakarta. 

Saya Menggunakan transportasi umum Transjakarta bersama teman-teman saya hingga saya sampai di halte busway dekat dengan museum nasional. Sepanjang perjalanan saya dilihatkan dengan pemandangan sibutk kota Jakarta dengan segala aktivitas masyarakatnya.Setelah Saya sampai di halte Monas, saya bersama teman langsung menuju museumm Museum ini hanya berjarak beberapa menit berjalan kaki dari monas.

Sesampainya di sana, saya langsung terpesona oleh kemegahan bangunan kolonial yang menjadi tempat penyimpanan ribuan artefak sejarah. Museum Nasional, yang berdiri sejak tahun 1862, adalah simbol kekayaan budaya dan sejarah Indonesia. Di dalamnya terdapat lebih dari 140.000 koleksi, termasuk prasasti, arca, tekstil, hingga benda-benda etnografi yang mencerminkan keberagaman budaya Nusantara.

Museum Nasional Indonesia merupakan museum terbesar keempat di Asia, setelah Museum Nasional Tiongkok, Museum Nasional India, dan Museum Nasional Korea Selatan. Reputasinya sebagai pusat kebudayaan telah diakui secara internasional, dan koleksi-koleksinya menjadi rujukan bagi banyak peneliti sejarah.

Namun, perjalanan panjang Museum Nasional tidak lepas dari ujian. Pada 16 September 2023, museum ini mengalami kebakaran besar yang merusak sebagian koleksinya. Kebakaran ini dilaporkan bermula dari area penyimpanan dan dengan cepat menjalar ke beberapa ruang pameran. Puluhan koleksi berharga, termasuk artefak dari zaman prasejarah, mengalami kerusakan parah atau bahkan hilang.

Penyebab kebakaran ini masih diselidiki, meski dugaan awal mengarah pada hubungan pendek arus listrik. Insiden ini menjadi perhatian besar tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia internasional, mengingat pentingnya koleksi yang dimiliki museum ini.

Setelah upaya pemulihan yang intensif, Museum Nasional akhirnya dibuka kembali untuk umum pada pertengahan tahun 2024. Meski sebagian area masih dalam tahap restorasi, antusiasme masyarakat untuk kembali mengunjungi museum ini sangat besar. Kini, museum tersebut dilengkapi dengan sistem keamanan yang lebih modern, termasuk deteksi kebakaran dan pengaturan penyimpanan yang lebih baik.

Pembukaan kembali Museum Nasional menjadi simbol kebangkitan, mengingatkan kita semua akan pentingnya melestarikan sejarah dan budaya bangsa. Berjalan melalui lorong-lorong museum, saya merasa bangga menjadi bagian dari bangsa yang memiliki kekayaan budaya luar biasa. Museum ini bukan hanya tempat penyimpanan benda-benda kuno, tetapi juga saksi bisu perjalanan panjang Indonesia.

Dengan semangat ini, Museum Nasional terus mengajak masyarakat untuk belajar dari sejarah, menghargai keberagaman, dan melestarikan warisan budaya demi generasi mendatang. Perjalanan ke museum ini tidak hanya menyentuh hati saya, tetapi juga memperkaya pemahaman saya tentang pentingnya menjaga identitas bangsa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun