Calon independen gubernur DKI Jakarta Komjen Purn, Dharma Pongrekun memiliki satu ciri khas yang mendasar pada komunikasi politik nya selama ia berkampanye. Bahkan dalam tiga sesi debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur beberapa waktu yang lalu, ia selalu menggebu gebu dalam menyampaikan gagasannya terutama terkait dengan Pandemi Covid.Â
Pada sesi debat pertama, ada hal yang cukup ikonik, dimana ketika ia diberi kesempatan mengungkapkan pendapatnya oleh panelis debat, ia secara lantang dan tegas mengatakan bahwa pandemi Covid 2020 sejatinya bukan pandemi virus melainkan agenda asing yang terselubung untuk mengambil kedaulatan rakyat Indonesia.Â
Ia juga menambahkan bahwa penyebab inflasi serta menurunnya perekonomian Indonesia yang meliputi matinya UMKM,menurunya daya beli masyarakat karena dibatasi pergerakan dan lain sebagainya, merupakan agenda asing yang memberikan framing kepada pandemi Covid 19 Â agar masyarakat ditakut-takuti.Â
Pada sesi debat pertama ketika menanggapi Calon Gubernur nomor urut 1, Ridwan Kamil, Dharma juga menambahkan bahwa Covid 19 kemarin merupakan omong kosong."Bagaimana Jakarta bisa menjadi kota global sejati kalau masyarakat nya ditakut-takuti,pikirannya dirusak dan badannya diracuni" ujarnya ketika menanggapi Ridwan Kamil.Â
Kemudian dalam sesi debat kedua dan ketiga, Dharma juga konsisten selalu membahas bahwa Covid itu tidak benar adanya dan hanya omong kosong belaka. Lalu mengapa ia sering menggunakan narasi Covid 19 sebagai agenda asing?.
Berdasarkan rekam jejak nya, selama di kepolisian Dharma Pongrekun memang sudah dikenal sebagai perwira polisi yang anti dengan Covid 19. Pada suatu kesempatan seperti diwartakan oleh juru bicara tim sukses Dharma Pongrekun-Kun Wardhana, Fernando Silalahi, Dharma pernah ditegur oleh Ferdy Sambo saat rapat karena ia tidak memakai masker.
 Berdasarkan hal tersebut Dapat disimpulkan bahwasanya Dharma Pongrekun memang memiliki pandangan idealisme serta karakteristik nya sendiri dalam memandang Covid 19. Ia cenderung skeptis terhadap Covid 19 sehingga seringkali menggunakan narasi bahwa Covid 19 merupakan agenda asing.
Analisis Komunikasi Politik Narasi Covid 19 Sebagai Identitas Politik Dharma Pongrekun
Karakteristik komunikasi politik dari Dharma Pongrekun sendiri selama ia berkampanye di kontestasi pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta sejatinya terlihat dari gaya ia menyampaikan gagasannya terutama yang berkaitan dengan pandemi Covid 19.Â
Penulis menganalisis bahwa terlepas dari pandangan personal nya terkait Covid 19, Dharma memiliki identitas ciri khas tersendiri yang tentu berbeda dari pasangan calon lainnya sehingga ia akan selalu diingat oleh masyarakat dan berpotensi dapat mendulang suara sebagai calon gubernur independen DKI Jakarta.Â