Mohon tunggu...
shafirar
shafirar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Banjir di Surabaya dan Upaya Bersama untuk Mengatasinya

27 Desember 2024   21:35 Diperbarui: 27 Desember 2024   21:31 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Surabaya. Sumber ilustrasi: KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Banjir yang melanda Surabaya dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi masalah yang semakin mendesak. Terutama pada akhir Desember 2024, ketika hujan lebat selama beberapa jam menyebabkan genangan air di berbagai wilayah, termasuk Tenggilis, Rungkut, Gayungsari dan masih ada beberapa lagi. Menurut laporan, lebih dari 10.000 warga terdampak akibat banjir ini, yang menunjukkan bahwa masalah ini bukan hanya sekadar bencana alam, tetapi juga akibat dari pengelolaan kota yang kurang efektif.

Penyebab utama banjir di Surabaya sangat kompleks dan melibatkan berbagai faktor. Salah satu penyebab signifikan adalah curah hujan yang ekstrem. Pada 24 Desember 2024, curah hujan yang tinggi selama empat jam menyebabkan Kali Surabaya dan sungai-sungai lainnya meluap, sehingga tidak mampu menampung volume air yang masuk. Selain itu, fenomena pasang air laut juga memperburuk keadaan, menghalangi aliran air ke laut.

Namun, faktor alam bukan satu-satunya penyebab. Alih fungsi lahan dan pengurangan area resapan air menjadi masalah serius. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Timur menyoroti bahwa semakin berkurangnya ruang terbuka hijau dan area resapan air di Surabaya memperparah risiko banjir. Pembangunan infrastruktur yang tidak terencana dengan baik sering kali mengabaikan kebutuhan akan ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai penampung air.

Dampak dari banjir tidak hanya dirasakan oleh warga yang kehilangan harta benda, tetapi juga mempengaruhi ekonomi dan kesehatan masyarakat. Biaya perbaikan infrastruktur dan bantuan darurat memerlukan anggaran besar dari pemerintah kota. Selain itu, genangan air dapat menimbulkan penyakit akibat sanitasi yang buruk dan meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas.

Menurut data WALHI, banjir di Surabaya telah terjadi lebih dari 10 kali sepanjang tahun 2024, dengan intensitas yang semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa masalah banjir bukanlah isu musiman, tetapi merupakan masalah struktural yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat.

Pemerintah Kota Surabaya telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi masalah ini, seperti membangun tanggul dan bozem baru untuk menampung air. Wali Kota Surabaya, Pak Eri Cahyadi, menegaskan bahwa penanganan banjir tidak bisa hanya dilakukan secara parsial. Solusi efektif harus melibatkan koneksi antar saluran drainase dan rumah pompa di wilayah sekitarnya.

Contoh yang ia sebutkan adalah di kawasan Pandugo, Kelurahan Penjaringansari, Kecamatan Rungkut, Surabaya. Penanganan banjir di sana tidak bisa hanya diatasi dengan cara normalisasi dan memperlebar saluran. Saluran air di Jalan Raya Pandugo dulunya tidak terkoneksi; makanya saat sidak di kawasan itu, ia meminta proyek pelebaran saluran di sana sekaligus dikoneksikan dengan Rumah Pompa Kedung Asem.

Selain itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Pak Syamsul Hariadi, menyampaikan bahwa ada sekitar 200 paket pekerjaan saluran di Kota Pahlawan yang berfungsi untuk penanganan banjir. Progres pekerjaan saluran sudah mencapai sekitar 80 persen. Pemkot Surabaya juga telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 776 miliar untuk mengatasi masalah banjir yang ada di Surabaya. Untuk mengatasi masalah banjir di Surabaya, diperlukan pendekatan multi-dimensi:

1. Peningkatan Infrastruktur Drainase

       Pembangunan tanggul, renovasi saluran air, dan membersihkan sampah dari saluran air adalah prioritas utama. Pekerjaan-pekerjaan ini harus dilakukan dengan memastikan koneksi antar saluran untuk meningkatkan efisiensi pengaliran air.

2. Perlindungan Area Resapan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun