Di era digitalisasi ini kita dapat dengan mudah mengakses segala informasi yang tersebar luas melalui media social. Terutama informasi mengenai berbagai permasalahan mental, sehingga hal itu meningkatkan kepedulian orang akan pentingnya mental health terutama bagi generasi muda.
Hal Itu merupakan dampak postif di karenakan mental health adalah hal yang sangat penting akan kehidupan social kita dalam bermasyarakat, mengeluarkan dan memaksimalkan potensi sesorang, serta dapat membuat seseorang bekerja secara produktif. Namun hal itu juga turut memberikan dampak negatif yang berupa self diagnose atau mendiagnosa diri sendiri berdasarkan informasi yang didapat dan dilihatnya melalui media social.
Melakukan self diagnose atau mendiagnosa diri sendiri tanpa bantuan professional dalam kesehatan sangat berbahaya, karena mendiagnosa diri sendiri dengan hanya bermodalkan pengetahuan yang hanya didapat melalui media social, artikel online, mengikuti quis pada media social dan mencocokan sendiri gejala yang di alami dengan deskripsi ganguan mental tertentu bisa saja tidak akurat. Hal ini dapat membuat kesimpulan serta keputusan yang salah ataupun tidak tepat dalam mengola kesehatan mental kita.
Tindakan tersebut memberikan risiko memperparah serta mempersulit kesehatan mentak kita untuk diobati. Self diagnose juga dapat membuat seseorang depresi dan meningkatnya kecemasan, serta berisiko menyakiti diri sendiri, hingga dapat menyebabkan bunuh diri. Tindakan self diagnose juga dapat mempengaruhi orang-orang terdekat kita yang berupa kecemasan serta stres jika kita memiliki penyakit mental, walaupun kendatinya tidak demikian.
Agar terhindar dari risiko -- risiko  tersebut tentunya bila kita merasa mengalami gejala -- gejala ganguan mental kita harus segera memeriksakan kondisi kesehatan mental kita kepada ahlinya. Tentunya kita juga harus memiliki kesadaran diri terlebih dahulu bahwa kita memiliki suatu gangguan ataupun hal yang tak biasa sebelum memeriksakannya kepada psikolog.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H