Mungkin kalian tidak asing dengan kalimat “Kunci kepercayaan adalah komunikasi”
Komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Manusia ingin terhubung dengan manusia lain secara lebih baik. Manusia memiliki kebutuhan sosial untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan yang memusatkan orang lain dalam hal interaksi dan sosial, pengendalian dan kekuasaan, dan cinta serta kasih sayang.
Kepercayaan merupakan hal utama dari keberhasilan komunikasi, pertukaran pesan yang dilakukan oleh komunikator dan komunikan akan berjalan dengan baik ketika terjadi saling percaya dan kesamaan respon diantara keduanya. Menurut Rofiq kepercayaan adalah pihak tertentu terhadap yang lain dalam melakukan hubungan transaksi berdasarkan suatu keyakinan bahwa orang yang dipercayainya tersebut memiliki segala kewajibannya secara baik sesuai yang diharapkan. (Ainur Rofiq,2007). Kepercayaan muncul ketika satu pihak mempunyai keyakinan bahwa pihak lain yang terlibat dalam pertukaran mempunyai reliabilitas dan integritas, maka dapat dikatakan ada kepercayaan (John C Mowen,2002:312).Artinya bahwa kepercayaan merupakan suatu situasi kita menerima pengaruh dari orang lain, dan kita percaya bahwa orang lain akan memberikan menguntungkan kita. Supaya suatu hubungan dapat berjalan dengan baik perorangan harus membangun perasaan saling percaya . Kepercayaan terbentuk melalui rangkaian perilaku antara orang yang memberikan kepercayaan dan orang yang dipercayai. Interpersonal kepercayaan dibangun melalui adanya resiko dan penerimaan dan dapat hancur karena adanya resiko dan tidak adanya sikap penerimaan. Tanpa resiko maka kepercayaan tidak akan terbentuk, dan hubungan tidak dapat maju dan berjalan. Ketika seseorang mengambil resiko dengan terbuka dalam membicarakan pemikiran-pemikirannya, informasi, kesimpulan, perasaan dan reaksi pada suatu situasi dan seorang akan memberikan respon yang positif berupa penerimaan, dukungan , kooperatif dan membalas kita dengan menjadi terbuka dalam membicarakan pemikiran, ide, dan perasaan mereka, disitulah kepercayaan dapat terbentuk dan berkembang. (Johnson & Johnson, 1997)
Untuk dapat kepercayaan, seseorang akan mengharapkan adanya sense of responsibility, percaya bahwa mereka akan berperilaku pada cara-cara yang dapat dipercaya. Untuk dapat kepercayaan, seseorang akan berharap bahwa orang yang ingin ia percaya akan mengerti harapannya dan mengetahui cara untuk mengatasi keterbatasannya, karena itu hal yang paling esensial dari kepercayaan adalah keterbukaan.
Membangun kepercayaan diawali dengan menghargai dan menerima kepercayaan tersebut, melibatkan rutinitas sehari- hari dan latihan yang terus menerus. Tanpa adanya perilaku nyata, pemahaman dan penerimaan kita akan kepercayaan pun tidak berarti apapun. Membangun kepercayaan berarti memikirkan suatu kepercayaan dalam cara yang baik, membangun langkah demi langkah, komitmen . Jika kepercayaan dianggap sebagai sebuah bentuk resiko dan penuh ancaman, maka tidak ada hal positif yang bisa kita dapatkan. Memang kepercayaan selalu berdampingan dengan ketidakpastian, tapi kita harus berusaha membuat diri kita sendiri untuk berpikir bahwa ketidakpastian tersebut sebagai sebuah kemungkinan dan kesempatan, bukan sebagai halangan (Solomon, dkk, 2001)
Dalam konteks komunikasi kepercayaan akan menjadikan orang untuk berbagi pikiran, perasaan, dan informasi dengan cara terbuka. Dibawah ini cara membangun kepercayaan dengan komunikasi:
1. Memahami
Pertama, penting untuk memahami bahwa kepercayaan dibangun melalui kerap melakukan hal yang sesuai dengan yang dikatakan. Ketika kita berkomunikasi secara terbuka dan jujur, kita menunjukkan kejujuran. Misalnya, jika seorang mengatakan akan melakukan sesuatu dan benar-benar melakukannya, maka kepercayaan akan tumbuh. Sebaliknya jika orang tersebut tidak melakukan sesuai perkataannya maka rasa percaya sulit dibangun.
2. Mendengarkan aktif
Selain itu, mendengarkan secara aktif juga merupakan elemen penting dalam membangun kepercayaan. Mendengarkan bukan hanya tentang mendengar saja , tetapi juga memahami makna di baliknya. Ketika kita menunjukkan bahwa kita peduli dengan apa yang dirasakan orang lain, mereka akan merasa dihargai dan diakui.
3. Empati
Empati juga memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan. Ketika kita merasakan dan memahami sudut pandang orang lain, kita menunjukkan bahwa kita menghargai pengalaman yang mereka alami. Misalnya, jika seorang teman sedang mengalami kesulitan, kita menunjukkan kepedulian dan memahami perasaannya akan membuatnya merasa lebih dekat dengan kita dan terbuka dengan kita.
4. Keterbukaan dan transparan
Keterbukaan dan transparansi juga sangat penting. Ketika kita berbagi informasi dan perasaan kita dengan orang lain, kemungkinan mereka akan melakukan hal yang sama. Namun, keterbukaan juga berarti bersedia menerima kritik dan masukan dari orang lain.
5. Bersikap jujur dalam berkomunikasi
Agar komunikasi dapat terjadi, setidaknya harus ada dua orang yang terlibat.Namun untuk membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal yang pertama adalah perlu bersikap jujur.Ketika berkomunikasi dengan orang lain, alangkah baiknya bersikap jujur dalam hal mengungkapkan siapa diri kamu sebenarnya.Memang tidak mudah untuk bersikap jujur dan terbuka kepada orang lain, apalagi pada orang yang baru dikenal.Sedangkan sikap jujur dapat membuat orang lain menaruh kepercayaan kepada diri kamu.
6.Bersikap menerima untuk membina hubungan yang baik
Pesan atau informasi yang disampaikan bisa termasuk pesan non-verbal yang dipertukarkan seperti ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh dan bahasa tubuh.Secara khusus, menerima adalah kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan mengendalikan.Menerima merupakan sikap melihat orang lain sebagai manusia, sebagai individu yang patut dihargai.Bersikap menerima sangat penting dilakukan. Ini agar hubungan interpersonal yang dibina berlangsung dengan baik.
7. Membuka diri dalam mengungkapkan diri
Menutup diri bukan hal yang buruk, terutama saat menjalin komunikasi interpersonal.Sedangkan membuka diri tidak harus menceritakan semuanya dan menerima segalanya.Kamu hanya perlu bersikap terbuka dan lebih jujur dalam mengungkapkan diri.Dalam membuka diri kepada orang lain pada komunikasi interpersonal, ini berkaitan erat dengan sikap jujur.Sikap membuka diri adalah sikap yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada orang lain tentang siapa diri kamu sebenarnya.Dengan membuka diri kepada orang lain bisa memberikan pengaruh dalam komunikasi interpersonal berujung pada hubungan yang akrab.
8. Memiliki integritas diri yang kuat
Dalam membangun kepercayaan dalam komunikasi interpersonal, seseorang perlu memiliki integritas diri yang kuat.Kejujuran, kepercayaan dan kehormatan adalah inti dari integritas diri.Orang yang menunjukkan integritas diri akan mudah menarik orang lain, hal ini karena mereka dapat dipercaya dan diandalkan.Selain itu, orang yang berintegritas berarti mampu memancarkan kewibawaan dan berkarakter
9.Selalu berbicara dengan positif dan penuh rasa hormat
Tidak dapat dipungkiri, bahwa rasa hormat adalah salah satu unsur terpenting dalam hubungan apa pun.Ini termasuk dalam membangun kepercayaan komunikasi interpersonal.Seharusnya kamu selalu berbicara dan memperlakukan orang lain secara positif serta penuh rasa hormat.
Hal tersebut dapat di terapkan dalam kehidupan sehari-hari yang membuat orang menaruh kepercayaan kepada anda. Dengan cara ini, kita tidak hanya membangun kepercayaan dalam komunikasi tetapi juga memperbaiki diri dan hubungan dengan orang lain.
Secara keseluruhan, membangun kepercayaan dalam komunikasi adalah proses yang memerlukan kesadaran dan usaha. Dengan memahami, mendengarkan aktif, empati, keterbukaan, dan kesabaran, kita dapat menciptakan hubungan yang kuat dan saling percaya, yang pada akhirnya akan mempermudah kehidupan kita.