Mohon tunggu...
Humaniora

Bullying Membunuh Kepercayaan Diri Seseorang

7 Maret 2018   22:36 Diperbarui: 7 Maret 2018   22:40 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamu'alaikum Wr.Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk kita semua. Semoga kita dalam keadaan sehat dan selalu berada dalam rahmat dan lindungan Allah SWT. Saya ingin membagikan salah satu pengalaman hidup saya, pernahkah salah satu di antara kalian menerima cobaan hidup yang tidak bisa kalian hadapi? 

Saya rasa hampir setiap manusia memiliki masalah hidup, hanya tergantung kepada kita saja dalam menyikapi permasalahan tersebut. Saya memiliki masalah tentang kepercayaan terhadap penampilan diri. 

Setiap manusia memang terlahir secara sempurna, dengan fisik yang lengkap serta kemampuan untuk berfikir yang Allah berikan sebagai pembeda kita manusia dengan makhluk hidup lainnya. Pernah suatu ketika, saat saya bersekolah di Sekolah Menengah Pertama, saya kerap di bully karena memiliki fisik yang tidak 'indah' di mata sebagian teman-teman saya. 

Dan mereka kerap memanggil saya dengan sebutan 'bau' padahal saya tidak bau, begitu juga pendapat teman-teman terdekat saya, memang mereka mengatakan bahwa perkataan orang-orang yang membully saya sangat tidak masuk akal, mereka menyuruh saya untuk tidak mendengarkan kalimat per-kalimat yang keluar dari mulut mereka. 

Namun, saya terus saja memikirkan hal-hal yang selalu membuat saya minder dan tidak percaya diri. Lambat laun, orang-orang yang membully saya seperti jijik ketika melihat saya, enggan berdekatan dengan saya seakan-akan saya adalah orang menjijikan yang pernah mereka lihat. 

Hal itu membuat saya terpuruk selama setahun. Masa sekolah saya yang seharusnya menyenangkan menjadi momok yang menyeramkan, karena saya harus bertemu dengan orang-orang yang tidak menyukai kehadiran saya. 

Tetapi semua perlahan sirna ketika saya bertemu dengan seorang teman yang berbeda kelas. Teman saya sudah tahu kalau saya kerap di bully dan dengan lembut berkata, "Sudahlah, setiap orang memiliki kecantikan masing-masing. 

Allah selalu menciptakan manusia dengan segala keindahan, yang kau butuhkan hanyalah bersyukur. Bagaimana kau bersyukur tentang kehidupan yang layak kau terima, mempunyai keluarga yang harmonis. Jangan pernah mendengar kalimat yang membuat hatimu tak tenang, kau adalah berlian. 

Untuk menjadi berlian, memang membutuhkan pengorbanan yang keras. Maka,jangan pernah mengeluh atas cobaan apapun yang kau hadapi kini." Begitulah sekilas perkataan temanku yang membuatku perlahan yakin pada diriku sendiri, aku harus menyayangi diriku sendiri. Jangan sampai orang lain yang tidak tahu-menahu tentang diriku,membuat diriku terpuruk. 

Tidak akan pernah kubiarkan hal itu terjadi, hingga sampai saat ini. Apapun yang orang lain katakan tentangku, tentang fisikku, tidak akan kubiarkan mereka merombak segala hal dalam hidupku, termasuk kepercayaan diriku. Maka pesanku, berhati-hati lah jika berbicara, karena kita tidak tahu seberapa dalam melukai hati seseorang. Di ibaratkan, lebih baik lebam daripada dendam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun