Mohon tunggu...
Shafira Angelita
Shafira Angelita Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - student

Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Surabaya Kota Metropolitan Juga Ada Pengangguran

8 November 2021   20:47 Diperbarui: 8 November 2021   21:05 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selain itu, di kota-kota besar juga terkenal dengan kasus terkait angka pengangguran yang melejit tinggi. Sebuah contoh di Kota Surabaya. Seperti yang kita ketahui bahwa Surabaya merupakan Ibukota Provinsi Jawa Timur dengan kepadatan kota yang dikelilingi oleh gedung pencakar langit. 

Kota Surabaya berpenduduk sekitar 10juta jiwa. Surabaya merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia dan merupakan kota metropolitan dimana menjadi pusat kegiatan ekonomi, keuangan dan lainnya. Surabaya juga merupakan pusat perdagangan yang mengalami perkembangan pesat. Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Surabaya, tingkat pengangguran di Kota Surabaya masih cukup tinggi. 

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selama 6 tahun terakhir, tahun 2014 sebesar  5,82%, 2015 sebesar 7,01%, tahun 2016 data tidak tersedia dan muncul kembali pada tahun 2o17 sebesar 5,98%, 2018 sebesar 6,01%, 2019 sebesar 5,76% dan 2020 sebesar 9,79%. 

Dari rincian data tersebut kita dapat mengetahui bahwa Surabaya memiliki angka pengangguran yang cukup tinggi. Mengapa kota metropolitan seperti Surabaya memiliki banyak pengangguran? Padahal Surabaya merupakan pusat kegiatan ekonomi berlangsung.

Pemerintah Surabaya belum mengimbangi peningkatan angkatan kerja dengan membuka lapangan pekerjaan baru. Pemindahan tenaga kerja dari luar kota ke Surabaya juga menjadi pemicu akan meningkatnya angka pengangguran. 

Faktor lain penyebab pengangguran adalah rendahnya pendidikan masyarakat setempat sehingga sulit untuk memperoleh pekerjaan. 

Pemerintah Surabaya harus sering melakukan sosialisasi terkait pentingnya pendidikan untuk memperoleh pekerjaan serta mengurangi angka pengangguran yang ada. Juga untuk meningkatkan daya saing penduduk Surabaya agar mampu bersaing dalam menempati lapangan pekerjaan yang ada. 

Selain itu persebaran sekolah harus diperhatikan juga agar faktor masyarakat yang tidak mau bersekolah dengan alasan jauh dari tempat tinggal bisa dihilangkan.  

Pemerintah Surabaya telah merespon masalah pengangguran tersebut dengan membuka semakin banyak lapangan pekerjaan yang diukur melalui pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari tahun ke tahun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun