Saat ujian berlangsung anak-anak dihimbau agar mengerjakan ujian atau apapun dengan jujur dan dengan usaha sendiri tanpa kecurangan. Namun, kenyataannya masih banyak anak-anak yang menyontek saat ujian.
     Sekolah atau universitas dimanapun sudah memperketat penjagaan saat ujian berlangsung, hanya saja seringkali masih ada yang lolos dan berhasil berbuat curang.
     Anak-anak yang melakukan kecurangan punya alasan beragam, seperti:
- Paksaan orang tua, orang tua seringkali mengharapkan nilai yang tinggi namun, tidak peduli dengan kerja keras yang sudah dilakukan oleh anaknya. Peran orang tua seharusnya ikut andil dalam menumbuhkan kepercayaan pada kemampuan anak mereka.
- Dibandingkan oleh anak lain, ada orang tua yang selalu membandingkan kesuksesan anak mereka dengan anak orang lain.
- Guru yang marah saat ada yang gagal dalam ujian, tidak hanya orang tua peran guru juga seharusnya mampu membimbing murid mereka agar pandai tidak hanya dalam pelajaran, namun juga perilaku.
- Malas belajar, ada anak yang malas untuk hanya sekedar membaca sehingga mereka memilih cara menyontek untuk mendapat jawaban.
- Penjagaan yang belum sepenuhnya diperketat.
- Terlalu takut gagal, saat terbiasa dengan nilai yang tinggi dan tiba-tiba suatu ketika mendapat nilai tidak bagus, bisa membuat nekat untuk melakukan kecurangan demi mendapatkan nilai yang memuaskan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!