Peran Sosiologi sebagai Ilmu Sosial di Era Digital

 SHAFIRA MIFTAHUL JANNAH

Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta

Shafiramiftahul@gmail.com

PENDAHULUAN

Zaman yang saat ini kita jalani adalah zaman dimana penuh dengan perubahan. Perubahan dan perkembangan di setiap aspek kehidupan yang saat ini terjadi kemudian melahirkan jenis-jenis aspek sosial dan kultural baru dalam masyarakat dan terjadi dengan begitu cepat. Dunia yang memang sejak lama telah tersegmentasi oleh jarak dan tatanan geografis ternyata bisa dihubungkan dengan mudah melalui "jaringan internet" yang memungkinkan bagi siapa pun untuk dapat berkomunikasi tanpa perlu bertemu dan melintasi berbagai jarak hingga waktu yang berbeda. Keberadaan teknologi  digital  telah  ikut  menyatu di dalam konteks sosial dan kelembagaan (Sutrisno, 2017:84).

Perkembangan teknologi digital yang telah menghadirkan berbagai perubahan sosial, ekonomi, dan politik secara mendasar membutuhkan analisis lebih lanjut dari ilmuwan sosial. 

Karena, teknologi digital di kehidupan sosial dan budaya masyarakat memiliki peranan penting. Di era serba digital ini manusia umumnya memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa lepas dari perangkat elektronik yang dapat membantu sebagian besar kebutuhan hidup. Dimana di tengah berbagai peluang yang dihadirkan dari adanya revolusi digital ini juga menghadirkan berbagai bentuk kerentanan sosial baru sebagai akibat dari kesenjangan akses maupun penguasaan teknologi (Isbah, dkk., 2021, vii).

Ilmu sosial tidak bisa lepas begitu saja dari perkembangan teknologi digital di masyarakat. Meskipun sering kali ilmu sosial tidak mendapat tempat terhormat dibandingkan dengan ilmu-ilmu pengetahuan alam. Karena, ilmu pengetahuan alam dianggap lebih pasti atau konkret dalam menjawab persoalan. Salah satu kajian ilmu sosial adalah sosiologi yang memiliki cabang ilmu yang disebut dengan sosiologi digital. Sosiologi digital merupakan salah satu kajian penting di tengah dunia dengan segala perubahan teknologi digitalnya.

BAGIAN (TEMUAN DAN ANALISIS)

Ilmu sosial berperan untuk memberikan pembabakan dalam memahami alur perubahan sehingga gerak perubahan yang cepat bisa lebih mudah dipahami. Salah satu pembabakan ini adalah era digital revolusi digital atau era masyarakat digital yang menunjukkan gerak perubahan sosial yang lebih cepat dibandingkan dengan era sebelumnya. Pada perkembangannya ilmu sosial memiliki tantangan dan peluang dalam era digital ini.

Ilmu sosial memiliki tantangan untuk terus memajukan berbagai perangkat keilmuan agar mampu memahami dan menjelaskan aspek-aspek penting dan mencolok dari gerakan perubahan sosial tersebut (Isbah, dkk., 2021:ix). 

Namun, ilmu sosial tampak tertinggal dalam memahami dan menjelaskan perubahan-perubahan sosial yang saat ini berlangsung begitu cepat. Karena, banyak aspek-aspek dari perubahan sosial ini mendahului kemampuan ilmu sosial dalam menjelaskan dan memahaminya. Sehingga, disinilah ilmu sosial tidak boleh terhenti dan statis dalam menyikapi gerak perubahan sosial. 

Justru dalam konteks ini ilmu sosial harus bisa memanfaatkan tantangan menjadi peluang untuk selalu mengembangkan seluruh perangkat keilmuan, terutama dalam hal teoritis-metodologis dan pendekatan serta perangkat penelitian yang modern. Sehingga ilmu sosial mampu mengungkap dan memahami berbagai gejala sosial terutama yang memiliki pengaruh luas pada masyarakat.

Perkembangan digital saat ini semakin cepat. Dimana manusia umumnya memiliki gaya hidup baru yang tidak bisa lepas dari perangkat elektronik yang dapat membantu sebagian besar kebutuhan hidup. 

Era digital ini telah membawa berbagai perubahan baik secara positif maupun negatif dalam waktu bersamaan. Sehingga dalam hal ini menjadi tantangan baru dalam kehidupan masyarakat di era digital. Media baru era digital memiliki karakteristik yang dapat dimanipulasi, bersifat jaringan atau internet (Setiawan, 2017:1). Kemampuan media era digital ini memudahkan manusia dalam menerima informasi lebih cepat dan akurat.

Teknologi digital semakin menjadi bagian yang terintegral dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Kondisi seperti inilah yang pada akhirnya oleh para ilmuwan sosial mencoba untuk disesuaikan dengan keadaan dunia digital dan salah satunya muncul istilah atau cabang baru dalam kajian ilmu sosial yaitu sosiologi digital. 

Dalam konteks kajian ilmu sosial, istilah sosiologi digital bukan hanya menjadi kemajuan dari wacana para ilmuwan sosial yang tertarik pada sosiologi teknologi dan teknologi sosial, melainkan menjadi jawaban yang tepat dari berbagai pertanyaan mengenai relevansi sosiologi di era digital (Tendi, 2021:137). 

Dalam hal ini sosiologi memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan mengomentari peran yang dimainkan oleh media dan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, hubungan sosial, kesenjangan sosial, pranata sosial, dan sebagainya (Lupton, 2020:10). Sosiologi digital memiliki perhatian khusus terhadap pemahaman penggunaan media digital dalam segala aktivitas riset yang ditujukan untuk mempelajari kehidupan manusia dengan lebih efisien dan efektif (Tendi, 2021:139).

Dalam pandangan Lupton, sosiologi digital tidak hanya sekedar berbicara tentang kegiatan penelitian dan teoritisasi sosiologi yang membahas mengenai bagaimana individu memakai teknologi digital atau memusatkan perhatiannya pada data digital yang dihasilkan dari pemakaian teknologi tersebut. 

Lebih dari itu sosiologi digital melihat kegiatan sosiologis lain yang bersifat daring, seperti sosiologi cyber, sosiologi media sosial, dan sebagainya. Karena baginya istilah sosiologi digital ini tidak sesederhana itu. 

Dimana dalam praktiknya memiliki ruang lingkup dan cakupan yang lebih luas lagi. Pembahasan yang seharusnya dikaji tidak hanya sekedar teknologi, media digital, dan bagaimana cara menggunakannya saja. Namun juga bagaimana pengaruh dari penggunaan teknologi digital tersebut terhadap aspek-aspek sosiologis manusia, seperti pola interaksi, hubungan relasi antar individu, pola hubungan perilaku sosial, tindakan sosial, pemahaman mengenai identitas dan konsep diri manusia, dan sebagainya.

Sosiologi digital didasari oleh pemahaman mengenai manfaat dari hal-hal yang bersifat digital terhadap kemudahan dan kelangsungan hidup masyarakat saat ini yang meliputi masalah waktu, faktor geografis, dan faktor lingkungan. 

Dalam sebuah kajian keilmuan, sosiologi digital menjadi inovasi dalam kajian ilmu sosial kontemporer. Hal ini merupakan upaya untuk memaknai berbagai permasalahan akibat dari interaksi manusia dengan teknologi digital di kehidupan masyarakat yang modern. Hadirnya sosiologi digital tidak hanya mempermudah kegiatan penelitian sosial dan budaya, tetapi juga bisa untuk menyebarluaskan hasil studi tersebut dengan mudah dan jangkauan yang lebih luas lagi.

Sosiologi digital memiliki ruang lingkup yang luas dari yang bisa dibayangkan sebelumnya. Dalam kajian ilmu sosial kontemporer sosiologi digital memiliki hubungan yang erat dalam bidang teknologi, komunikasi, media dan sosio kultural. Meskipun jangkauannya begitu luas, Lupton memberikan batasan agar jangkauannya tidak bergerak lebih luas lagi. Batasan yang dikemukakan oleh Lupton merupakan garis-garis yang jelas dalam konsep sosiologi digital, yaitu:

• Professional digital practice (praktik profesional digital), yaitu penggunaan media digital yang sifatnya profesional.
• Analyses of digital technology (analisis teknologi digital), yaitu penggunaan media digital yang mengatur konsep-konsep diri dan relasi sosial masyarakat.
• Digital data analysis (analisis data digital), yaitu penggunaan media digital diperuntukkan kepentingan riset atau penelitian sosial.
• Critical digital sociology (sosiologi digital kritis), yaitu penggunaan digital disikapi dengan melakukan tindakan analisis, kritis, dan reflektif sesuai dengan ilmu-ilmu sosial yang ada.

Selain sebagai metode studi yang sudah maju dan relevan dengan konteks kehidupan modern, sosiologi digital memiliki kelebihan yaitu kajian ini merupakan perspektif baru yang sesuai dengan bagaimana menyikapi kemajuan teknologi. Pola baru ini menunjukan bahwa ilmu sosial dan humaniora sifatnya tidak statis, namun dinamis dengan berkembang mengikuti perubahan dunia.

Era digitalisasi ini menjadi penting karena terdapat temuan-temuan manusia yang akan berdampak pada perubahan dalam relasi-relasi sosial. Perubahan dalam relasi-relasi sosial ini terjadi sebagai konsekuensi dari digitalisasi. Perubahan dalam relasi sosial terinterupsi dengan adanya hasil perkembangan teknologi digital. Era digital ini memberikan kemudahan akses dalam memperoleh informasi dan kesempatan untuk belajar mengembangkan diri.

SIMPULAN

Ilmu sosial di era masyarakat digital berperan dalam memberikan pembabakan untuk memahami alur perubahan sehingga gerak perubahan yang terjadi sangat cepat ini bisa lebih mudah dipahami. Pada perkembangannya, ilmu sosial memiliki tantangan dan peluang dalam era digital ini. Tantangan yang dimiliki ilmu sosial adalah bagaimana cara untuk terus memajukan berbagai perangkat keilmuan agar mampu memahami dan menjelaskan aspek-aspek penting dan mencolok dari gerakan perubahan sosial.

Teknologi digital yang saat ini berkembang di masyarakat menjadi bagian yang terintegral dari kehidupan sehari-hari. Kondisi inilah yang pada akhirnya oleh para ilmuwan sosial mencoba untuk disesuaikan dengan keadaan dunia digital dan memunculkan istilah baru dalam ilmu sosial yaitu sosiologi digital. 

Dari wacana para ilmuwan sosial istilah sosiologi digital membahas mengenai sosiologi teknologi dan teknologi sosial serta menjadi jawaban dari berbagai pertanyaan mengenai relevansi sosiologi di era digital. 

Dalam hal ini sosiologi memainkan peran penting yaitu mengidentifikasikan dan mengomentari peran yang dimainkan oleh media dan teknologi dalam kehidupan masyarakat sehari-hari, hubungan sosial, kesenjangan sosial, pranata sosial, dan sebagainya.

Sosiologi digital didasari oleh pemahaman mengenai manfaat dari hal-hal yang bersifat digital terhadap kemudahan dan kelangsungan hidup masyarakat saat ini yang meliputi masalah waktu, faktor geografis, dan faktor lingkungan. Dalam kajian keilmuan, sosiologi digital menjadi suatu inovasi dalam kajian ilmu sosial kontemporer. Hal ini merupakan upaya dalam memaknai berbagai permasalahan akibat dari interaksi manusia dengan teknologi digital di kehidupan masyarakat yang sudah modern.

Hadirnya sosiologi digital tidak hanya mempermudah kegiatan penelitian sosial dan budaya, tetapi juga bisa untuk menyebarluaskan hasil studi tersebut dengan mudah dan jangkauan yang lebih luas lagi. Sosiologi digital memiliki ruang lingkup yang luas. Dalam kajian ilmu sosial kontemporer sosiologi digital memiliki hubungan yang erat dalam bidang teknologi, komunikasi, media, dan sosio-kultural. 

Di era masyarakat digital bukan lagi mempersoalkan siap atau tidaknya dan bukan juga suatu pilihan, namun sudah menjadi suatu konsekuensi. Teknologi digital akan terus mengalami perubahan dan perkembangan di tengah-tengah kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain selain menguasai dan mengendalikan teknologi dengan bijak agar mampu mengubah tantangan menjadi peluang dan memberi manfaat sebesar-besarnya.

 

DAFTAR PUSTAKA

Isbah, M. Falikul, dkk. 2021. "Perspektif Ilmu-Ilmu Sosial di Era Digital: Disrupsi, Emansipasi, dan Rekognisi". Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Lupton, D. 2014. "Digital sociology". Routledge.

Nikijuluw, G. M. E., Rorong, A. J., & Londa, V. 2020. "Perilaku Masyarakat Di Era Digital (Studi Di Desa Watutumou Iii Kecamata Kalawat Kabupaten Minahasa Utara)". Jurnal Administrasi Publik, 6(92).

Prasetyo, Pius Sugeng. 2020. Budaya Digital: Membangun atau Mendestruksi? | Universitas Katolik Parahyangan. Diakses pada 31 Oktober 2022, https://unpar.ac.id/budaya-digital-membangun-atau-mendestruksi/.

Setiawan, W. 2017. "Era Digital dan Tantangannya". Seminar Pendidikan Indonesia. ISBN.

Sutrisno, B. 2017. "Resensi Buku Digital Sociology". Sosioglobal: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Sosiologi, 2(1), 84-86.

Tendi, T. 2021. "Sosiologi Digital: Suatu Paradigma Baru Dalam Kajian Ilmu Sosial". Sosio-Didaktika: Social Science Education Journal, 3(2), 135-146.