Â
Sebelum kita menuju topik pembahasan yang utama, yukk kita melihat berita-berita sosial yang akhir-akhir ini sering muncul.
Ternyata, Akhir-akhir ini banyak sekali yaa isu tentang kesetaraan gender atau yang sering disebut dengan "gender equality". Dan miris nya, isu ini sangat merugikan pada pihak perempuan. Dimana perempuan dianggap lemah dalam dunia pekerjaan, apalagi kalau pekerjaannya dalam bidang teknologi industri. Ada pula isu yang akhir-akhir ini marak diperbincangkan yaitu merajalelanya kekerasan fisik pada perempuan, perampokan yang melibatkan perempuan sebagai korban, dan masih banyak isu-isu yang sebagian besar merugikan pihak perempuan.
Adapun hal-hal yang sudah dijelaskan diatas menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan, khususnya pada pihak perempuan. Contohnya, para kaum perempuan menjadi merasa ketakutan, cemas, rasa aware yang tinggi terhadap dirinya sendiri. Bahkan yang lebih parahnya yaitu kepada para korban kekerasan itu sendiri, ia pasti mengalami suatu trauma berat yang membuat psikologis nya terganggu. Hal-hal tersebut sangat merugikan bukan?
Pada dasarnya, isu-isu tersebut mulai bermunculan karena banyak faktor yang salah satu nya yaitu adanya perbedaan pemikiran "gender"pada setiap individual. Nahh, sepertinya kita perlu me-review dasar utama tentang "gender". Mungkin kaum awam sering mendengar kata-kata tersebut, dan mengartikan bahwa gender adalah jenis kelamin perempuan dan laki-laki.
Namun, bila kita membahas lebih dalam mengenai perbedaan jenis kelamin, sebenarnya dibagi menjadi 2 aspek, yaitu sex dan gender. Sex adalah kondisi biologis yang membedakan antara keduanya, dimana kondisi biologis tersebut adalah suatu kondisi paten atau ketetapan yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa pada setiap Makhluk-Nya. Sedangkan gender adalah kondisi sosial yang membedakan antara keduanya, dimana pada kondisi tersebut terdapat hal emosional, tingkah laku, perilaku, habbits, dan lainnya.
Selain itu, ada beberapa hal yang membuat timbulnya berbagai macam presepsi mengenai gender equality tersebut. Antara lain yaitu dipengaruhi oleh norma, Pendidikan, lingkungan, keluarga, budaya, susila, penafsiran agama, dan perbedaan di berbagai tempat. Hal tersebut tidak bisa dipungkiri, karna memang kenyataannya dilingkungan kita seperti itu.
Nahh, kita lanjutkan pembahasan kita tentang implementasi gender equality pada kemajuan sektor energi. Mungkin ada beberapa temen-temen yang masih bingung yaa, apa sii hubungannya gender dengan sektor energi? Kok bisa? Tentu bisa dongg.
Sesuai dengan yang telah di adopsi oleh the United Nations tahun 2015 sebagai universal untuk bertindak mengakhiri kemiskinan, melindungi bumi ini, dan memastikan bahwa tahun 2030 semua orang menikmati perdamaian dan kemakmuran. Pada SDGs terdapat 17 point penting yang tersirat didalamnya. Dan semua negara telah berkomitmen untuk memprioritaskan kemajuan bagi mereka yang tertinggal jauh. SDGs dirancang untuk mengakhiri kemiskinan, kelaparan, AIDS, dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak perempuan.
Dan Adapun dari 17 goals pada SDGs , ada beberapa goals yang sangat berhubungan dengan topik kita kali ini, yaitu goals ke 5 yaitu gender equality, goals 7. Affordable and clean energy, da Goals 9. Industry, Innovation and Infrastructure. Nahh, hal ini lah yang mendukung serta mendorong tujuan pembangunan yang menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat,.