Berita mengenai Coronavirus Disease 2019 atau yang sering disebut COVID-19 saat ini telah menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia. Wabah penyakit yang dimulai dari Wuhan, China, telah menginfeksi 55 juta orang dan menelan hampir 1 juta manusia di dunia. Di Indonesia, angka covid-19 sudah mencapai 2,47 juta dengan angka kematian mencapai 144 ribu jiwa. Adanya virus varian baru, Omicron, membuat angka Covid-19 kembali melunjak. Fenomena ini mengubah hampir seluruh tatanan kehidupan mulai dari ekonomi, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan.
Pada dunia pendidikan, wabah Covid-19 memberi dampak begitu besar. Setelah melakukan kegiatan belajar mengajar secara daring dari rumah, kini sebagian sekolah dan kampus yang ada di Indonesia sudah melakukan proses pembelajaran tatap muka. Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 03/KB/2021, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021, dan Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), bahwa pembelajaran di perguruan tinggi diselenggarakan dengan pembelajaran tatap muka terbatas dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, dan/atau pembelajaran daring.
Universitas `Aisyiyah Yogyakarta secara bertahap telah melakukan pembelajaran tatap muka. Kuliah yang masih diselingi dengan pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka ini cukup efektif. Pada pembelajaran daring, mahasiswa akan diberikan teori dan melakukan model pembelajaran Problem Based Learning yang mengajak mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dari permasalahan yang sudah ditentukan.
Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menyuguhkan permasalahan yang autentik dan bermakna, yang berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan penyelidikan. Model perkuliahan ini menggunakan metode seven jumps dengan beberapa step yaitu, Clarifying unfamiliar terms (mengklarifikasi kata yang tidak dikenal), problem definition (definisi masalah), brainstorming (pemecahan masalah), analyzing the problem (menganalisis masalah), Formulating learning issues (merumuskan masalah pembelajaran), self-study (belajar mandiri), dan reporting (laporan).
Pembelajaran tatap muka yang dilakukan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menggunakan metode praktek. Mahasiswa melakukan praktek langsung dari teori yang telah dijelaskan pada pembelajaran online. Pada akhir pembelajaran offline ini, akan dilaksanakan responsi, dimana mahasiswa akan diuji kemampuan dan pemahaman mereka terhadap materi yang telah dipraktekkan oleh mahasiswa.
Sistem pembelajaran yang diterapkan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta saat ini dikenal dengan sebutan Hybrid Learning atau pembelajaran hybrid. Sistem pembelajaran yang menggabungkan antara pembelajaran daring dan pembelajaran tatap muka ini menjadi metode pembelajaran yang ideal di tengah pandemi. Dengan pemberian teori pada pembelajaran daring, mahasiswa mengetahui dasar dan teori perkuliahan. Sedangkan, pada pembelajaran tatap muka, mahasiswa diajarkan untuk langsung mempraktekkan teori yang telah mereka pelajari pada pembelajaran daring. Dengan sistem pembelajaran ini, terhindarnya kerumunan dan menurunkan angka penularan Covid-19 di area kampus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H