Kita mungkin sudah sering menjumpai semakin banyaknya perilaku menyimpang yang terjadi di lingkungan sekitar, padahal perilaku tersebut sangat bertolak belakang terhadap suatu kebijakan dalam masyarakat. Mungkin diketahui hanya dilakukan oleh orang dewasa, namun hal tersebut sudah banyak terjadi pada kalangan remaja bahkan anak dibawah umur. Berikut macam-macam penyimpangan sosial saat ini seperti ; kekerasan antar pelajar, kebiasaan merokok, kecanduan mengonsumsi minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan terlarang , adanya seks bebas, dan adanya tindakan cyberbullying yang menyebabkan korban menjadi ketakutan dan trauma. Banyak dari mereka khususnya para remaja yang masih belum mengerti mengenai dampak negatif dari perilaku yang diperbuat, padahal suatu perilaku yang buruk sangatlah merugikan individu itu sendiri maupun masyarakat lain. Penyebab yang membuat permasalahan ini masih dianggap tabu karena adanya faktor keluarga broken home sehingga anak tersebut kehilangan arah dan jati dirinya, selain itu kurangnya edukasi yang diberikan kepada anak. Terlebih pula terhadap anak yang masih mengenyam pendidikan, pentingnya peran seorang guru Bimbingan dan Konseling dimasa perkembangan kearah kedewasaan anak yang lebih baik.
Dalam kehidupan sehari-hari menekankan bahwa adanya Bimbingan dan Konseling di lingkungan sekolah berdampak positif untuk peserta didik, sebab peran guru tersebut merupakan sebuah jembatan untuk mengatasi problematika yang ada. Karakter yang harus diterapkan ialah memiliki sikap peduli dan bersahabat dengan siswanya karena akan mempermudah memahami perilaku ataupun karakter siswa, sehingga dapat memberikan konseling dan membantu siswanya dalam mengatasi suatu permasalahan. Selain itu beliau juga dapat membantu strategi merencanakan sebuah perkembangan karir siswanya karena generasi muda lah yang akan menjadi penerus pembangunan bangsa. Dari banyaknya peran penting yang dimilikinya lantas mengapa masih ada yang memiliki pemikiran tentang guru Bimbingan dan Konseling itu identik dengan guru yang memiliki sosok yang menyeramkan ?
Berdasarkan dari kutipan pembicaraan Bapak Dr. Bakhrudin All Habsy, M.Pd mengenai materi yang telah disampaikan mengenai Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling saat berlangsungnya kegiatan DIBIKONS (Diskusi Bimbingan dan Konseling) yang diselenggarakan pada hari Minggu, 28/7/2024, Beliau menjelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling memiliki makna beraneka ragam tetapi saling berkaitan. Arti dari kata "Bimbingan" itu sendiri merupakan suatu upaya pencegahan dan pengembangan seseorang yang berlaku untuk seluruh siswa. Sedangkan arti dari kata "Konseling" merupakan upaya penyelesaian dan pengentasan yang berlaku untuk siswa yang bermasalah atau bersifat eksklusif. Tidak hanya itu, melainkan terdapat beberapa komponen program yaitu ;
Layanan Dasar Bimbingan dan Konseling
Dapat membantu mengembangkan potensi diri dan karir peserta didik. Selain itu dapat membantu siswa untuk bersosialisasi dengan baik. Hal tersebut dilakukan melalui kegiatan klasikal, bimbingan kelompok, dan bimbingan sebaya sehingga membantu seseorang untuk lebih memahami diri sendiri maupun orang lain.
Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling
Keuntungannya dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada konseli yang membutuhkan. Hal tersebut dapat dilakukan melalui kegiatan konseling individual, konseling kelompok, maupun home visit yang dapat diartikan dengan kunjungan ke rumah karena mungkin ada beberapa dari mereka yang terdapat kendala jika akan keluar dari rumah.
Layanan Perencanaan dan Peminatan Individual
Dapat mempermudah siswa dalam menentukan atau merencanakan planning untuk masa depan mereka. Tidak hanya memperhatikan sebuah kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, akan tetapi juga memperhatikan sebuah peluang dan kesempatan bagi seluruh siswa.
Layanan Dukungan Sistem
Kolaborasi peran orangtua siswa, tokoh masyarakat, dan alumni berpengaruh dalam membantu perkembangan siswa.
