Hallo! Perkenalkan nama saya Shafira Amalia Sukmawati. Saya sedang menempuh Pendidikan S1 di Universitas Pendidikan Indonesia dengan program studi Biologi, Fakultas FPMIPA. Saat ini saya sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di MTs Nurul Huda. Dikarenakan wabah virus Covid-19 ini masih melonjak tinggi kasus penyebarannya, menjadikan semua sekolah diliburkan dan melanjutkan sekolah via online dengan media digital seadanya.Â
Pembelajaran yaitu tersampaikannya informasi dan aktivitas yang bisa dengan mudah untuk dipelajari oleh siswa dan adanya fasilitas untuk tercapainya tujuan yang diharapkan dan juga untuk membantunya siswa dapat ilmu dan pengetahuan agar dapat belajar dengan sebaik mungkin. Untuk mengukur pembelajaran yang sudah efektif bisa dilihat berdasarkan tercapainya tujuan siswa yang artinya proses pembelajaran tersebut dapat di pahami atau di terima dengan baik oleh siswa.Â
Kurang lebih selama satu tahun ini wabah pandemi Covid-19 melanda dunia. Banyak hal yang berubah karena virus ini seperti perekonomian, termasuk pendidikan pun terkena dampaknya. Karena sudah meluasnya wabah pandemic Covid-19 ini, maka pemerintah memtuskan untuk tidak adanya sekolah tatap muka untuk sementara dan dilakukannya melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) via daring yang dilaksanakan dirumah masing-masing melalui media digital untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona/covid-19 sampai batas waktu yang masih belum ditentukan.Â
Guru-guru mengajar dan memberikan tugas melalui daring. Dengan kemampuan yang terbatas untuk melakukan kegiatan belajar mengajar di kondisi seperti ini adalah tantangan yang besar untuk guru dan siswa.Â
Menjadi tantangan juga untuk guru karena harus mencari cara bagaimana pembelajaran secara daring ini tidak membosankan dan siswa tetap semangat dalam mengerjakan tugasnya.Â
Adapun masalah utama dan menjadi kekurangan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ini yaitu seperti kurangnya pemahaman atau tidak fokusnya siswa terhadap materi yang diberikan oleh gurunya, karena guru pun tidak bisa selalu mengontrol siswanya sehingga terjadinya penurunan yang drastis mengenai pendidikan di Indonesia. Pembelajaran daring ini mengakibatkan kurang semangat dan tidak adanya motivasi untuk melakukan pembelajaran dari siswa nya.
Sehingga kebanyakan lebih sering bersantai atau bahkan bermain karena rasa jenuh selama berada dirumah, tidak adanya interaksi dengan teman-teman sehingga menimbulkan rasa jenuh. Dengan penelitian ini dan demi tercapainya tujuan program KKN ini, saya melakukan pendampingan dengan murid dan orang tua siswa kelas 9.1 di MTs Nurul Huda dan melakukan wawancara juga dengan Putri Salsabila mengenai pendapatnya tentang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring ini.
Dalam hasil wawancara saya dengan salah satu murid kelas 9.1 MTs Nurul Huda yang bernama Putri Salsabila, dia pun mengatakan pembelajaran daring kurang efektif dikarenakan sulit atau malu nya bertanya karena melalui Handphone dan tidak leluasa untuk bertanya pada group chat sehingga menjadikan mengurungkan niatnya untuk bertanya mengenai pembelajaran.Â
Putri lebih senang ketika pembelajaran tatap muka di sekolah karena bisa berinteraksi dengan teman-teman, lebih bisa memahami materi karena jika bingung ia bisa langsung berdiskusi dengan guru atau teman-temannya di sekolah untuk membahas materi nya secara bersama sama. Untuk harapan kedepannya, putri ingin metode pembelajarannya bisa lebih inovatif dan kreatif lagi sehingga akan bisa selalu semangat dalam belajar dan tidak cepat bosan.
Jadi solusinya, guru harus bisa menampilkan semangat dan sikap positif nya agar para siswa dapat ikut semangat dalam belajar dan bisa lebih termotivasi, pembuatan materi di sederhanakan dan jelas, membuat pembelajaran menjadi lebih interaktif, maka dari itu diperlukannya komunikasi yang baik antara guru dan para siswa, yang terakhir yaitu selalu libatkan orang tua dalam pembelajaran. Karena untuk saat ini yang bisa memantau anak belajar dengan baik hanya orang tua yang berada di rumah.
Dalam membantu masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di MTs Nurul Huda, saya membuat sistem absen yang awalnya absen melalui group whatsapp, saya ganti melalui google formulir. Menurut saya cara ini tepat untuk digunakan. Selain itu, saya juga membuat sistem pembelajaran dengan membuat materi berbentuk ppt, dan juga video edukasi mengenai "Tips Agar Belajar Jadi Lebih Menyenangkan".