Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiwa UNS kali ini berbeda dari biasanya. Adanya pandemi Covid-19 membuat Universitas Sebelas Maret mengadakan KKN bagi mahasiswanya dalam bentuk daring, serta sesuai dengan domisili mahasiswa masing-masing. Salah satu contohnya adalah KKN Covid-19 yang diselenggarakan di Desa Sabrangkali RT.01/ RW. 01, Randusari, Teras, Kabupaten Boyolali. Kegiatan KKN ini diselenggarakan pada bulan Mei-Juni 2020 oleh Shafira Ika Rahmayani dengan NIM K7617079 selaku mahasiswa Pendidikan Ekonomi UNS, yang dibimbing oleh Agus Dwi Priyanto. SS.,MCALL.
Program yang dijalankan berupa 'Pendampingan Pemahaman Masyarakat untuk Mencegah Penularan Covid-19'. Program ini telah mendapatkan perizinan oleh Ketua RT desa Sabrangkali, Cahyo Wiratno, "Ya, silahkan, apabila ingin melaksanakan kegiatan tersebut (KKN). Semoga dengan adanya KKN ini bisa bermanfaat bagi warga." tuturnya. Program tersebut terdiri dari pemberian edukasi dan sosialisasi mengenai pencegahan COVID-19 secara online, pembuatan poster dan pamflet pencegahan corona virus, pembuatan fasilitas kesehatan berupa tempat cuci tangan, serta edukasi PHBS dan pemberian bantuan disinfektan untuk penyemprotan. Edukasi secara online dilakukan via Instagram dan Grup Whatsapp Karang Taruna desa Sabrangkali. Selain sosialisasi online, ada pula pembuatan poster, brosur serta pembuatan desain MMT yang berisi pengetahuan seputar virus corona dan upaya pencegahannya.
Dalam program ini juga diadakan pembuatan fasilitas kesehatan berupa tempat cuci tangan dari tong air yang ditempatkan di ruang publik, yakni di pos ronda dan masjid. Fasilitas cuci tangan tersebut juga dilengkapi dengan sabun antiseptik yang dikemas dalam botol pump. Edukasi secara langsung juga dilakukan dengan menyebarkan brosur dari rumah ke rumah dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Program selanjutnya yakni pemberian bantuan disinfektan pada warga untuk penyemprotan lingkungan. Penyemprotan lingkungan dengan disinfektan ini dilakukan warga secara bergiliran pada setiap minggunya. Supriyadi (42 tahun) menanggapi hal ini dengan positif, "Terima kasih mbak, semoga dengan adanya bantuan disinfektan ini bisa dipergunakan dengan baik" pungkasnya. Perubahan secara signifikan terlihat dari adanya penggunaan masker oleh warga ketika bepergian, baik itu pergi ke sawah maupun pergi bekerja. Warga mulai memahami dan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran pemerintah untuk mencegah penularan virus covid-19 ini. Terkonfirmasi terakhir tanggal 13 Juli 2020 dalam laman Covid19.boyolali.go.id, wilayah Randusari termasuk ke dalam zona kuning yang berarti resiko penularan virus berkategori rendah. "Saya berharap dengan adanya KKN ini bisa terus menurunkan potensi penularan virus covid-19 di Indonesia, terutama di Boyolali", tutup Shafira sebagai tanda berakhirnya KKN Era Covid-19 tahap 2 ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H