Mohon tunggu...
Shafira Fajrianti
Shafira Fajrianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pertanian di Universitas Jember

Tertarik dalam menulis khususnya dalam bidang pertanian

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Permasalahan dan Penyelesaian Dampak El-Nino pada Perkebunan Kelapa Sawit

20 Desember 2023   08:59 Diperbarui: 20 Desember 2023   08:59 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penanganan preventif dampak el nino adalah dengan melakukan monitoring dan evaluasi iklim yang bekerjasama dengan badan atau dinas terkait seperti BMKG. Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk memprediksi kenaikan suhu dan lama el nino pada wilayah perkebunan. Langkah lain yang dapat dilakukan adalah dengan menanam tanam penutup lahan seperti tanaman legum. 

  • Penanaman legum pada lahan kelapa sawit ditujukan untuk mengurangi penguapan air tanah sehingga lahan menjadi lebih lembab. Jenis LCC yang dapat ditanam pada perkebunan adalah varietas Peuraria javanica dan Centrosema pubescens (Perkasa et al., 2023). 

  • Pengendalian yang dapat dilakukan pada saat el nino adalah dengan menambahkan bahan organik pada tanah, perbaikan drainase untuk persiapan musim hujan, pemeliharaan TBM dan TM, monitoring hama dan pengendalian kebakaran. Bahan organik yang ditambahkan pada lahan perkebunan kelapa sawit dapat memperbaiki sifat biologi, kimia, dan fisika tanah sehingga tanah menjadi lebih gembur dan mampu menyediakan unsur hara yang cukup bagi tanaman (Ginting, 2020). Kekeringan pada lahan sawit dapat menyebabkan kebakaran lahan karena gesekan yang terjadi antara bahan organik kering yang ada pada lahan pertanaman khususnya pada lahan gambut (Monitor, 2023). Oleh karena itu, diperlukan monitoring kebakaran lahan agar tanaman kelapa sawit dapat berproduksi dengan normal. 

  • Anomali El Nino pada perkebunan kelapa sawit menyebabkan kekeringan pada lahan pertanaman sehingga dapat menyebabkan terganggunya metabolisme tanaman yang dapat menurunkan produksi tanaman. Pengendalian yang dapat dilakukan adalah dengan memonitoring iklim, melakukan perawatan yang sesuai dengan musim, menggunakan bahan organik sebagai pupuk, menanam LCC pada lahan pertanaman, dan mengendalikan kebakaran lahan. Hal tersebut dilakukan untuk mempertahankan produksi tanaman kelapa sawit sehingga dapat bersifat berkelanjutan dengan memodifikasi atau memanipulasi iklim mikro. 

    DAFTAR PISTAKA 

    Ahmed, A., Mohd, Y. B. I., dan Abdullah, A. M. (2021). Oil Palm in The Face of Climate Change: A Review of Recommendations. International Conference Series: Earth and Enviromental Science. 1-10

    Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2023). Buletin Iklim Sumatera Selatan. Palembang: Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan 

    Badan Pusat Statistika. (2017). Statistik Kelapa Sawit 2016. Jakarta: Badan Pusat Statistika 

    Badan Pusat Statistika. (2022). Statistik Kelapa Sawit 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistika 

    Direktorat Jenderal Pekerbunan. Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2020-2022. Jakarta: Sekretariat Direktorat Jenderal Perkebunan 

    Dubos, B dan Raissac, M. D. (2021). El Nino Modifies Nutrient Status in Oil Palm and Helps Foliage to Recover From Yellowing Symptomps: New Analysis and Perspective. Cahier Agriculture. 30(34): 1-7 

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun