Mohon tunggu...
Shafira Rahmadanti
Shafira Rahmadanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Whatever you do, just do it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berdikari untuk Negeri, Mahasiswa Undip Edukasi kala Pandemi

1 Agustus 2021   04:00 Diperbarui: 2 Agustus 2021   22:28 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perizinan di Kantor Kecamatan, Kelurahan serta Kediaman Ketua RT dan RW

Salatiga(31/7) – Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II periode 30 Juni – 12 Agustus 2021 di kampung halaman masing-masing. KKN tersebut disebut KKN Pulang Kampung karena dilaksanakan secara individu dan diusahakan online yang dimaksudkan sebagai upaya pencegahan rantai penyebaran COVID-19. KKN Universitas Diponegoro kali ini dilaksanakan dengan mengusung tema “Sinergi Perguruan Tinggi dengan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata”.

Shafira Rahmadanti, seorang mahasiswi jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro didampingi oleh dosen pembimbing lapangan Bagus Rahmanda, S.H., M.H. melaksanakan kegiatan KKN di Dusun Krompaan RT03/RW04, Kelurahan Pulutan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah. Program kerja yang diusung ada 2 yakni program kerja untuk menunjang tujuan SDGs dan program kerja yang bertujuan untuk membantu pemerintah dalam menekan angka penyebaran COVID-19. Program Kerja yang pertama yaitu “Belajar Bersama Gratis (JARMATIS)” yang bertujuan untuk menunjang pendidikan formal terutama pada anak-anak usia dini di saat pandemi seperti sekarang ini, supaya tetap dapat menerima materi pembelajaran secara maksimal meskipun melalui metode daring. Sedangkan program kerja kedua yaitu “Edukasi dan Pendidikan Kepada Warga Daerah Krompaan akan Pentingnya Gerakan 5M dalam Pencegahan Penularan COVID-19”. Tentunya visi program ini adalah meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya gerakan 5M dalam menekan angka penyebaran COVID-19.

Dokumentasi Pelaksanaan JARMATIS
Dokumentasi Pelaksanaan JARMATIS

Sebelum melaksanakan program kerja yang diusung, Shafira telah meminta izin baik pihak kecamatan, kelurahan, RW maupun RT. Perizinan tersebut telah terlaksana pada tanggal 28 Juni 2021 yang masing-masing program kerja telah disetujui oleh pemerintah wilayah terkait. Untuk pelaksanaan program Belajar Bersama Gratis (JARMATIS) telah berlangsung 8 Juli hingga 15 Juli 2021, yang diikuti oleh 5-8 anak sebanyak tujuh kali pertemuan di rumah salah satu peserta. Kegiatan ini dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap melakukan protokol kesehatan. Masing-masing anak peserta JARMATIS memperoleh modul yaitu buku aktivitas belajar yang telah Shafira susun sebelumnya, selain itu anak-anak juga mendapatkan paket alat tulis, buku tulis, dan masker gratis. Paket alat tulis, modul, dan buku tulis dibagikan sehari sebelum pelaksanaan JARMATIS dengan cara door to door di rumah masing-masing peserta, sembari memberikan penjelasan kepada para orang tua anak mengenai program JARMATIS itu sendiri. Dengan adanya program ini besar harapannya untuk meningkatkan kesadaran orang tua akan pendidikan formal anak terutama dikala pandemi COVID-19 saat ini dan juga semoga program ini dapat membantu anak-anak usia dini di Daerah Krompaan untuk lebih memahami materi pembelajaran terutama pendidikan formal.

Pembagian Paket Kesehatan dan Leaflet Gerakan 5M
Pembagian Paket Kesehatan dan Leaflet Gerakan 5M
Pemasangan Poster Gerakan 5M di Masjid dan Poskamling
Pemasangan Poster Gerakan 5M di Masjid dan Poskamling

Program kerja selanjutnya yaitu “Edukasi dan Pendidikan Kepada Warga Daerah Krompaan akan Pentingnya Gerakan 5M dalam Pencegahan Penularan COVID-19”, yang telah berlangsung pada tanggal 26 Juli hingga 31 Juli 2021. Program ini dilakukan secara door to door dikarenakan pihak pemerintah setempat yang melarang adanya kerumunan. Bersamaan dengan edukasi dibagikan pula masker, handsanitizer dan leaflet. Pembagian leaflet dilakukan supaya mempermudah proses edukasi karena penulisan materi gerakan 5M yang dimuat di dalam leaflet telah dibuat dengan bahasa yang singkat, padat, dan jelas agar mudah dimengerti warga. Selain dengan metode door to door, program ini juga dilaksanakan dengan pemasangan poster di beberapa fasilitas umum yang sering digunakan warga seperti poskamling dan masjid.

Harapannya dengan terlaksananya program kerja ini warga setempat khususnya Daerah Krompaan lebih taat pada protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah dan lebih menyadari bahaya COVID-19. Selain itu para warga dapat menyukseskan Gerakan 5M yang telah di propagandakan pemerintah ini, sehingga jumlah angka penyitas COVID-19 dapat terus berkurang dan Indonesia dapat bebas dari pandemi COVID-19 .

Penulis : Shafira Rahmadanti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun