Pulisen, Boyolali -- Kuliah Kerja Nyata Covid-19 Universitas Sebelas Maret (KKN Covid-19 UNS) merupakan salah satu bentuk kepekaan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam merespon situasi pandemi Covid-19. Dalam kegiatan tersebut UNS menerjunkan mahasiswanya sebagai relawan Covid-19 di wilayah tempat tinggal masing-masing dengan didampingi oleh dosen pembimbing lapangan (DPL). Kegiatan KKN dilakukan secara individu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Pelaksanaan kegiatan KKN diharapkan dapat membantu masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19.
Shafira Yasmine (20), merupakan salah satu mahasiswi UNS yang mengikuti program KKN Covid-19 UNS periode 1. Mahasiswi Program Studi Kedokteran FK UNS dengan NIM G0017193 tersebut melaksanakan program KKN dibawah bimbingan Dr. Suryadi Budi Utomo, S.Si., M.Si, selaku dosen pembimbing lapangan.Â
Shafira Yasmine melaksanakan kegiatan KKN mulai dari 1 Mei 2020 hingga 19 Juni 2020 (45 hari) di wilayah Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali. Program KKN Covid-19 UNS dilaksanakan secara offline dan online dengan mengangkat tema "Supporting Pemahaman Masyarakat terhadap COVID-19 di Wilayah Kecamatan Boyolali".
Pelaksanaan kegiatan KKN secara offline dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Kegiatan tersebut meliputi sosialisasi dan edukasi masker non medis untuk warga, etika batuk dan bersin, cara cuci tangan yang baik dan benar, serba serbi Covid-19, pencegahan Covid-19, dan physical distancing atau jaga jarak. Sosialisasi dan edukasi tersebut dilaksanakan dengan media poster, pamflet, banner, dan stiker.Â
Media edukasi yang berisi materi tersebut setelah disosialisasikan kemudian dibagikan kepada setiap warga sehingga dapat dibawa pulang dan disosialisasikan kepada anggota keluarga di rumah. Khusus pada program kerja edukasi masker non medis untuk warga, dilakukan juga pembagian masker non medis.
Terdapat beberapa inovasi yang dilakukan oleh Shafira Yasmine agar masyarakat lebih mudah menerima dan menerapkan materi yang disosialisasikan. Seperti pada program kerja cuci tangan, kegiatan tersebut tidak hanya sekedar mengajarkan cara cuci tangan, pamflet yang digunakan untuk sosialisasi dimodifikasi dengan dicetak dalam bahan stiker yang dapat ditempel ditempat cuci tangan. Sehingga setelah sosialisasi pamflet dapat dibawa pulang dan ditempel ditempat cuci tangan dirumah masing-masing.Â
Hal tersebut dilakukan agar masyarakat tidak lupa langkah-langkah mencuci tangan karena mereka dapat mencuci tangan sambil melihat di poster yang berisi langkah-langkah cuci tangan yang benar.
Inovasi tersebut juga diterapkan pada program kerja physical distancing atau jaga jarak. Poster program tersebut dicetak dalam format kertas stiker dan ditempel di tempat duduk yang berada di fasilitas umum.Â
Pada tempat duduk tersebut tidak hanya ditempeli stiker tanda silang namun juga terdapat poster edukasi jaga jarak yang berisi pentingnya jaga jarak untuk mencegah penularan COVID-19. Dengan penempelan poster stiker tersebut diharapkan masyarakat lebih memahami esensi mengapa mereka harus menjaga jarak dan sekaligus mengedukasi masyarakat tentang manfaat menjaga jarak.
Pelaksanaan kegiatan secara online dilakukan dengan dua kegiatan. Kegiatan pertama adalah pembagian materi edukasi secara online melalui berbagai sosial media seperti Whatsapp dan Instagram. Kegiatan tersebut diikuti dengan tanya jawab. Sumber materi edukasi diperoleh dari berbagai sumber valid seperti jurnal COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Satuan Tugas COVID-19, dan website resmi Pemerintah Kabupaten Boyolali.Â
Kegiatan kedua yang dilaksanakan secara online adalah pembuatan video edukasi. Terdapat tiga video edukasi yang berhasil dibuat selama kegiatan KKN tersebut. Pembuatan video ini ditujukan agar edukasi dapat terus berjalan meskipun program KKN telah selesai.