Kemudian dari film dokumenter ini industri teknologi saat ini sedang mengalami masalah, dimana mereka yang menciptakan suatu teknologi itu ternyata sangat merubah perilaku sosial di kehidupan manusia. Ini dapat dilihat bahwa kini semua orang tidak dapat lepas dari handphone dan laptop mereka, mereka sangat focus dengan layar handphone dan laptopnya. Company juga mempunyai data-data pribadi milik kita. Mereka juga dapat merekam semua kegiatan yang kita kerjakan. Mereka bisa mengetahui apa yang kita suka dan yang tidak sukai, seolah-olah mereka mampu membaca isi yang ada di dalam otak kita. Mereka meberikan contoh ilustrasi dengan seorang pesulap karena bisa menipu customer. Mereka juga dapat mengatur tingkah laku kita.
Semua kegiatan yang kita lakukan mulai dari like video, komentar, share, dan lainnya di sosial media semuanya terekam, bahkan kini Facebook, Google membangun supercomputer atau ai (artifical intelligent). Teknologi ini berfungsi untuk mencari hal-hal yang disukai dan akan menjadikan candu bagi si penggunanya. Mereka mempunyai tiga tujuan yang akan dicapainya yaitu keterikatan, pertumbuhan, dan iklan. Keterikatan ini adalah seberapa lama waktu yang kita habiskan untuk bermain sosial media. Kemudian pertumbuhan yaitu seberapa luas kita membagikan video kepada orang lain atau mengundang orang lain untuk mengunduh suatu informasi atau aplikasi. Kemudian iklan, iklan juga akan mempengaruhi seberapa tertariknya kita dengan iklan tersebut.
Setiap hari sosial media terus berkembang, mereka selalu mengembangkan hal-hal yang baru di sosial media dan secara tidak disadari sebenarnya kita ini adalah kelinci percobaannya. Teknologi juga sesuatu yang berkembang secara cepat dan paling kenceng.
Yang saya tangkap dari film dokumenter ini bahwa bukan kita yang memainkan sosial media tapi sosial media yang memainkan kita. Media sosial juga bukanlah produk, kita adalah produknya. Media sosial juga seperti narkoba karena membuat kita menjadi orang yang candu untuk memainkan sosial media seperti melihat berita, iklan, video, stalking seseorang. Film ini juga tidak saling menjatuhkan antar teknologi tetapi memberikan edukasi tentang apa yang sebaiknya perlu dirubah untuk meningkatkan system saat ini. Menurut Aza Raskin, Firefox & Mozilla Labs Former Employess Center for Humane Technology co-founder Inventor Infinite Scroll "Kita tak membayar produk yang kita gunakan. Pengiklanan membayar produk yang kita gunakan. Pengiklan adalah pelanggannya, kita lah yang dijual."
Diperkembangan zaman yang sangat maju ini kita harus pintar-pintar dalam mengelola sesuatu, apalagi zaman sekarang perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Semua orang dapat terbantu dengan adanya teknologi yang canggih ini. Namun teknologi informasi dan komunikasi ini juga mempunyai dampak negatif dan positif. Untuk dampak negatif nya ini adalah meningkatnya penipuan dan kejahatan cyber, banyak yang membully jika melakukan sedikit kesalahan, berkembangnya konten yang negative, menjadikan seseorang malas untuk bersosialisasi secara fisik, membuang-buang waktu, dan masih banyak hal lainnya lagi.
Selain sisi negatif yang tadi ternyata teknologi informasi dan komunikasi juga mempunyai dampak yang positif yaitu membantu individu dalam mencari informasi. Saat ini kita sedang dihadapi kenyataan dengan adanya virus ini yang menyebabkan semuanya menjadi serba online. Kuliah pun menjadi kuliah online, kita dituntut untuk harus mandiri karena kita tidak setiap saat bertemu dosen. Kita dapat mencari bahan belajar untuk kuliah melalui e-book, youtube, internet atau blog lainnya. Selain itu media juga dapat menjadi hiburan. Kita bisa membuka Instagram, TikTok atau platform lainnya untuk mencari hal-hal yang membuat kita terhibur, karena pandemi ini benar-benar membuat suntuk sekali.
Kemudian ada untuk mempermudah komunikasi dengan individu yang jauh, dahulu jika kita ingin mengirimkan sesuatu pesan atau bertukar kabar kita harus ke kantor pos untuk mengirimkannya dan itu juga membutuhkan waktu berhari-hari untuk pengirimannya. Kini hanya bermodalkan jaringan internet semua menjadi mudah hanya hitungan beberapa detik kita dapat bertukar kabar atau bertanya yang lainnya dengan jangka waktu yang cepat. Kemudian juga ada mempermudah akses terhadap informasi baru, sharing dan berbagi file, sebagai tempat untuk bisnis jual beli, dan masih banyak lagi.
Saya Shafira Noor sebagai mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan akan membagikan sedikit pengalaman yang saya rasakan. Dengan adanya wabah virus yang saat ini yang seluruh dunia sedang hadapi memaksa kita semua untuk tetap menjaga jarak antara satu dengan lainnya. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi dan proses pembelajarannya dilakukan secara online atau daring. Kuliah secara online ini mempunyai sisi negative dan positif yang saya rasakan. Untuk sisi negative yang saya rasakan adalah susahnya berkomunikasi dengan sesama dosen atau teman, karena saya tipe orang yang harus berkomunikasi tatap langsung dengan teman atau dosen. Namun saya juga mendapatkan hal positif nya yaitu saya bisa lebih mengeksplore dan menambah ilmu tentang apa saja. Kuliah online ini secara tidak langsung menuntut mahasiswa lebih mandiri lagi. Dengan adanya teknologi yang sudah sangat canggih ini juga mempermudah semua masyarakat untuk mengakses apa saja. Karena kemudahaannya mengakses internet saat ini sangat mudah maka banyak juga orang-orang yang kini hanya berfokus pada layar handphone atau laptop mereka. Bahkan juga ada yang menyalahgunakan media sosial dan internet juga.
Dulu jika ingin mencari suatu informasi kita hanya dapat berpatokan pada salah satu platform saja, biasanya google atau internet. Tik Tok yang kita kenal dulu adalah suatu platform untuk membagikan video pendek yang berdurasi 15 detik, kini Tik Tok sudah menjadi aplikasi yang lebih keren lagi. Menurut Techfor Id TikTok dianggap mampu mengusir bosan. Angga Anugrah Putra, Head of Content and User Operations TikTok Indonesia mengatakan bahwa platform video pendek itu lebih ramai 20 persen dari biasanya. "Jenis konten yang  mengalami kenaikan selama pandemic itu adalah konten edukasi," tutur Angga, melalui live conference.
Banyak konten creator yang membagikan konten edukasi lewat aplikasi TikTok karena aplikasi itu sedang diminati oleh banyak masyarakat. Konten edukasi yang dibagikan dikemas dengan pengambilan gambar yang sesuai, penjelasan yang mudah dipahami dan juga ada yang bisa ditambahkan sedikit tambahan music. Selain itu kita juga dapat mecari berbagai pengetahuan dari platform manapun. Namun kita juga harus ingat waktu untuk bermain sosial media, jangan menghabiskan waktu yang sangat lama hanya untuk bermain sosial media.
Kemudian jika kita ingin bertemu teman-teman kita kemudian membuat jadwal untuk bertemu dan ketika bertemu pertemuan awal biasanya ada saja yang asyik dengan handphonenya kemudian lama-lama dapat membaur namun tanpa kita sadari juga saat sedang bertemu teman-teman tanpa sadari ada waktu dimana semua nya menjadi bermain handphonenya masing-masing. Ada juga yang sibuk dengan sosial media nya. Begitupun juga pada saat ada kumpul keluarga, biasanya mereka yang tidak akrab dengan kerabat lainnya mereka lebih memilih untuk menyendiri dan sibuk dengan handphonenya, entah apa yang ia buka di handphone. Teknologi membuat semua yang awalnya dekat menjadi renggang, oleh karena itu kita perlu mempunyai batasan diri untuk mengontrol kapan sebaiknya kita menggunakan handphone kita. Jika kita terlalu focus dengan layar handphone kit aitu dapat membuat kesan pertama seseorang kepada kita menjadi jelek, jadi kita harus tau batasannya dalam menggunakan handphone.