Shalawat Montro adalah salah satu jenis kesenian tradisional dari Bantul.Bantul ini adalah salah satu wilayah Kabupaten yang terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Di setiap daerah pasti terdapat kebudayaan ,pariwisata maupun kearifan lokal yang menjadi ikon sebuah wilayah.Kali ini akan lebih spesifik membahas terkait tentang kesenian tradisionalnya yang termasuk kebudayaan lokal dari Bantul yaitu Shalawat Montro.Shalawat Montro pertama kali ditemukan di Kauman,Pleret Bantul dan ternyata merupakan ciptaan dari Kanjeng Yudhanegara yang merupakan menantu dari Sultan hamengkubuwono VIIII.
 Meskipun Shalawat ini mengandung unsur religi namun pesan moral yang didapat ternyata banyak seperti halnya nilai moral,nilai pendidikanbahkan nilai nasionalisime bangsa.Istilah shalawat ini pun memiliki arti lantunan shalawat yang diiringi gending montro.
  Dalam pelaksanaannya ada beberapa peranan yang dilakukan ,untuk pelantun bacaan shalawat Nabi SAW disebut sebagai wiraswara,Nayaga memiliki peranan memainkan musik untuk mengiringi lantunan bacaan Shalawat Nabi dan yang terakhir ada wiraga yang mengikuti alunan shalawat Nabi SAW yang beriringan dengan alat musik gending yang ditabuh oleh wiyaga.
   Di Shalawat Montro ini terdapat juga peranan seorang dalang,untuk menjadi peranan dalang tentulah harus memiliki beberapa syarat yang dapat dipenuhi karena dalang harus memiliki suara yang bagus dan juga memiliki ilmu agama islam yang dalam.Jadi tidak sembarang orang dapat menjalani peran seorang dalang.Segala peranan yang ada harus dijalani dengan sepenuh hati dan sungguh-sungguh agar pesan yang disampaikan dapat tersampaikan dengan jelas.
 Untuk pementasan biasanya Shalawat Montro dilaksanakan saat even-even tertentu seperti semisal pada acara budaya jawa sekaten,acara rebo pungkasan maupun acara hajatan lainnya.
   Banyak hal yang dapat kita ambil dari makna kegiatan pelaksanaan shalawat montro ,harapannya semoga kesenian tradisional ini tetap eksis di kalangan generasi muda terutama gen z pesan yang didapat tentu membawa kebaikan untuk kita semua.Semoga kesenian tradisional dari Bantul ini tetap berjalan seiring berkembangnya zaman dan tetap menjadi sejarah yang mengandung banyak pesan dan makna tersendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H