Mohon tunggu...
Shafa Varera
Shafa Varera Mohon Tunggu... Freelancer - Be better everytime

bercerita untuk berbagi dan bermanfaat. mom's of two child and a wife, blogger and listener

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Tren Minim Sampah di 2021

6 Januari 2021   10:42 Diperbarui: 6 Januari 2021   10:54 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Awal tahun selalu menjadi acuan untuk meraih resolusi, tapi sudahkah kita membuat resolusi dan tren yang baik di tahun ini? Sudahkan mengukur resolusi dengan seberapa besar manfaatnya? Entah hanya saya atau ada orang lain yang selalu menilai keberhasilan dari kemanfaatan. 

Saya hanya seorang yang tidak terkenal, tidak punya banyak kegiatan sosial, tapi saya tetap ingin bermanfaat meski hanya seujung kuku. Satu-satunya yang saya inginkan menjadi tren di tahun 2021 ini adalah Tren Minim Sampah.

Dimulai dari edukasi skala rumah tangga, bersinergi dengan UMKM yang juga didukung dengan produsen besar yang bersama untuk bisa mengurangi sampah secara bersama-sama. Namun, kalaupun dimulai dari skala paling kecil sekalipun itu sudah bisa berkontribusi untuk bumi ini menjadi lebih lestari. 

Kampanye mengurangi sampah plastik sudah lama digaungkan akan terwujud ketika semua pihak bersinergi bersama dibarengi dengan kesadaran dan kemauan untuk melestarikan lingkungan. Tak bisa seketika, tapi bertahap, perlahan tapi pasti saja.

Rumah tangga diedukasi untuk bisa memilah sampah rumah tangga sendiri. Kalau memang tidak bisa mengompos, pemerintah setempat bisa memfasilitasi dengan menyediakan tempat untuk tempat mengompos bersama atau membayar satu orang yang bertugas mengompos sampah rumah tangga. Bisa juga dengan menyisihkan lahan untuk tempat mengompos dengan mengumpulkan biaya bersama untuk perawatannya. 

Mengompos tidak perlu perawatan ekstra, hanya perlu diaduk setiap dua tiga hari sekali. Namun, memang butuh tempat yang terhindar dari sinar matahari dan hujan secara langsung. Tempat seperti inilah yang mungkin sulit didapatkan di daerah yang padat penduduk. 

Idealnya memang dilakukan setiap rumah tangga bisa mengompos limbah organiknya sendiri. Selain tidak terlalu memakan tempat, proses pengomposan juga tidak menimbulkan bau tidak sedap kalau melakukannya dengan benar. Bisa dilakukan sekalian banyak ataupun menumpuknya setiap hari dengan komposisi dan cara yang tepat. 

Mempelajari cara mengompos bisa kita lihat di youtube, baca buku dan juga influencer di Insstagram seperti @DK Wardhani dan @akademiminimsampah. Mbak Dini juga sudah menulis buku tentang Menuju Rumah Minim Sampah, Mengompos itu Mudah dan Bye Bye Sekali Pakai yang bisa dijadikan referensi dan membuka mindset kita tentang pentingnya mengurangi sampah demi kelangsungan bumi kita. 

Banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menerapkan budaya baik ini. Selain mengurangi sampah plastik, kebiasaan ini bisa menghemat pengeluaran juga menjaga kelestarian alam selain juga jelas mengurangi sampah yang semakin hari semakin tak terkendali.

Memulai tidak perlu langsung berubah drastis. Bisa dimulai dari hal kecil saja, mulai menggunakan tas belanja sendiri misalnya saat belanja dan membawa wadah sendiri saat membeli makanan bisa menjadi langkah awal yang baik saat bisa dilakukan secara konsisten. 

Selanjutnya, mulai memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan anorganik terlebih dahulu sebelum ke tahap selanjutnya. Saat punya lahan tanah, sampah anorgaik bisa dikubur atau dikompos sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun