Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Target dan Cita-cita

5 September 2015   21:21 Diperbarui: 5 September 2015   23:32 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Hai, bertemu kembali dengan saya, Shafa Tazkia Poetry dari kelas X-4 SMAN 16 Bekasi. Disini saya akan menuliskan tentang target dan cita-cita saya. Dulu waktu saya kecil, cita-cita saya sangatlah banyak, dimulai dari pemain guitar, artist, TNI, pemain basket, dan juga penyayi. Tetapi saat saya sudah berada di kelas 5 SD, saya ingin menjadi seperti ayah saya, yaitu TNI, awalnya hanya sekedar tertarik, tetapi ketika kelas 6 SD disitulah rasa cita-cita saya muncul untuk menjadi seperti dia, dan semakin lama semakin kuat fikiran saya untuk menjadi seperti dia, dan saya juga sudah membuat rencana dan target-targetnya. Saya akan memberi tahu apa rencana dan target saya ketika saya kelas 1 SMP.

Inilah target pertama saya sewaktu SMP, yaitu mendapatkan nilai-nilai yang bagus. Bagaimana caranya? Caranya adalah belajar dengan giat dan penuh semangat, menggunakan waktu bukan hanya sekedar untuk bermain-main saja. Sewaktu SMP ini saya sudah menyusun rencana ketika sudah lulus nanti saya mau mengambil jurusan apa. Saya ingin masuk jurusan IPA, akan tetapi IPA saya sangatlah lemah. Walaupun lemah, tetapi saya tidak putus asa, saya selalu mencoba latihan soal-soal IPA. Sedikit peningkatan dalam diri saya, ya walaupun hanya sedikit tetapi saya sangat senang. Kemauan saya semakin besar karena ada dorongan juga dari Orang tua dan kerabat saya untuk masuk IPA, dan sayapun semakin semangat.

Ketika sudah lulus dari SMP, saya kira saya sudah langsung bisa memilih jurusan dengan tes soal. Ternyata, sekolah saya yang saya tempati sekarang masih menggunakan system KTSP. Dulu sih sempat menggunakan system Kurtilas tetapi diganti lagi menjadi KTSP. Akhirnya saya bisa memilih jurusan ketika nanti sudah naik ke kelas 12. Peluang saya untuk meningkatkan belajar IPA dikelas 11 sangat lumayan, karena waktunya tidak terlalu cepat, yaitu setahun. Dalam belajar, kita harus bisa membedakan mana waktu untuk focus kemateri pembelajaran dan mana waktu untuk bercanda-canda dikelas. Bayangkan jika yang lain sedang focus tiba-tiba ada yang mengganggu, rasanya sangatlah tidak nyaman.

Saya selalu bertanya-tanya, apakah saya bisa masuk jurusan IPA dan mencapai cita-cita saya? Apakah saya bisa menjadi orang sukses? Saya harap bisa, agar target dan rencana yang saya buat tidak terbuang dengan sia-sia, dan juga saya meyakinkan hati saya bahwa keinginan tersebut bisa tercapai asalkan ada niat, usaha, dan juga berdoa kepada Allah S.W.T. Dengan berdoa sebelum melakukan sesuatu, semoga itu akan melancarkan kegiatan kita yang akan dilakukan. Target kedua saya, saya harus bisa IPA&MTK, jujur saya sedikit kurang dalam dua pelajaran tersebut. Ya saya selalu optimis bahwa saya suatu saat nanti akan bisa dengan kedua pelajaran tersebut. Rencana saya, jika ketika test penjurusan nanti saya tidak bisa masuk ke jurusan IPA, ya saya harus masuk jurusan IPS. Toh IPA dan IPS sama saja, hanya beda di materi pembelajaran dan kebanyakan kata orang mencari pekerjaan dari lulusan jurusan IPA mungkin gampang-gampang saja, dan jikalau nanti saya sudah lulus dan tidak bisa menjadi seperti ayah saya. Ya mungkin saya akan mengambil kuliah seperti kakak perempuan saya, dan akan mencoba test masuk TNI ditahun berikutnya yang akan datang.

Entah kenapa saya sangat ingin sekali menjadi kowad, saya sangat menyukainya. Saya selalu berdoa kepada Allah S.W.T agar kelak nanti cita-cita saya dapat terwujud dan saya dapat membahagiakan kedua orang tua saya. Tidak hanya berdoa saja, saya juga harus berusaha agar semua tersebut bisa tercapai, seperti belajar. Walau terkadang saya ketika disuruh belajar masih suka malas-malasan. Ketika lulus nanti saya akan langsung mendaftar menjadi kowad, pendaftarannya/tesnya pun tidak mudah, harus melewati beberapa tahap dahulu. Karena saingan disana banyak, ada yang dari berbagai daerah. Tetapi untuk tahap awal hanya bertemu dengan orang-orang yang mendaftar ditempat yang sama.

Target ketiga saya, membahagiakan kedua orang tua saya ketika saya sukses nanti. Misalkan ketika nanti saya sudah keterima di kowad, rambut saya harus dipotong menjadi pendek. Mungkin dikarenakan akan mengganggu aktivitas nanti. Saya bertekad untuk menjadi orang yang berguna bagi keluarga, nusa dan bangsa. Semangat saya semakin hari semakin muncul, apalagi ditambah dukungan dari sahabat-sahabat saya setiap hari, ya walaupun bukan setiap hari tapi bagi saya sudah seperti setiap hari. Saya sudah menginjak SMA, saya harus merubah polaa pikir saya menjadi lebih dewasa dan tidak kekanak-kanakan, menjadi lebih bertanggung jawab, tangguh dan juga percaya diri. Saya sadar percaya diri saya masih kurang, masih suka malu-malu, tetapi saya harus membuka pikiran saya, orang lain bisa mengapa saya tidak. Orang lain mempunyai mata untuk melihat.

Saya meyakinkan kata-kata tersebut dalam hati saya, dan Alhamdulillah rasa percaya diri saya dikit demi sedikit sudah mulai muncul, mungkin karena efek teman-teman juga. Nah target keempat saya saya harus memulai hidup dengan benar, tidak banyak bercanda. Ya bercanda boleh saja, asalkan tahu batasan dan tempat. Saya tidak mau jika kata-kata saya untuk mencapai semua target hanya berasal dari mulu, saya ingin membuktikannya kepada orang lain bahwa saya bisa. Kita harus pandai-pandai dalam mencari teman juga, terkadangan teman ada yang suka memanfaatkan dan juga ada yang tulus kepada kita. Ketika sudah berkarier, saya tidak akan pernah lupa kepada orang-orang yang telah membantu saya. Seperti keluarga, sahabat, guru dan lain-lainnya. Seburuk atau sesukses masa depan kita, tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik diantara yang terbaik, dan juga jangan lupa kepada Allah S.W.T.

Sekian dari saya, maaf jika terdapat kesalahan kata dalam penulisan, dan juga sedikit melenceng dari tema cerita saya. Terima kasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun