Mohon tunggu...
Shafa Salsabilla Sultanudin
Shafa Salsabilla Sultanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Shafa Salsabilla Sultanudin adalah Mahasiswa Prodi Ilmu Sejarah, Universitas Padjajaran. Artikel yang ditulis adalah merupakan Artikel bertemakan Sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Pemisahan Kota Bandung dari Kabupaten Bandung: Transformasi Wilayah Menuju Kota Modern

6 November 2024   22:57 Diperbarui: 13 Januari 2025   10:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandung. Sumber ilustrasi: via KOMPAS.com/Rio Kuswandi

Pemisahan Kota Bandung dari Kabupaten Bandung tidak lepas dari perjalanan panjang sejarah, perkembangan sosial, dan dinamika ekonomi yang melibatkan kedua wilayah tersebut. Pada masa awal berdirinya, Kabupaten Bandung memiliki cakupan wilayah yang sangat luas. Kabupaten ini secara resmi dibentuk pada tahun 1641 di bawah pemerintahan Bupati Wiranatakusumah II, dengan pusat pemerintahan awalnya berada di kawasan Krapyak, yang kini dikenal sebagai Dayeuhkolot.


Kondisi geografis Krapyak yang berada di dekat Sungai Citarum membuat wilayah ini sering dilanda banjir, terutama saat musim hujan. Hal ini memunculkan kebutuhan untuk memindahkan pusat pemerintahan ke tempat yang lebih aman dan strategis. Pada tahun 1810, Bupati R.A. Wiranatakusumah IV memutuskan untuk memindahkan ibu kota kabupaten ke wilayah yang sekarang menjadi pusat Kota Bandung, yaitu di sekitar Alun-Alun Bandung. Pemindahan ini tidak hanya menghindarkan pemerintahan dari bencana alam, tetapi juga membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi dan infrastruktu


Pada abad ke-19, perkembangan Bandung semakin dipercepat oleh keberadaan kolonial Belanda. Salah satu langkah besar yang diambil oleh Pemerintah Hindia Belanda adalah pembangunan Jalan Raya Pos (De Groote Postweg) yang menghubungkan Anyer di barat dengan Panarukan di timur, atas perintah Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels. Jalan ini melewati Bandung, menjadikannya jalur strategis untuk lalu lintas barang dan manusia. Dengan adanya infrastruktur ini, Bandung mulai menarik perhatian sebagai pusat perdagangan dan pemerintahan regiona


Pembangunan infrastruktur lainnya, seperti jalur kereta api yang menghubungkan Bandung dengan Batavia (sekarang Jakarta) pada akhir abad ke-19, semakin memperkuat posisi Bandung sebagai pusat kegiatan ekonomi. Kota ini mulai berkembang menjadi kawasan urban dengan munculnya fasilitas modern, seperti hotel, gedung perkantoran, sekolah, dan tempat hiburan. Pada masa ini pula, Belanda mulai merencanakan tata kota Bandung sebagai kota modern dengan gaya Erop


Keberhasilan pembangunan ini menyebabkan perbedaan yang semakin mencolok antara wilayah inti Kota Bandung dan daerah-daerah lainnya di Kabupaten Bandung. Wilayah Kota Bandung berkembang pesat dengan penduduk yang lebih padat dan aktivitas ekonomi yang lebih beragam, sementara daerah di luar kota masih didominasi oleh sektor agraris. Perbedaan karakteristik ini memunculkan kebutuhan untuk memisahkan pengelolaan pemerintahan kota dari kabupaten 

Proses Pemisahan Kota Bandung dari Kabupaten Bandung


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun