Jepang yang memiliki julukan Negeri Matahari Terbit dan Negeri Sakura, setiap tahunnya menarik jutaan wisatawan mancanegara dengan berbagai Atraksi yang dihadirkan. Kemajuan teknologi yang dibarengi dengan terjaganya kultur kebudayaan asli Orang-orang Jepang. Membuat para wisatawan betah dan terus bertandang menghabiskan masa liburan mereka di Negara yang berada di wilayah Asia Timur.
Hingar bingar kemajuan dan betapa laris manisnya Jepang sebagai tujuan Wisata dan Studi, siapa sangka jika di masa lalu Jepang adalah sebuah Negara tertutup yang tak terjamah sedikitpun oleh kehidupan di luar daratan Jepang atau singkatnya Jepang telah melakukan Lockdown sejak dini.Â
Letak Geografis Negara Jepang yang merupakan sebuah kepulauan yang Besar dengan beberapa pulau kecil disekitarnya membuat dengan mudah Jepang saat itu melakukan sebuah Isolasi negara dari pengaruh luar yang disebut sebagai Politik Sakoku.
Politik Sakoku adalah Kebijakan politik untuk mengisolasi diri atau menutup dari dari segala macam pengaruh dan campur tangan pihak asing di berbagai bidang. Politik Sakoku ini terjadi pada tahun 1639 hingga 1839 atau sekitar 2 Abad lamanya.Â
Selama Jepang melakukan Isolasi diri ini, orang-orang dari luar negeri dilarang untuk masuk ke daratan Jepang dan sebaliknya orang-orang Jepang dilarang untuk pergi meninggalkan daratan Jepang. Bagi warga yang nekat untuk melarikan diri dan tertangkap oleh pihak berwajib maka mereka terancam hukuman Mati.
Klan yang memprakarsai dibuatnya kebijakan Politik Sakoku ini adalah Klan yang saat itu sedang berkuasa di Jepang. Klan Tokugawa yang saat itu Iemitsu Tokugawa yang merupakan Shogun ketiga dari Klan Tokugawa yang memprakarsai dibentuknya kebijakan Politik Sakoku atau Kebijakan Isolasi diri jepang.Â
Sebelum itu bagaimana bisa Shogun bisa membuat sebuah kebijakan yang sangat mempengaruhi Jepang? Dan bukankah Jepang adalah sebuah negara yang dipimpin oleh Kaisar, lalu siapa itu Shogun apakah sama dengan Kaisar?
Shogun dan Kaisar apa bedanya?
Jepang memasuki Zaman Edo pada tahun 1603 dan berada dibawah kendali Keshogunan klan Tokugawa. Ieyasu Tokugawa adalah Pemimpin pertama dari Klan Tokugawa yang berkuasa dari tahun 1603 sampai 1616. Selama kepemimpinan era Klan Tokugawa total memiliki 15 orang Shogun yang menjabat. Shogun terakhir dari Klan Tokugawa adalah Yoshinobu Tokugawa yang memerintah pada tahun 1837 hingga 1913.
Shogun yang memiliki nama asli Seii Taishogun yang memiliki arti Panglima tertinggi pasukan ekspedisi dalam menghadapi orang-orang biadab. Jika dalam penggambaran sistem masa kini pada Militer, Shogun yang merupakan gelar Panglima Tertinggi dalam pasukan militer Jepang ini akan setara dengan Jenderal di Militer masa kini.
Bagaimana dengan Kaisar? Kaisar sendiri adalah gelar yang ditujukan untuk pemimpin tertinggi dalam kekaisaran yang dipercaya sebagai keturunan dari dewa matahari atau Amaterasu. Posisi Kaisar yang lebih tinggi dari Shogun, membuat Kaisar dapat dengan mudah mengangkat dan memberhentikan para Shogun. Walaupun Kaisar memiliki posisi yang lebih tinggi dari Shogun, dalam praktik pemerintahan. Shogun adalah orang yang menjalankan roda pemerintahan Negara. Hal ini serupa dengan posisi Perdana Menteri dalam sistem Kerajaan.