Mohon tunggu...
shafa saidah
shafa saidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Luapkan dalam tulisan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ternyata Melon Dapat Dijadikan Bahan Kosmetik, Simak Penjelasannya!

14 Januari 2023   10:15 Diperbarui: 14 Januari 2023   10:45 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perawatan kesehatan kulit merupakan salah satu faktor pendorong terjadinya peningkatan permintaan produk kosmetik untuk perawatan kulit. Penggunaan kosmetik perawatan kulit ditujukan sebagai salah satu upaya perlindungan terhadap paparan langsung sinar matahari atau sinar ultraviolet secara terus menerus terhadap kulit, seperti kulit menjadi kemerahan dan gelap, terasa terbakar, atau resiko kanker kulit. 

Sediaan kosmetik dapat diformulasikan dengan penggunaan zat aktif dari bahan alam, contoh tumbuhan yang potensial yaitu Buah Gama Melon Parfum (GMP). Produk kecantikan saat ini telah berkembang sedemikian rupa, seiring dengan perubahan gaya hidup dan peningkatan pendapatan masyarakat serta tingkat pendidikan yang tinggi. Perubahan gaya hidup dan peningkatan pendapatan masyarakat menyebabkan konsumsi masyarakat terhadap produk kecantikan mengalami perkembangan yang pesat. 

Kosmetik merupakan salah satu produk yang sangat digemari terutama di kalangan wanita untuk meningkatkan kecantikan wajah. Kosmetik bukan lagi kebutuhan kedua melainkan kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi. Seperti yang telah diketahui, bahwa wanita dan kecantikan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, karena wanita menurut kodratnya selalu ingin menjaga kecantikannya, agar dalam penampilan selalu terlihat menarik. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara pengolahan ekstrak buah Gama Melon Parfum menjadi kosmetik berupa lotion. Sehingga manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah mengetahui cara membuat kosmetik berupa lotion dari ekstrak buah melon dan pengujian yang dilakukan.

Pembuatan sediaan bahan kosmetik dilakukan dengan cara menyiapkan hasil ekstraksi gama melon parfum terlebih dahulu dengan menggunakan metode decocta.

Berdasarkan hasil yang diperoleh pada praktikum pembuatan lotion bentuk sediaan yang didapat berbentuk semisolid, warna krem muda sesuai dengan warna ekstrak yang digunakan yaitu buah Gama Melon Parfum (GMP). Warna yang dihasilkan dari sediaan lotion dipengaruhi oleh konsentrasi ekstrak GMP yang digunakan. Namun, tekstur yang dihasilkan pada lotion tidak menyatu sempurna antara fase air dan fase minyak pada kedua campuran tersebut. Hal ini dapat dikarenakan adanya incompatibility (interaksi yang terjadi antara sediaan formula yang dapat merubah tekstur, warna dan bau) dari bahan ekstrak GMP yang digunakan. Lotion yang dibuat terdiri dari dua fase yaitu fase minyak dan fase air. Lotion yang dibuat merupakan tipe lotion minyak dalam air (M/A). Lotion tipe M/A dapat disebabkan oleh pelarut yang digunakan dalam pembuatan lotion ini yaitu berupa akuades (Megantara dkk., 2017). Pembuatan lotion ini menggunakan prinsip berupa pencampuran beberapa bahan yang disertai dengan pemanasan dan pengadukan yang konstan dan secara terus menerus. Fase minyak dan

fase air dipanaskan diatas waterbath pada suhu kurang lebih 75oC. Pemanasan ini bertujuan untuk melarutkan kedua fase. Fase minyak masuk ke dalam mortar sambil terus diaduk dengan pengadukan yang konstan sampai homogen, kemudian ditambahkan fase air sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Sisa akuades 2/3 bagian ditambahkan juga secara sedikit demi sedikit sambil terus diaduk hingga konstan.

Pengadukan yang dilakukan harus dilakukan secara terus menerus dan konstan agar lotion yang dihasilkan tidak beragregat. Penggunaan setil alkohol pada pembuatan lotion berfungsi sebagai emulsifying agent dan thicking agent. Kombinasi dari penggunaan setil alkohol dan asam stearat pada pembuatan lotion memiliki fungsi sebagai agen pengental yang dapat menjaga stabilitas dari lotion serta dapat membentuk lapisan yang mengelilingi fase minyak sehingga dapat mengakibatkan fase minyak terdispersi pada fase air. Uji daya sebar bertujuan untuk mengetahui daya penyebaran krim/emulsi pada kulit. Hasil yang diperoleh berkisar pada 1.7 cm -- 2.5 cm Berdasarkan data yang diperoleh sediaan lotion yang dibuat memiliki kemampuan menyebar yang baik dimana luas sediaan uji sebanding dengan penambahan beban. Hal ini disebabkan karena lotion adalah sediaan kosmetik yang berupa emulsi yang mengandung air lebih banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun