Perilaku sopan santun atau yang saat ini sering disebut dengan basic manner merupakan perilaku penting yang perlu diterapkan jika bertemu atau berinteraksi dengan orang. Sikap sopan santun juga sudah menjadi ciri khas bagi bangsa Indonesia.Â
Warga Indonesia juga dikenal oleh masyarakat luar negeri sebagai warga yang murah senyum dan suka menolong para turis yang sedang berlibur di Indonesia. Menurut Taryati et al (1995:71), tata krama atau sopan santun adalah suatu cara aturan yang diwariskan dan berkembang di dalam budaya masyarakat yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain untuk menjalin keakraban, saling pengertian, dan saling menghormati sesuai dengan adat yang telah ditetapkan.Â
Ada berbagai macam tata krama yang ada di Indonesia, seperti etika. Terdapat etika di daerah tertentu yang asalnya dari adat istiadat dan ada pula daerah yang menjadikan agama sebagai patokan etika. Seiring berjalannya waktu, tata krama sopan santun sudah mulai luntur pada zaman modern saat ini, khususnya bagi kalangan remaja sekarang yangÂ
sudah tidak menerapkan sopan santun atau basic manner dalam kehidupan sehari-harinya. Bahkan, anak kecil saja banyak yang tidak berperilaku sopan terhadap orang tuanya, apalagi dengan orang sekitar yang sudah dapat dipastikan tidak berperilaku sopan.Â
Banyak sekali faktor yang menyebabkan mereka tidak berperilaku sopan. Beberapa contoh peristiwa yang akan saya sebutkan ini berdasarkan hasil pengamatan saya terhadap lingkungan sekitar alias teman-teman saya sendiri ataupun orang disekitar saya lainnya yang pernah saya jumpai.Â
Pertama, karena orangtua masih kurang atau bahkan tidak mengajarkan anak-anak mereka tentang tata krama, apalagi pada saat ini banyak sekali orang tua yang bekerja di luar rumah dan melepaskan anak-anak mereka pada pengasuh, sehingga mereka tidak dengan optimal mengajarkan mana yang baik dan benar.Â
Kedua, faktor yang kedua disebabkan oleh budaya asing dan gaya hidup asing. Mereka belum bisa menyaring manakah budaya luar yang perlu ditiru dan yang perlu dibuang. Ketiga, kecanduan games dan gadget. Emosi anak-anak yang sudah kecanduan bermain gadget dan games mudah sekali tersulut emosi, anak-anakÂ
hanya fokus pada games/gadget mereka. Contohnya seperti, jika anak sedang kehabisan kuota internet sehingga tidak bisa melanjutkan permainan /scrolling media sosial, kemudian mereka meminta uang kepada orang tua mereka, akan tetapi orang tua tidak memberikannya uang, tau apa yang terjadi? anak-anak jadi marah-marah atau ngambek terhadap orangtuanya yang tidak memberikan uang itu tadi.Â
Dan masih ada beberapa contoh kasus berperilaku tidak sopan yang ada di kalangan remaja, yaitu pada saat mereka membuka percakapan dengan temannya, mereka tidak menggunakan salam atau memanggil nama temannya, akan tetapi menggunakan "p", gak sopan banget kan?. Menurut mereka "p" digunakan untuk memanggil temannya,Â
aneh banget padahal kan nama temannya bukan "p". Lagi, mereka jarang sekali menerapkan 3 hal penting dari tolong, maaf, dan terimakasih. Banyak sekali remaja yang meminta tolong tapi tidak menggunakan kata tolong, banyak sekali remaja yang berbuat kesalahan tetapi tidak mengucapkan kata maaf, banyak sekali remaja yang sudah diberi bantuan tapi tidak mengucapkan kata terimakasih. Dan masih banyak sekali contoh-contoh perilaku tidak sopan yang mereka lakukan.Â