Mohon tunggu...
Shafara Rahmana
Shafara Rahmana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi uin sunan ampel surabaya

Hobby memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini melalui Media Karton Bekas

20 Juni 2023   12:19 Diperbarui: 20 Juni 2023   12:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mengembangkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Media Karton Bekas

Menurut James J.Gallagher kreativitas adalah suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk baru, atau mengombanisakanantara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya. Sementara itu menurut David Campbell kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan hasil yang sifatnya baru,inovatif,belum ada sebelumnya,menarik,aneh dan berguna bagi masyarakat. Dalam mengembangkan kreativitas pada anak usia dini, peran orang tua dan guru saangat penting dalam mengembangkan kreativitas pada anak usia dini.

Permainan adalah kegiatan yang sangat penting dalam perkembangan anak usia dini. Anak usia dini memiliki kebutuhan untuk bermain karena melalui permainan, mereka dapat belajar dan mengembangkan berbagai keterampilan penting seperti keterampilan motorik,sosial,kognitif dan emosional. Permainan untuk anak usia dini dapat berupa permainan fisik seperti berlari dan melompat, permainan manipulatif sebagai memegang dan melempar bola, serta permainan imajinatif seperti bermain peran. Penting untuk memilih permainan yang sesuai dengan usia dan tingkat perkembangan anak agar dapat memberikan pengalaman yang positif dan membantu dalam perkembangan mereka.

Berbicara mengenai permainan anak-anak sesungguhnya sama saja dengan mempermasalahkan salah satu cara bagaimana anak diberi kesempatan untuk mendewasakan diri dalam lingkungannya. Menurut Andang Ismail permainan merupakan suatu aktifitas yang membantu anak mencapai perkembaanganyang utuh, baik fisik, intelektual,sosial,moral dan emosional. Permainan bukan hanya terkait dengan alat-alat permainan,kawan bermain,tempat bermain dan lingkungan hidup, tetapi terdapat hal-hal yang cakupannya lebih luas dari itu..

Dari sisi ini, kreativitas itu sendiri pada dasarnya mulai bisa diukur dari kemampuan anak didik menciptakan alat permainan sendiri. Apalagi, penurunan kreativitas ini tampaknya telah menjadi gejala umum di masyarakat. Hal ini bisa diamati dari fakta bahwa dari waktu ke waktu tampak terjadi penurunan kreativitas dan produktivitas anak dalam membuat atau menciptakan alat permainannya sendiri, sehinga anak justru terlatih menjadi konsumtif, sekadar pasif menerima permainannya baik karena diberi atau karena membeli. Padahal, sekian waktu lalu, anak masih memiliki ruang kreativitas untuk menciptakan alat permainannya sendiri dengan bahan seadanya yang ada di lingkungan sekitar. Kalau gejala ini terus terjadi, bisa kita bayangkan proyeksi ke depannya bangsa ini hanya sekedar menjadi bangsa konsumtif, karena sejak dini dunia pendidikan gagal mengembangkan kreativitas.Untuk membuka kembali ruang kreativitas anak yang sudah tergerus zaman ini, penulis mencoba memilih media yang memenuhi beberapa persyaratan, antara lain

1.Mencerminkan ciri khas dunia bermain anak.

2.Memenuhi kaedah pembelajaran.

3.Mampu secara keseluruhan dibuat sendiri oleh anakdidik.

4.Mampu secara keseluruhan dimainkan sendiri olehanak didik.

5.Relatif akrab dengan keseharian anak didik.

Di sisi yang lain, penulis mencoba mempertajam unsur kreativitas dengan sengaja memilih kardus bekas sebagai bahan dasarnya. Pemilihan bahan yang sering diperlakukan sebagai benda yang tidak berguna, sampah dan sebagainya dengan beberapa alasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun