Mohon tunggu...
Shafa Raina Dewi
Shafa Raina Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

hobi memasak dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Nabi Sulaiman (as)

1 Desember 2023   07:33 Diperbarui: 1 Desember 2023   07:47 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Nabi Sulaiman (as) adalah salah satu nabi yang dihormati dalam agama Islam. Dia adalah putra dari Nabi Daud (as) dan dianggap sebagai salah satu nabi terbesar dalam sejarah. Kisah Nabi Sulaiman (as) tercatat dalam Al-Qur'an dan juga dalam literatur hadis.

Nabi Sulaiman (as) dikenal karena kebijaksanaan, kecerdasan, dan kekuasaannya yang luar biasa. Allah SWT memberikan kepadanya kekuasaan atas jin, hewan, dan elemen alam seperti angin dan hujan. Dia juga memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan binatang dan memahami bahasa mereka.

Salah satu kisah terkenal tentang Nabi Sulaiman (as) adalah ketika dia diuji oleh Allah dengan menghadirkan sebuah singgasana yang mirip dengan singgasana Ratu Balqis, Ratu Saba. Nabi Sulaiman (as) ingin menguji apakah Ratu Balqis dan rakyatnya akan menyembah Allah atau menyembah berhala. Dalam ujiannya, Nabi Sulaiman (as) berhasil menghadirkan singgasana tersebut dengan bantuan burung Hud-hud yang memberikan informasi tentang keadaan Ratu Balqis dan kerajaannya.

Ketika Ratu Balqis datang dan melihat singgasana tersebut, dia terkejut dengan kekuasaan dan kekayaan Nabi Sulaiman (as). Setelah berdiskusi dengan Nabi Sulaiman (as), Ratu Balqis akhirnya mengakui keesaan Allah dan memutuskan untuk menyembah-Nya.

Selain itu, Nabi Sulaiman (as) juga dikenal karena keadilan dan kebijaksanaannya dalam memutuskan perselisihan antara orang-orang. Salah satu contoh terkenal adalah ketika dua wanita datang kepadanya dengan bayi yang sama, masing-masing mengklaim sebagai ibu kandung. Nabi Sulaiman (as) dengan bijaksana memerintahkan pedang untuk memotong bayi menjadi dua bagian dan memberikan setengahnya kepada masing-masing wanita. Wanita yang sebenarnya sebagai ibu kandung bayi tersebut dengan cepat mengorbankan haknya demi keselamatan bayi, sementara wanita lainnya setuju dengan keputusan tersebut. Dengan demikian, Nabi Sulaiman (as) mengetahui siapa ibu kandung sebenarnya dan mengembalikan bayi kepada ibu yang sah.

Kisah Nabi Sulaiman (as) mengajarkan banyak pelajaran tentang kebijaksanaan, keadilan, dan kekuasaan yang diberikan oleh Allah. Dia adalah contoh yang baik dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun