Mohon tunggu...
shafa rahmah
shafa rahmah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Hallo, selamat datang !

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Dampak Informasi Hoaks Fatwa MUI terhadap Pizza Hut Indonesia: Strategi Manajemen Isu dan Komunikasi Krisis

17 Januari 2024   13:45 Diperbarui: 17 Januari 2024   13:45 708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Abstract

This research looks at the crisis communication and issue management strategies used by the food company Pizza Hut Indonesia in reaction to the fake news that emerged regarding the MUI fatwa, stating that their products support Israel.  An efficient crisis communication plan was required as the hoax posed a huge risk to consumer trust and reputation. The actions taken by Pizza Hut to address the issue are thoroughly explored in this paper, including problem identification, crisis planning, the establishment of a crisis management team, and the use of effective communication. In addition, this research also discusses how the boycott news affected consumer perceptions and MUI reactions. In conclusion, this research emphasizes how difficult it is to handle communication crises in the digital age and how important it is to mitigate the impact of hoaxes and foster public trust through openness, education, and continuous assessment of issue management techniques.

Keywords: Issue Management & Crisis Communication, Boycott, Pizza Hut Indonesia

 

Abstrak

Penelitian ini melihat komunikasi krisis dan strategi manajemen isu yang digunakan oleh perusahaan makanan Pizza Hut Indonesia sebagai reaksi atas berita palsu yang muncul terkait fatwa MUI, yang menyatakan bahwa produk mereka mendukung Israel.  Rencana komunikasi krisis yang efisien diperlukan karena hoax tersebut menimbulkan risiko besar terhadap kepercayaan dan reputasi konsumen. Tindakan yang dilakukan Pizza Hut untuk mengatasi masalah tersebut dikupas secara menyeluruh dalam makalah ini, termasuk identifikasi masalah, perencanaan krisis, pembentukan tim manajemen krisis, dan penggunaan komunikasi yang efektif. Selain itu, penelitian ini juga membahas bagaimana berita boikot mempengaruhi persepsi konsumen dan reaksi MUI. Kesimpulannya, penelitian ini menekankan betapa sulitnya menangani krisis komunikasi di era digital dan betapa pentingnya memitigasi dampak hoaks dan menumbuhkan kepercayaan publik melalui keterbukaan, edukasi, dan penilaian yang berkesinambungan terhadap teknik-teknik manajemen isu.

Kata kunci : Manajemen Isu & Komunikasi Krisis, Boikot, Pizza Hut Indonesia

PENDAHULUAN

Gerakan Kebebasan, Keadilan, dan Kesetaraan, yang dipimpin oleh Palestina, dikenal dengan istilah Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Prinsip dasar yang dipegang teguh oleh BDS adalah keyakinan bahwa warga Palestina berhak mendapatkan hak yang sama seperti semua manusia lainnya. Dalam pelaksanaannya, salah satu bentuknya adalah menghindari produk-produk yang berasal dari Israel. BDS bertujuan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap penindasan yang dilakukan oleh Israel terhadap warga Palestina dan untuk memberikan tekanan pada Israel agar patuh terhadap norma-norma hukum internasional.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengesampingkan Resolusi Majelis Umum PBB dan menyatakan bahwa Israel tidak akan menarik pasukan dan akan terus melakukan serangan terhadap Palestina (CNBC Indonesia, 2023). Konflik antara Hamas dan Israel memicu gelombang solidaritas global, termasuk di Indonesia dengan aksi di Monas dan Kedubes Amerika Serikat. Di London, Inggris, dilakukan aksi sholat dan doa berjamaah, sementara di negara-negara seperti Korea Selatan, Brasil, dan Malaysia, terjadi demonstrasi selama periode pasca perang Israel-Hamas, dari tanggal 16 Oktober 2023 hingga 31 November 2023.

Pada puncak konflik antara Palestina dan Israel, di Indonesia banyak perusahaan menghadapi situasi boikot. Permasalahan yang timbul dari konflik tersebut menyebabkan masyarakat melakukan boikot terhadap perusahaan yang berasal dari negara-negara yang mendukung atau menyokong Israel, termasuk perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun