Mohon tunggu...
Shafa Nur Fridayanti
Shafa Nur Fridayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Even be best can be improved

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa LANTIP 4 UNNES Prodi PKK Ciptakan Modul Ajar Pembuatan Shibori yang Kreatif dan Inovatif Tingkatkan Pelajaran PKK di SMKN 1 Tengaran

30 Oktober 2024   21:20 Diperbarui: 30 Oktober 2024   21:45 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi pribadi

Tengaran, 30 Oktober 2024 -- Mahasiswa Lantip 4 UNNES telah meluncurkan modul ajar terbaru SMKN 1 Tengaran yang mengintegrasikan elemen kegiatan produksi dalam pembuatan shibori, sebuah teknik pewarnaan tradisional yang berasal dari jepang. Modul Ajar ini disusun oleh Septiana Nur Aini yang di dampingi oleh Ibu Retno Indriyastuti, S.E. selaku guru pamong, dalam menjalankan modul ajar ini kami berkolaborasi dengan mahasiswa lain yaitu Shafa Nur Fridayanti  dengan guru pamog Eko Supriyadi, S.Kom. Riska Setya Putri dengan guru pamong Endah Dwi Emerawati, S.Pd.Kom. Dike Yeninta dengan guru pamong Heni Wahyutisari, S.E,M.M. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkenalkan siswa pada proses produksi shibori secara global, serta memanfaatkan perkembangan teknologi terkini dalam bidang tekstil 

Modul ajar ini memberikan pemahaman mendalam tentang teknik shibori, mulai dari persiapan bahan proses pewarnaan, hingga penyelesaian produk akhir. dalam kurikurum ini, siswa diajarkan berbagai metode shibori, termasuk itajime, Nui, Arashi, yang masing-masing menawarkan keunikan dalam pola dan hasil akhir.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Selain aspek teknik, modul ini juga mencakup elemen produksi yang lebih laus, seperti menejemen rantai pasokan, pemasaran produk, dan berkelanjutan dalam industri tekstil. Siswa belajar bagaimana menerapkan perinsip-prinsip ini untuk menciptakan produksi shibori yang tidak hanya estetis tetapi juga memenuhi standar kwualitas global. 

Ibu Retno Indriyastuti selaku guru pengampu pelajaran PKK, menjelaskan,"dengan memadukan teknik tradisional dan modern kami ingin siswa memahami bagaimana shibori bisa menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi dipasar global. Teknologi juga membantu kami dalam mendemostrasikan proses yang lebih efisien dan ramah lingkungan.".

Dalam rangka mendukung pembelajaran, SMK Negeri 1 Tengaran memanfaatkan teknologi terkini, seperti aplikasi desain tekstil dan platfrom ecommerc untuk memasarkan produk shibori siswa. Dengan cara ini, siswa tidak hanya belajar membuat, tetapi juga memahami bagaimana cara menjual karya mereka secara online. 

Dengan inovasi modul ajar yang mengedepankan kegiatan produksi dan pemanfaatan teknologi, SMK Negeri 1 Tengaran berkomitmen untuk mencetak generasi baru pengrajin shibori yang tidak hanya terampil tetapi juga siap bersaing dipasar global. Diharapkan, lulusan dari sekolah ini dapat berkontribusi positif pada industri tekstil, sekaligus memasarkan tradisi seni pewarnaan shibori.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun