Budaya konsumsi adalah budaya yang menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan hal-hal yang mungkin akan kita konsumsi. Gaya hidup masyarakat industri maju menyukai gaya hidup yang konsumtif sehingga mengikis kekuatan untuk berpikir kritis dalam melawan teknologi dan gaya hidup konsumtif tersebut. Teknologi yang kian mudah diakses membuat masyarakat industri maju terlalu larut dalam kemudahan yang diberikan.
Iklan-iklan yang dilakukan oleh media akan mendorong masyarakat industri maju untuk terus menerus mengkonsumsi kebutuhan palsu (false needs). Kebutuhan palsu adalah kebutuhan yang tidak benar-benar dibutuhkan konsumen. Iklan adalah tanda dan masyarakat industri maju mengkonsumsinya. Iklan-iklan bukan menjual kegunaan akan tetapi menjual citra dan pesan dari suatu produk. Konsumsi tidak lagi dilakukan karena kebutuhan, dan konsumsi tidak dilakukan untuk mendapatkan kepuasan atau kenikmatan akan tetapi kosnsumsi ditujukan untuk mendapatkan status social tertentu.
Budaya konsumsi tidak hanya menyebar melalui iklan yang di tampilkan melalui media teknologi tetapi bisa secara mulut kemulut. Seperti yang terjadi di Indonesia sudah menjamur gerai es krim Mixue. Gerai es krim ini sudah viral sejak satu tahun yang lalu dan baru-baru ini mixue memadati ruko kosong disetiap pojok-pojok kota. Mixue sendiri memiliki julukan "malaikat pencatat ruko kosong" mengapa begitu? Karena mixue akan menyulap ruko-ruko kosong menjadi gerai es krim. Mixue sendiri memiliki mascot Bernama VI Snow King. Snow king tersebut menggambarkan bahwa mixue memiliki kebahagiaan dan keindahan.
Mixue adalah toko es krim dan teh segar yang berasal dari china. Pendiri mixue adalah mahasiswa di Zhengzhou yang Bernama Zhang Hongchao pada tahun 1997. Zhang Hongchao membuka mixue super ice castle pertama pada tahun 2006. Penjualan es krim tersebut dapat dibilang sangat laris dan cukup diminati banyak orang. Seiring dengan waktu, mixue semakin popular dan membuka toko pertama di Vietnam pada tahun 2018.
Mixue saat ini menjadi primadonanya es krim karena memiliki banyak penggemar dan penasaran dengan menu-menu yang ditawarkan. Penyebab viralnya mixue dikarenakan banyak orang yang membicarakannya. Mixue mempunyai banyak menu yang dapat di rasakan dan memiliki harga yang cukup terjangkau, jadi tak heran banyak orang yang berlomba-lomba untuk membeli es krim tersebut. Teknologi yang kian mudah diakses akan memudahkan seseorang membagikan informasi menganai mixue dan dapat menarik banyak perhatian masyarakat luas.
Media sosial dangat berpengaruh terhadap viralnya gerai es krim yang satu ini. Masyarakat kebanyakan akan membagikan mengenai kesehariannya di akun sosial media mereka pribadi dan berakibat kepada orang yang melihatnya untuk mencoba dan menjadi penasaran. Orang yang penasaran itu belum tentu dia membutuhkan es krim dan hanya ingin mencoba karena keviralannya. Sekarang hampir disetiap sudut kota terdapat gerai mixue dan tidak pernah sepi pengunjung.
Sudahkan membeli mixue hari ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H