Mohon tunggu...
Supi Siti Solihah
Supi Siti Solihah Mohon Tunggu... Wiraswasta - .

Menulis bukan hobi hanya untuk relaksasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Bukan Untuk Dicaci

10 Desember 2024   04:30 Diperbarui: 10 Desember 2024   05:03 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di saat gerimis hujan
Cuaca yang sangat dingin
Bak sejuknya air serapan di selokan
Dinginnya sampai menusuk tulang

Lentik indah jemari menengadah
Alangkah cantiknya ciptaan yang tiada terbatas
Senyum sumringah menorehkan kemolekan sejati sang bidadari

Menatap langit dibawah rintikan hujan
Menyambut energi yang menghampiri
Menitikkan tetesan air yang sangat berarti
Begitu mulia Tuhan Sang Pencipta yang telah menciptakan alam semesta

Jangan dimaki jangan dicaci jangan pula dibenci
Kedatangannya bukan tanpa sebab
Bukan untuk menyengsarakan
Syukuri kehadirannya tanpa henti

Saat terik matahari yang menyengat
Tanah, daun dan mata air yang kering kerontang
Hingga seteguk minumanpun tak kau dapat
Baru kau sadari kehadirannya sangat dinanti

Jangan kau kutuk
Jangan kau sumpah serapahi
Biarkan Tuhan yang mengatur rejeki
Turun sesuai kodrat Ilahi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun