BeKompasianer senior dengan segudan prestasi.
rawal dari artikel Pak Tjiptadinata di Kompasiana, Bagaimana Rasa Hati Kita Bila Buku Karya Tulis yang Dihadiahkan Ditolak Orang? Halaman 1 - Kompasiana.com, yang dimuat pada 9/05/2023. Dan beliau adalah seorangSaya mengomentari artikel beliau, meskipun ada keraguan dan rasa malu yang hinggap dalam benak, karena tidak terbiasa untuk meminta sesuatu kepada orang lain dalam bentuk apapun, disebabkan hal itu tak terbiasa dan jangan sampai terbiasa.
Tapi ternyata disambut baik oleh beliau, Â tanpa basa basi langsung saja chat WA beliau mengirimkan alamat lengkap, dan beliau mengatakan akan mengirimkannya lewat adiknya yaitu Yth. Ibu Maria di Tanggerang.
Tepatnya pada tanggal 23/05/2023, Ibu Maria chat saya bahwa buku dari Bapak Tjipta sudah dikirmkan, gratis ongkir pula, dan beliau berharap bukunya bisa sampai dengan baik dan bermanfaat.
Adalah suatu kebahagiaan bagi saya dapat hadiah yang begitu sangat istimewa, meskipun hanya mengenal lewat artikel masing-masing dan bertegur sapa lewat komenan. Siapalah saya, saya hanya seorang wanita yang punya keinginan dan bercita-cita meskipun telah mengalami kegagalan. Bisa menerima hadiah istimewa dari orang yang istimewa pula.
Dalam artikelnya beliau selalu memotivasi, mengajarkan akhlak dan perilaku yang baik, selalu menjunjung tinggi amal kebaikan kepada siapa saja tidak memandang siapa dan darimana.
Pada hari ini Kamis, 25/05/2023 buku itu telah sampai diantar oleh kurir, rasa bahagia tak kentara membukanya dengan penuh kehati-hatian, buku denga judul The Power Of Dream telah ada digenggaman, tak kuasa lagi menahan air mata yang hendak keluar dari kedua belah mata, yang terus mengalir saking terharu dan bahagia, dengan penuh harap ini adalah cara Tuhan Yang Maha Esa memberikan petunjuk entah darimana dan siapa.
Sampai saya menulis artikel ini, buku tersebut belum dibaca, karena baru saja sampai di Pendahuluan I, saya tidak bisa meneruskannya karena air mata tak henti-hentinya mengalir seperti menyambut kedatangan buku tersebut.
Sebenarnya saya tidak pernah tahu buku apa yang hendak Pak Tjipta kirimkan, yang ada hanya prasangka yang baik memenuhi isi kepala, karena sewaktu membaca artikelnya tidak melihat dengan seksama, dan tidak berharap dengan harapan yang tinggi bahwa Pak Tjipta akan mengirimkannya.
Karena kebahagiaan ini harus dibagi dengan penuh rasa syukur, bukan karena bermaksud untuk riya, tapi tak salahnya bila saya mengabadikannya lewat tulisan, karena hal ini adalah hadiah istimewa yang sangat berharga.
Dengan penuh harapan bahwa buku ini bermanfaat bagi kehidupan yang sedang dijalani, di tengah ujian dan cobaan yang belum berhenti, semoga ada hikmah di balik hadiah buku ini bukan saja untuk diri pribadi sebagai penerima, juga untuk Sang Pemberi Hadiah yaitu Pak Tjipta dan buat orang-orang sekitar dan bisa mengaplikasikannya lewat kehidupan sehari-hari.