Apa Krisis Utang Negara Eropa?
Krisis utang Eropa adalah periode ketika beberapa negara Eropa mengalami keruntuhan pada lembaga keuangan, tingginya angka utang pemerintah, dan selisih hasil obligasi yang meningkat pesat dalam keamanan pemerintah.
Sejarah Krisis Utang Eropa
Masalah utang negara ini dimulai pada tahun 2008 dengan runtuhnya sistem perbankan Islandia, kemudian menyebar ke negara lain, seperti Portugal, Italia, Irlandia, Yunani, dan Spanyol.
Pada 2009 kelima negara tersebut semakin dikenal dengan julukan PIIGS, dan menyebabkan hilangnya kepercayaan pada bisnis dan ekonomi Eropa, Karena PIIGS merupakan negara-negara dengan ekonomi terlemah di Eropa selama krisis utang Eropa.
Krisis akhirnya dikendalikan oleh jaminan keuangan negara-negara Eropa, karena takut menurunya kurs euro dan keuangan negara, oleh International Monetary Fund (IMF).
Negara-negara yang menerima dana talangan dari Negara Eropa, diminta untuk memenuhi langkah-langkah penghematan yang dirancang untuk memperlambat pertumbuhan utang sektor publik sebagai bagian dari perjanjian pinjaman.
Penyebab Krisis Utang
Beberapa penyebab krisis utang Eropa adalah krisis keuangan tahun 2007 hingga 2008, resesi hebat tahun 2008 hingga 2012, krisis pasar real estate, terjadinya property bubble di beberapa negara dan kebijakan fiskal negara-negara pinggiran mengenai pengeluaran dan pendapatan pemerintah.
Pada akhir 2009, negara periferi Eropa seperti Yunani, Spanyol, Irlandia, dan Portugal tidak dapat membayar dan membiayai utang pemerintah mereka atau menyelamatkan bank-bank mereka yang terkepung tanpa bantuan lembaga keuangan pihak ketiga, seperti European Central Bank (ECB) dan IMF.Â
Yunani juga mengungkapkan bahwa pemerintah sebelumnya telah melaporkan defisit anggaran yang berlebihan, dan menandakan pelanggaran kebijakan Uni Eropa serta memicu kekhawatiran keruntuhan euro dari bidang politik dan keuangan.Â