Mohon tunggu...
Shafa Calista Amany
Shafa Calista Amany Mohon Tunggu... Lainnya - shfca

shafacalista

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Kegiatan Mendaki Gunung sebagai Proses Self Healing

23 Juli 2021   12:30 Diperbarui: 23 Juli 2021   12:34 2390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Kegiatan Mendaki Gunung/Dokpri

Shafa Calista Amany (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan)

Mendengar kata self healing pasti sudah tidak asing lagi di telinga kita, kata ini menjadi trend bagi kalangan remaja. Self healing merupakan proses pemulihan diri dari luka batin yang dilakukan oleh diri sendiri, penyebabnya sangat beragam mulai dari lingkungan, pekerjaan, trauma, hubungan dengan seseorang atau bahkan peristiwa buruk yang pernah dialami oleh individu. Setiap individu pasti  pernah mengalami depresi dan setiap individu juga berbeda ketika mengatasi pemulihan diri, tujuan dari self healing ini adalah untuk memahami diri sendiri dan menerima kenyataan bahwa hal yang tidak diinginkan bisa saja terjadi.

Salah satu proses pemulihan diri yang dapat dilakukan yaitu pergi ke alam atau sekedar mencari ketenangan dari rutinitas yang melelahkan. Pergi ke alam merupakan pilihan terbaik untuk proses menenangkan diri, misalkan dengan melakukan kegiatan pendakian.

HYS Santosa Giriwijoyo dan Dikdik Zafar Sidik dalam bukunya yang berjudul Ilmu Faal Olahraga (fisiologi olahraga) (2013), mengatakan bahwa olahraga merupakan gerak raga yang dilakukan secara teratur bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan memelihara kehidupan secara jasmani.  Ketika tubuh kita sedang merasakan energi yang kurang baik, maka melakukan olahraga menjadi kewajiban untuk menjaga tubuh tetap sehat dan memperbaiki suasana pikiran dengan memikirkan hal positif.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan ketika ingin melakukan pendakian dalam proses self healing:

1. Menyusun rencana
Hal pertama yang harus dilakukan yaitu merencanakan pendakian dengan memilih lokasi yang ingin dikunjungi dan mengumpulkan seluruh informasi yang berkaitan dengan gunung tersebut supaya mendapatkan gambaran mengenai situasi gunung yang akan dituju. Kemudian mengajak teman yang sudah berpengalaman dalam hal pendakian dan merencanakan waktu kepergian dari jauh hari.

2. Ekstra persiapan
Olahraga yang satu ini juga membutuhkan ekstra persiapan baik itu kesiapan mental, fisik, pengetahuan maupun kesiapan peralatan pendakian. Karena berhadapan langsung dengan alam dan kita tidak bisa menebak bagaimana cuaca dan situasi selama melakukan pendakian, maka sebelum melakukan pendakian sebaiknya semua peralatan sudah dipersiapkan. Membekali diri dengan baik dan memaksimalkan persiapan mulai dari menyiapkan makanan, obat-obatan (P3K), pakaian dan peralatan pendakian.

3. Melepaskan beban pikiran
Proses pemulihan diri dapat dilakukan dengan cara melakukan relaksasi pikiran dan tubuh, pergi ke alam dapat menjadi pilihan alternatif untuk menenangkan pikiran dan kegiatan mendaki gunung dapat memberikan manfaat yaitu kebugaran tubuh dan juga dapat mengembalikan kesehatan mental. Menghabiskan waktu di alam dapat memberikan energi positif pada otak, menimbulkan rasa bahagia dan dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir, kegiatan mendaki gunung juga dapat membentuk karakter menjadi lebih kuat. Setelah melakukan kegiatan pendakian, individu dapat memperoleh pengalaman unik dan mendapatkan pelajaran berharga mengenai arti kesabaran, kebersamaan, rasa tanggung jawab dan kerja sama.

Dalam melakukan proses self healing, juga perlu adanya motivasi dari lingkungan sekitar atau sekedar berbagi cerita kepada orang yang dipercaya supaya dapat membantu meringankan pikiran, kurangi membandingkan diri dengan orang lain bahwa pada dasarnya setiap individu memiliki kemampuan yang unik dan biasakan untuk memaafkan diri sendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun