Mohon tunggu...
shafaaulia
shafaaulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru PAUD dan AI: Mungkinkah Teknologi Menggantikan Sentuhan Pendidikan Tradisional?

27 Januari 2025   09:47 Diperbarui: 27 Januari 2025   09:47 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan Aplikasi AI Dalam Pendidikan Anak. Sumber: Coding Bee Academy.

Pembelajaran tanpa gadget atau aplikasi AI lebih menyenangkan. Sumber: Shafa Aulia, edit by Canva.
Pembelajaran tanpa gadget atau aplikasi AI lebih menyenangkan. Sumber: Shafa Aulia, edit by Canva.

Teknologi (Artificial Intelligence) atau AI di zaman sekarang semakin berkembang pesat dan menjadi fenomena global yang memperbarui berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan sehingga dapat menjangkau berbagai sektor. Di Indonesia, terutama dalam konteks Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), penggunaan AI sedang disebarluaskan untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi proses belajar mengajar.

Beberapa studi dan pelatihan terkini menunjukkan bahwa AI dapat signifikan meningkatkan profesionalisme guru PAUD. Misalnya, kegiatan pengabdian masyarakat yang difokuskan pada integrasi AI dalam pembelajaran anak usia dini telah berhasil meningkatkan keterampilan digital guru PAUD. Peserta workshop tersebut dibekali pengetahuan dan keterampilan praktis dalam menggunakan aplikasi AI seperti Canva, Kahoot, dan TikTok untuk menciptakan konten pembelajaran yang interaktif dan menarik.

Meski demikian, masih ada debat tentang apakah AI benar-benar dapat menggantikan sentuhan pendidikan tradisional? Sebagian orang percaya bahwa AI dapat meningkatkan efektivitas pendidikan dengan memfasilitasi pembelajaran yang lebih dipersonalisasi dan interaktif.

Ada juga yang berargumen bahwa sentuhan humanis dari guru sangat penting dalam proses belajar mengajar. Guru bukanlah hanya instruktur, tetapi juga mentor spiritual yang dapat mempengaruhi motivasi dan emosi siswa. Meskipun AI dapat membantu dalam pencarian informasi dan analisis data, ia belum dapat mengganti keikhlasan dan dedikasi seorang guru dalam mengajar.

Namun pada kenyataannya AI hanya alat, bukan pengganti. Meski bisa memproses data dengan cepat, ia tidak memahami konteks budaya atau etika. Jika basis data yang digunakan AI tidak lengkap, hasil yang diberikan bisa keliru.

Penggunaan AI dalam pendidikan PAUD memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan personalisasi proses belajar mengajar. Namun, sentuhan pendidikan tradisional yang bersentuhan dengan nilai-nilai humanis seperti keikhlasan dan dedikasi guru tidak boleh dilewatkan begitu saja. Oleh karena itu, idealnya adalah gabungan antara teknologi modern dan sentuhan humanis agar sistem pendidikan menjadi lebih lengkap dan efektif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun