Mohon tunggu...
Shafa Ardhia
Shafa Ardhia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Gereja Katedral Ijen di Kota Malang

18 Maret 2022   06:51 Diperbarui: 18 Maret 2022   06:55 2550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai teman-teman

Kali ini aku bakalan nulis artikel yang berbeda dari sebelum-sebelumnya, karena artikel kali ini aku menceritakan tentang tempat ibadah Non-Muslim. Oh iyaa buat sebelumya aku berterima kasih buat kalian semua (pembaca) yang udah menyempatkan waktu buat mampir di blog kompasiana ku. Nah balik lagi ke topik artikel ku ya teman-teman, yang sudah kalian ketahui di Indonesia terdapat beberapa tempat ibadah selain masjid, karena penduduk Indonesia tidak hanya beragama Islam saja tetapi berbagai macam agama ada di indonesia, begitupun tempat ibadahnya masing-masing. Karena tidak mungkin kan kalau misalnya ada yang beragama islam tapi tidak ada tempat untuk mereka beribadah. Di Indonesia macam-macam agama tidak hanya agama islam saja, tetapi ada agama Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Dan mereka juga mempunyai tempat ibadah masing-masing, seperti Kristen (Gereja), Hindu (Pura), Buddha (Vihara), dan Konghucu ( Kelenteng).

Dan kali ini aku bakalan membahas salah satu tempat ibadah dari yang sudah aku sebutkan tadi, disini aku bukan hanya membahas dan menulis juga, tetapi sebelumnya aku sudah melakukan wawancara dengan pendeta di tempat tersebut. Nah kali ini aku bakalan membahas tentang agama dan tempat ibadah dari agama Kristen atau Katolik. Aku disini melakukan wawancara di Gereja yang dekat dengan UINMA, yaitu aku pergi ke Gereja yang ada di jalan Ijen yang dimana Gereja itu bernama "Gereja Katedral Santa Perawan Maria Gunung Karmel". Gereja ini adalah salah satu gereja Katolik di Kota Malang, bangunan gereja ini berdominan berwarna putih dan ternyata gereja ini sudah dibangun sejak lama.

Mungkin kalian bertanya-tanya kenapa diberi nama "Gereja Ijen"?, sejarah dibangunnya gereja ini bagaimana?. Nah aku disini bakal ngebahas satu persatu dari pertanyaan-pertanyaan kalian. Gereja ini disebut dengan "Gereja Ijen" karena gereja ini terletak di sudut pertigaan di Jalan Besar Ijen Boulevard atau bisa dibilang gereja ini mempunya letak yang strategis karena bisa dilihat oleh pengendara-pengendara yang sedang melintas. Gereja ini dibangun pada tanggal 11 Februari 1934 dan diresmikan pada tanggal 28 Oktober 1934 dengan nama "Theresiakerk atau Gereja Santa Theresia". Dan diketahui juga ternyata yang merancang bangunan gereja ini adalah orang Belanda.

Peletakkan batu pertama dilakukan pada tanggal 11 Mei 1905 oleh Pater G.D.A. Jonckbloet S.J. Di pintu masuk gereja juga dibangun Patung Santa Theresia atau sekarang dikenal dengan Patung Hati Kudus Yesus pada tahun 1906. Di gereja ini juga terdapat macam-macam perlengkapan seperti lonceng gereja disini terdapat 2 lonceng yang pertama mempunyai berat 303 kg, diameter 78 cm dengan nada A, dan yang kedua mempunyai berat 185 kg, diameter 65 cm dengan nada E. Kedua lonceng ini dibuat oleh perusahaan peleburan logam yang  bernama Petiten Fritsen di Aarle-Rixtel, Belanda. Ada juga Prasasti marmer dipasang pada tanggal 16 Maret 1907 yang ditulis dengan bahasa Belanda.

Seiring berjalannya waktu gereja ini diubah nama menjadi "Gereja Santa Perawan Maria dari Gunung Karmel", diubahnya nama gereja ini dikarenakan dulu gereja ini didirikan pada abad ke-12 oleh para rohaniwan di Gunung Karmel yang bernama Msgr Clemens van der Pas O Carm dan disamping itu juga didirikan berbagai macam sekolah mulai dari TK sampai SD. Dan pada saat itu kebetulan juga nama SD nya juga ada kata Santa. Karena gereja ini juga terdapat ada nama Katerdal, alesannya yaitu karena katerdal berada di tengah-tengah kota. Bahkan banyak orang yang menyebutkan bahwa katerdal ini merupakan katerdal terindah di Indonesia. Tetapi pada tanggal 27 November 1967 tepatnya pada siang hari, salib yang terletak pada menara kiri ditabrak oleh pesawat yang mengalami kecelakaan, dan pada saat itu pesawat terjatuh sekitar daerah Buring yang mengakibatkan 3 orang tewas

Bangunan ini sendiri juga memiliki gaya seperti khas Belanda yang bernama "Neo-Gothik". Gaya Gothik sendiri dibuat dari batu alam dan menjadi kontruksi sebagai penyangga atap, tetapi disisi lain Gothik memiliki gaya ciri khas yaitu seperti lengkungan melancip ke atas dan memberikan ekspresi ke atas yang sangat sesuai dengan bangunan tempat ibadah. Gereja ini memiliki panjang 41 meter, lebar 11,4 meter, dan tinggi 15,2 meter. Di Gereja ini terdapat Aula Katholike Sociale Bond (KSB) yang diresmikan pada tanggal 21 Desember 1924 dan pada tahun 1943 aula ini diduduki oleh Negara Jepang. Pada tanggal 24 Januari KSB diresmikan pemakaiannya sebagai Biara Novisiat Karmel.

Di Gereja ini juga terdapat Paroki yang lahir pada tanggal 4 Juni 1897, Pastor Paroki pertama bernama Rm. G.D.A. Jonckbloet S.J. Kemudian Gereja ini melakukan Transisi pada tanggal 19 Februari 1923 yang dimana Congregatio de Propaganda Fide di Roma menawarkan kepada Orda Karmel Belanda untuk mengambil alih misi Jesuit di Jawa Timur. Kemudian Rm. Elies Magennis (Jendral Orda) dan Rm. Cyprianus Verbeek (Romo Provinsial) menerima tawaran tersebut, setelah itu mereka dikirim ke Malang yang dikirim langsung dari Belanda. Mereka itu adalah Rm. Clemens Van der Pas, Rm. Paskalis Breukel dan Rm. Linus Henckens. Dan setelah perjalanan mereka yang jauh itu akhirnya mereka tiba di Malang pada tanggal 6 Juli 1923 dan akkhirnya mereka pun menerima malang sebagai misi dari Jesuit. Sekarang gereja dan paroki ini (Hati Kudus Yesus Malang) terletak di keuskupan Malang dan pengelolaannya diserahkan kepada Romo dari Ordo Karmel (O.Carm).

Terima kasih buat teman-teman atas kerja samanya. Mungkin hanya sedikit yang bisa saya bagikan tentang sejarah berdirinya Gereja Ijen ini semoga artikel ini bisa bermanfaat buat kalian semua. Terima kasih sudah membaca dan menyempatkan waktu kalian untuk mampir di artikel ku. See you next time di artikel-artikel selanjutnya ya guyssss.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun