Mohon tunggu...
Shafa MutiaraAndi
Shafa MutiaraAndi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Diploma III Universitas Sebelas Maret

Saya memiliki hobi membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Agrowisata sebagai Sarana Edukatif dalam Upaya Mencetak Generasi Muda di Sektor Pertanian

26 Desember 2022   17:40 Diperbarui: 26 Desember 2022   18:02 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Negara Indonesia terkenal sebagai negara yang agraris dan memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Pertanian menjadi sektor yang memanfaatkan dengan baik kekayaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia. Selain itu, pertanian juga menjaga dan mengelola agroekosistem untuk menghasilkan berbagai sumber daya alam yang berkualitas. 

Sektor pertanian sangat berkontribusi dalam mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia sebab memiliki lapangan kerja yang luas. Namun terjadi penurunan tingkat penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian ini menjadi kekhawatiran mengingat ketahanan pangan nasional dan Negara Indonesia yang terrmasuk sebagai negara swasembada beras bertumpu pada sektor ini.

Upaya peningkatan kembali penyerapantenaga kerja di sektor pertanian merupakan hal yang kompleks. Petani harus menghadapi berbagai rintangan sepeti daya beli masyarakat yang rendah, kesejahteraan petani yang belum terlaksana, bahkan kerugian bagi para petani. Faktor ini yang menjadi penyebab perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian ke se non-pertanian. Generasi muda merupakan kunci dari upaya penyelesaian peningkatan penyerapan tenaga kerja di sektor pertnain. 

Dari hasil pengamatan Badan Pusat Nasional (2013), menunjukkan rendahnya tingkat proporsi petani berusia di bawah 35 tahun di negara Indonesia, yaitu sebesar 12,9%. Itu artinya bahwa generasi muda yang berprofesi sebagai petani jarang ditemukan. Jauh dari yang diharapkan, belum banyak generasi muda yang melakukan timbal balik untuk menggantikan tenaga kerja pertanian sebelumnya.

Perspektif generasi muda yang masih menganggap bahwa pekerjaan di sektor pertanian sebagai pekerjaan dengan penghasilan yang rendah, tidak berpendidikan tinggi, dan sering terpojokkan membuat nilai generasi muda untuk terjun bekerja di sektor pertanian rendah. Pandangan generasi muda terhadap tenaga kerja sektor pertanian yang dianggap tidak bergengsi berdampak pada keinginan generasi muda juga di desa untuk mencari penghasilan yang lebih menjanjikan di kota, selain untuk tujuan menempuh pendidikan. 

Bahkan seorang petani pun ada yang tidak menginginkan anaknya untuk terjun ke sektor pertanian. Selain itu, pudarnya nilai-nilai tradisi lokal petani mempengaruhi ketahanan sosial ekologi rumah tangga petani. Faktor untuk mencukupi kebutuhan anak yang banyak dan usia anak untuk melanjutkan pendidikan di masa yang akan datang membuat petani muda beralih dan tidak meneruskan pekerjaannya di sektor pertanian. Dengan sumber daya alam yang melimpah di sektor pertanian, sangat disayangkan apabila tidak banyak petani muda yang melanjutkan mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan baik. 

Perlu disadari, bahwa sektor pertanian memiliki peran yang sangat penting dalam kontribusi untuk pengembangan ekonomi bangsa. Para petani perlu untuk sangat dihargai dan dinaikkan derajatnya karena usahanya sebagai penyokong ketersediaan pangan negara (food security) untuk masyarakat. Dari sektor pertanian, dapat dihasilkan bahan pokok untuk meningkatkan pertumbuhan serta perkembangan sektor industri dan jasa. Sektor pertanian menjadi pasar potensial terhadap barang-barang hasil industri, maka tidak diragukan apabila

Berdasarkan permasalahan tersebut, adana suatu upaya efektif guna meningkatkan kembali penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian oleh generasi muda. Anak-anak muda sejak dini harus sudah mulai di motivasi untuk bekerja di sektor pertanian. Belum terlambat lagi orang tua untuk melakukan pendekatan yang memotivasi anak untuk terjun ke sektor pertanian. Lokawisata kebun buah merupakan langkah sederhana untuk memotivasi anak memiliki cita-cita sebagai petani. 

Di Indonesia, sudah banyak sekali terdapat lokawisata kebun buah. Lokawisata kebun buah ini bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi generasi muda  yang akan terjun ke sektor pertanian. Selain itu, bagi anak muda bisa mengunjungi agrowisata agar dapat merasakan bahwa pekerjaan di sektor pertanian merupakan yang berkualitas.

Agrotourisme atau lebih dikenal sebagai agrowisata merupakan tempat wisata yang memanfaatkan usaha agro (agribisnis) dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, pengalaman, berekreasi, dan hubungan antara wisatawan dengan para petani kebun. Biasanya, agrowisata meneydiakan fasilitas untuk wisatawan seperti memetik buah dan membeli bibit dari tanaman  buah tersebut, khususnya dapat memotivasi anak muda. 

Agrowisata memiliki visi dan misi untuk tudak memberikan dampak negatif terhadap alam dan tidak merusak tujuan wisata, memberikan pengetahuan akan pentingnya kelestarian alam kepada wisatawan, menekankan kepada para petani buah dan seluruh pekerja agrowisata untuk bisnis secara bertanggung jawab, meningkatkan perekonomian negara untuk tujuan pelestarian manajemen sumberdaya alam dan kawasan yang dilindungi, serta mempercayakan pemanfaatan sumber energi yang baik dan bijak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun